LensaKalbar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang harus memprioritaskan penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Saat ini penderitaannya sudah banyak, bahkan ada yang sudah meninggal. Jangan sampai jatuh korban lagi.
“Data yang kita peroleh dari Puskesmas Kelurahan Kapuas Kanan Hulu tercatat 73 kasus DBD. Kemudian salah satu warga Kecamatan Tempunak juga ada yang meninggal karena DBD,” ungkap Welbertus, Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, ditemui di kantornya, kemarin.
Welbertus mengatakan, data jumlah kasus DBD ini hanya diterima dari satu kelurahan, belum lainnya. “Pasti secara keseluruhan lebih dari seratus kasus DBD,” katanya.
Instansi terkait, kata Welbertus, harus turun langsung ke lapangan, bukan hanya memerintahkan pengasapan (fogging) dari rumah ke rumah. Masyarakat juga membutuhkan sosialisasi bagaimana cara menganggulangi penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
Baca: Herimaturida: Jangan Bedakan Pasien Kaya dan Miskin
Menurut Welbertus, harus status DBD tersebut harus segera ditentukan, apakah Kejadian Luar Biasa (KLB) atau bagaimana. “Kalau berbicara anggaran, pasti saja kekurangan. Namun kita bisa memangkas biaya yang tidak terlalu perlu, supaya bisa lebih diprioritaskan ke penanganan DBD,” ucapnya.
Ia juga meminta kepada masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar, agar terhindar dari bahaya penyakit DBD. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Jika mengharapkan dari pemerintah, tentu bukan menjadi solusi yang baik juga. Kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai kebersihan sekitar itu bagian penting dari antispasi DBD ataupun penyakit lainnya,” tukas Welbertus.
Sementara, Legislator Sintang lainnya, Markus Jembari lebih menyoroti kasus meninggalkan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tempunak. Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang segera menaikkan status kasus penyakit DBD tersebut.
“Jangan malu menaikkan statusnya menjadi KLB, karena ini untuk kepentingan masyarakat juga,” ucapnya. Ia juga mengatakan, meningkatnya kasus DBD di Kabupaten Sintang hingga menimbulkan korban jiwa, harus mendapatkan perhatian khusus semua pihak, baik Pemkab Sintang maupun masyarakat.
“Instnasi terkait harus lebih siaga mengantisipasi penyebaran DBD,” tegas Jembari.
Politikus Demokrat ini juga mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam mengantisipasi dan meminimalisir penyakit DBD.
“Terapkan PHBS pada diri dan sekitar. Saya yakin, tidak hanya DBD, penyakit lain juga bisa kita antisipasi,” kata Jembari.
Untuk memastikan jentik-jentik, tambah Jembari, sudah tersedia abate gratis di Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. “Segera minta (abate) dan gunakan dengan baik,” harapnya. (Dex)
Baca Juga :
Herimaturida: Jangan Bedakan Pasien Kaya dan Miskin
Siapkan Rekening Khusus Untuk Transaksi Non Tunai
Ayo… Tingkatkatkan PAD di Bumi Senentang
Bandara Tebelian Airport Dorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
Sintang Defisit Rp31 M, Harus Maksimalkan Potensi PAD
[…] Baca: Prioritaskan Penanganan DBD […]