Askiman Akui Pemkab Sintang Lamban Tangani Bencana Banjir
- calendar_month Sen, 13 Jul 2020
- comment 0 komentar

Wakil Bupati Sintang meninjau lokasi banjir di Nanga Tebidah, Kecamatan Kayan Hulu, Senin (13=)/7/2020)
LensaKalbar – Wakil Bupati Sintang, Askiman menilai bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang dan masyarakat lamban dalam menanggulangi bencana banjir di wilayahnya.
Pasalnya, banjir yang menerjang sebagian wilayah Kecamatan Kayan Hulu merupakan banjir terbesar setelah 58 tahun silam.
“Ini merupakan banjir terbesar setelah 58 tahun silam. Dan kita akui juga bahwa kita lamban untuk penanganannya,” kata Wabup Askiman saat meninjau lokasi banjir di Nanga Tebidah, Kecamatan Kayan Hulu, Senin (13/7/2020).
Karena itu, menurut Askiman kedepannya perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi bencana banjir.
“Warga yang tinggal di pinggir sungai seharusnya jeli melihat pergerakan debit air sungai. Jika peningkatan debit air sungai sangat cepat. Warga harus sudah mulai mengevakuasi barang-barang yang ada di rumah ke lokasi yang lebih tinggi. Sehingga tidaklah sampai mengungsi ke kebun karet hanya pakaian di badan tanpa perlengkapan lain,” sarannya.
Begitu juga dengan penanganan pasca banjir juga sangat diperlukan. “Di Kayan Hulu ini ada 4.007 Kepala Keluarga yang terdampak. Rumah, harta benda, pakaian, buku sekolah, padi, dan yang lainnya terendam. Mereka sangat memerlukan sembako, pakaian, buku dan alat tulis. Warga yang terdampak belum bisa bekerja. Saya berharap warga tetap sabar, Pemkab Sintang tidak akan diam. Kami akan membantu seluruh korban banjir baik di Serawai, Kayan Hulu, Kayan Hilir, Dedai dan Kecamatan Sintang. Makanya kepala desa saya minta segera mengirim data warganya yang terdampak banjir kepada camat. Kemudian, dikirim ke BPBD,” pungkasnya. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar