Breaking News
light_mode

Fatimawati, Pasien Penyakit Jantung yang Bebas Biaya Pasang Ring dengan JKN-KIS

  • calendar_month Rab, 24 Jun 2020
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Penyakit jantung masih menempati posisi teratas sebagai penyebab kematian di seluruh dunia. Serangan jantung juga bisa datang kapan saja ketika adanya penyempitan atau tersumbatnya arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung.

Agar tidak sampai membahayakan nyawa, tindakan yang sering dilakukan yaitu memasang ring (stent) untuk kembali melancarkan aliran darah ke bagian jantung. Namun biaya pemasangan ring tidaklah murah. Apalagi kalau harus memakai lebih dari satu ring, biayanya bisa mencapai ratusan juta.

Di era Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), mahalnya biaya pemasangan ring tidak lagi menjadi hambatan. Dengan prinsip gotong royong yang dijalankan program ini, pasien penyakit jantung kini bisa mendapatkan pengobatan yang lebih komprehensif untuk kesembuhan penyakitnya.

Seperti yang dialami, Fatimawati nenek berusia 56 tahun adalah seorang warga Kecamatan Dedai yang sudah terindikasi mengalami penyakit jantung sejak tahun 2018. Awal tahun ini, ia baru saja menjalani operasi pemasangan ring yang pertama. September 2020 mendatang, rencananya akan dilakukan pemasangan ring kedua lantaran ada beberapa bagian arteri yang mengalami penyempitan.

“Alhamdulillah, saya bisa operasi pemasangan ring tanpa dikenakan biaya. Andai tidak ikut program JKN-KIS, entah bagaimana hidup saja. Apalagi sekarang saya sudah pensiun, tidak ada penghasilan,” ujar Fatimawati kepada Lensakalbar.co.id, kemarin.

Sebelum dilakukannya operasi pemasangan ring, Fatimawati bercerita ia sering mengalami kesulitan dalam mengatur nafas, bahkan saat melakukan aktifitas ringan seperti berjalan kaki.

“Untuk berjalan 100 meter saja, saya sampai harus berhenti tiga kali. Ngos-ngosan seperti habis lari. Padahal hanya jalan kaki saja,” ceritanya.

Ketika dilakukan pemeriksaan jantung di rumah sakit, rupaya sudah terjadi penyempitan pembuluh darah koroner pada bagian jantungnya. Kondisi ini membuat aliran darah ke jantung jadi terhambat. Bila tidak segera dilakukan tindakan, nyawa Fatimawati bisa tak tertolong.

“Saat diperiksa, ternyata kondisi penyempitannya sudah parah. Dokter menyarankan untuk segera pasang ring, biayanya sekitar Rp 75 juta. Awalnya saya tidak mau karena memang tidak ada uang. Tapi dokter bilang kalau biaya pemasangan ring yang mahal itu juga ditanggung BPJS Kesehatan. Saya lega sekali mendengarnya,” bebernya.

Operasi pemasang ring yang pertama ini dilakukan Fatimawati di Rumah Sakit RSUD Soedarso Pontianak. Dibandingkan sebelum operasi, Fatimawati merasa kondisinya kini sudah lebih membaik. Namun belum banyak yang bisa dilakukan.

“Sehabis operasi, dada rasanya panas sekali. Setiap makan juga selalu mual, keluar lagi. Dokter bilang itu rekasi yang wajar karena ada benda asing di dalam tubuh. Tapi dua minggu setelah operasi, kondisinya mulai normal. Pelan-pelan mulai dibiasakan lagi untuk jalan ke luar rumah. Mudah-mudahan saja ke depannya semakin membaik,” tuturnya.

Sebelum era JKN-KIS, Fatimawati mengaku uangnya banyak terkuras untuk biaya pengobatan. Apalagi sudah lebih dari 10 tahun ia menderita diabetes mellitus. Keluar masuk rumah sakit dan mencoba berbagai pengobatan alternatif sudah sering dilakoninya. Makanya ketika program JKN-KIS mulai bergulir, ia langsung mendaftarkan diri sebagai peserta.

“Waktu belum ada BPJS Kesehatan, beberapa kali saya masuk rumah sakit karena diabetes mellitus. Mungkin penyakit jantung yang saya alami ini salah satu komplikasi dari diabetes. Untungnya sekarang sudah ada program ini, jadi tidak pusing lagi dengan biaya pengobatan. Apalagi sekarang saya sudah tidak bekerja, hanya mengandalkan dari anak-anak saja yang juga sudah punya keluarga,” ujarnya.

Fatimawati merupakan peserta mandiri program JKN-KIS yang mengambil kelas 2. karena sudah merasakan manfaat yang besar dari program ini, seluruh anggota keluarganya juga sudah terdaftar sebagai peserta.

“Mintanya sih tidak sakit ya. Tapi kalau tiba-tiba sakit, kan sudah ada kartunya yang bisa dipakai untuk berobat. Kalau tidak dipakai, hitung-hitung menolong peserta lain yang sakit seperti saya ini,” pungkasnya. (Dex)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ada 500 Titik Banjir di Sintang, Wilayah Ketungau Paling Parah!

    Ada 500 Titik Banjir di Sintang, Wilayah Ketungau Paling Parah!

    • calendar_month Jum, 21 Des 2018
    • 0Komentar

    LensaKalbar –  Musibah banjir melanda seluruh kecamatan di Kabupaten Sintang. Bahkan banjir cukup parah di wilayah Kecamatan Ketungau Tengah, Hilir, dan Hulu. Ketinggianya mencapai dagu orang dewasa. “Laporan sampai hari ini di wilayah ketungau banjir besar. Ketinggiannya sampai dagu orang dewasa,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang, Simon Patanduk ketika ditemui Lensakalbar.com, di […]

  • Hore, Tahun Ini Imigrasi Buka Pelayanan Paspor di Mempawah

    Hore, Tahun Ini Imigrasi Buka Pelayanan Paspor di Mempawah

    • calendar_month Kam, 30 Jan 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Ada kabar gembira bagi warga Kabupaten Mempawah yang ingin plesiran keluar negeri. Pasalnya Dirjen Imigrasi melalui Imigrasi Kelas I TPI Pontianak akan mebuka cabang pelayanan membuat dan pergantian paspor atau dokumen keimigrasian lainnya di Mempawah. “Insyaallah, dalam tahun ini imigrasi ada di Mempawah, sehingga masyarakat Mempawah tidak susah lagi dalam pembuatan paspor. Yang […]

  • Bupati Bala Serukan Pramuka Kalbar jadi Generasi Kreatif, Inovatif, dan Tangguh Hadapi Perkembangan Zaman

    Bupati Bala Serukan Pramuka Kalbar jadi Generasi Kreatif, Inovatif, dan Tangguh Hadapi Perkembangan Zaman

    • calendar_month Sel, 25 Nov 2025
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Raimuna Daerah se-Kalimantan Barat 2025 resmi dibuka di Stadion Baning Sintang pada Selasa (25/11/2025), menghadirkan 662 peserta dari 14 kabupaten/kota. Dalam upacara pembukaan, Bupati Sintang Gregorius Herkulanus Bala menyerukan agar para anggota Pramuka Penegak dan Pandega terus mengembangkan kreativitas, inovasi, serta ketangguhan mental di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. Bupati Bala menegaskan bahwa […]

  • Masih Gunakan Elpiji 3kg, Pelaku Usaha akan Disanksi

    Masih Gunakan Elpiji 3kg, Pelaku Usaha akan Disanksi

    • calendar_month Sen, 27 Jul 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Kepala Satpol PP Kota Pontianak, Syarifah Adriana mengatakan terhadap para pemilik usaha yang terjaring penertiban elpiji tiga kilogram, pihaknya masih melakukan pembinaan dengan mengamankan tabung gas tersebut. Olehkarenanya, Satpol PP bekerjasama dengan Pertamina dan agen elpiji memfasilitasi pemilik usaha untuk menukarkan tabung elpiji tiga kilogram yang diamankan pihaknya dengan tabung elpiji non subsidi 5,5 […]

  • Seluruh Personil Polres Sintang Dites Urine Mendadak

    Seluruh Personil Polres Sintang Dites Urine Mendadak

    • calendar_month Sel, 22 Jan 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar –  Mulai dari bintara, perwira pertama, dan perwira menengah di jajaran Polres Sintang, dilakukan tes urine secara mendadak oleh Bid Propam Polda Kalbar, pada Selasa (22/1/2019). Selain tes urine, Propam Polda Kalbar juga melakukan pemeriksaan sikap, surat nyata diri dan surat kelengkapan kendaraan seluruh personel Polres Sintang. Ketua Tim, Kompol M Sahid Hadiwijaya dalam […]

  • Musrenbang, Forum Aspirasi Warga

    Musrenbang, Forum Aspirasi Warga

    • calendar_month Sen, 10 Feb 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan mengakomodir apa yang menjadi kebutuhan masyarakat yang disampaikan melalui Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). ” Forum Musrenbang merupakan ajang untuk bermusyawarah berkaitan dengan skala prioritas pembangunan di wilayah tersebut,” ujarnya saat membuka Musrenbang Tingkat Kecamatan Pontianak Tenggara di Hotel Mercure Pontianak, Senin […]

expand_less