Breaking News
light_mode

Dihantam Banjir, Warga Khawatir Biaya Ekonomi Tinggi

  • calendar_month Kam, 12 Okt 2017
  • comment 2 komentar

LensaKalbar – Debit air di aliran anak Sungai Kapuas mulai meningkat drastis. Pasalnya sejumlah ruas jalan di Desa Tanjung Ria Kecamatan Sepauk mulai tergenang air.

Melihat kondisi itu, masyarakat setempat mulai khawatir. Sebab, jika debit air semakin hari semakin meningkat maka ruas jalan di Desa Tanjung Ria akan tegenang air.

“Kalau sudah banjir besar mobilitas masyarakat akan lumpuh total. Untuk melintasi titik banjir saja kita harus mengeluarkan uang Rp.50 Ribu. Hal ini yang membuat kita khawatir,” kata H. Edy Jumriadi satu di antara warga Desa Tanjung Ria Kecamatan Sepauk, Kamis (12/10).

(Baca: Pustu, Atasi Masalah Kekerdilan )

Edy berharap debit air tidak semakin meningkat sehingga ruas jalan pun tidak ikut tergenang. Selian itu, Pemerintah Kabupaten Sintang diminta untuk hadir ditengah persoalan yang tengah dan sedang masyarakat Desa Tanjung Ria alami.

“Setidaknya melakukan peerbaikan  di beberapa titik ruas jalan yang sering tergenang banjir.  Kita maunya sih jalannya ditinggikan sehingga kalau banjir seperti ini ruas jalan tidak tergenang,” pintanya.

Terpisah, anggota DPRD Sintang, Kusnadi mendesak agar pemerintah segera merealisasikan peningkatan ruas jalan yang dimulai dari Lengkenat – Tengkawang. Pasalnya kedua ruas jalan itu sering kali dihantam banjir musiman.

“Apalagi kondisi curah hujan dengan intensitasi tinggi sedang menghantam Bumi Senentang. Tak heran jika debit air anak Sungai Kapuas pun meluap hingga ke ruas jalan,” katanya.

Legislator Partai PKB ini pun membernakan jika kondisi ruas jalan di Desa Tanjung Ria tergenenag air. Maka masyarakat setempat akan mengeluarkan biaya cukup tinggi.

Wakil rakyat dapil Sepauk – Tempunak itu pun menilai perlu adanya penangan serius, jika tidak maka masyarakat akan mengalami kerugian besar ketika banjir melanda.

“Warga terpaksa mengeluarkan uang Rp50 Ribu untuk satu kali melintasi jalan yang banjir,” ungkapnya.

Kalau pulang-pergi, tambah dia, berarti warga di desa tersebut harus mengeluarkan Rp100 Ribu. “Coba bayangkan, betapa ruginya warga kita dengan kondisi infrastruktur yang masih belum memadai ini,” paparnya. (Dex)

 

 

Baca Juga :

Kompetensi Pejabat Eselon IV Dipetakan

Pustu, Atasi Masalah Kekerdilan

Libatkan 1000 Pelajar dan ASN, Pontianak Digoyang Jepin Massal

Midji Optimis 246 Hektar Kawasan Kumuh Tuntas

  • Penulis: lk-02 lk-02

Komentar (2)

    Silahkan tulis komentar Anda

    Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

    Rekomendasi Untuk Anda

    • Berikut Pesan KPU RI untuk KPU dan Masyarakat Sintang

      Berikut Pesan KPU RI untuk KPU dan Masyarakat Sintang

      • calendar_month Sab, 14 Mar 2020
      • 0Komentar

      LensaKalbar – Seluruh tahapan-tahapan Pilkada tahun 2020 telah resmi dimulai, hal tersebut ditandai dengan simbolis penusukan paku ke salahsatu banner yang bertuliskan tanggal 23 September 2020 oleh Komisioner KPU Republik Indonesia, Viryan Aziz bersama Bupati Sintang Jarot Winarno, Ketua KPU Provinsi Kalbar Ramdan, Ketua KPU Sintang Hazizah beserta dengan Forkopimda Kabupaten Sintang. Kegiatan tersebut dibalut […]

    • Dewan Usul Pemerintah Benahi Tugu Jam Sintang, Ini Alasannya…

      Dewan Usul Pemerintah Benahi Tugu Jam Sintang, Ini Alasannya…

      • calendar_month Sab, 5 Okt 2024
      • 0Komentar

      LensaKalbar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Ardi menyarankan pemerintah daerah untuk melakukan pembenahan Tugu Jam Sintang. Lantaran keberadaanya menimbulkan kemacetan. “Langkah alternatifnya saya rasa kita harus melakukan pembenahan di tugunya, sehingga kemacetan pada jam-jam padat seperti pagi dan sore hari dapat teratasi,” saran Ardi ketika ditemui Lensakalbar.co.id di Gedung Parlemen Sintang, […]

    • Diduga Ayan, Mala Ditemukan Tewas Mengapung

      Diduga Ayan, Mala Ditemukan Tewas Mengapung

      • calendar_month Rab, 28 Nov 2018
      • 0Komentar

      LensaKalbar – Warga Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang, geger atas penemuan mayat berkelamin laki-laki mengapung di aliran Sungai Kapuas, Rabu (28/11/2018), sekitar pukul 11.15 WIB. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, mayat berjenis kelamin laki-laki itu, diketahui bernama Mala (30). Diduga mayat tersebut mengindap penyakit ayan. “Saat ini penyidik tengah melakukan penyelidikan. Apakah […]

    • Bawaslu Siap Awasi Seluruh Tahapan Pilkada Sintang 2024
      OPD

      Bawaslu Siap Awasi Seluruh Tahapan Pilkada Sintang 2024

      • calendar_month Rab, 2 Okt 2024
      • 0Komentar

      LensaKalbar – Badan Pengawas Pemilihan Umun (Bawaslu) Kabupaten Sintang menyatakan kesiapan penuh untuk melakukan pengawasan intensif terhadap seluruh tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024. Komisioner Bawaslu Sintang, Muhammad Ramadhon mengatakan, bahwa pengawasan tahapan Pilkada Serentak 2024 sangat penting untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan jujur, adil, dan transparan. Menurut Muhammad Ramadhon, Bawaslu memiliki peran […]

    • Penanganan ODGJ Perlu Peran Keluarga dan Dukungan BPJS
      OPD

      Penanganan ODGJ Perlu Peran Keluarga dan Dukungan BPJS

      • calendar_month Jum, 30 Mei 2025
      • 0Komentar

      LensaKalbar – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sintang, Ulidal Muhtar mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan keberadaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di lingkungan mereka. Menurutnya, laporan dari masyarakat menjadi langkah awal yang sangat penting dalam proses penanganan ODGJ di Kabupaten Sintang. “Masalah ODGJ ini sangat bergantung pada laporan masyarakat. Kalau memang ada anggota keluarga yang […]

    • Gunakan Anggaran Tepat Sasaran
      OPD

      Gunakan Anggaran Tepat Sasaran

      • calendar_month Sen, 24 Mei 2021
      • 0Komentar

      LensaKalbar – Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten Sintang mengingatkan para kepala desa agar menggunakan anggaran dana desa tepat sasaran untuk pembangunan dan kepentingan masyarakat, terlebih dalam situasi pandemi Covid-19. “Dengan anggaran dana desa saat ini yang cukup besar digelontorkan oleh pemerintah harus benar-benar tepat sasaran dalam penggunaannya. Utamakan untuk membantu masyarakat yang […]

    expand_less