Beranda Kesehatan Tak Ada Perbedaan Pelayanan Kesehatan bagi Peserta JKN-KIS dengan Umum

Tak Ada Perbedaan Pelayanan Kesehatan bagi Peserta JKN-KIS dengan Umum

Vivie peserta JKN-KIS

LensaKalbar – Vivie (30), salah satu warga Desa Sungai Labi, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang telah menjadi peserta dari program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Ia telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak tahun 2016 dari segmen kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri (perorangan).

Vivie mendaftarkan diri beserta keluarganya ke dalam program JKN-KIS karena ia sadar bahwa biaya pelayanan kesehatan tidak murah, sehingga ia memutuskan untuk menjadi peserta dari program jaminan sosial khususnya dalam program JKN-KIS ini.

Selama menjadi peserta dari program JKN-KIS, ia dan keluarga telah beberapa kali mendapatkan pengalaman terhadap pelayanan kesehatan yang didapat sebagai peserta program JKN-KIS. Terakhir kalinya adalah pada saat dirinya melakukan pemeriksaan pasca melahirkan.

“Ternyata program JKN-KIS ini sangat berguna sekali untuk membantu biaya pelayanan kesehatan. Setelah menjadi peserta program JKN-KIS, saya dan keluarga sekarang bisa lebih memanfaatkan keuangan keluarga untuk keperluan lainnya. Kalau dulu sebelum menjadi peserta JKN-KIS keluarga ada yang sakit, saya sudah bingung mencari dana untuk biaya pengobatan keluarga. Tapi sekarang sudah bisa tenang, karena sudah mempunyai jaminan kesehatan dari program JKN-KIS,” ungkap Vivie kepada Lensakalbar.co.id, Jumat (27/3/2020).

Ia juga menyinggung terkait pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan, baik itu faskes tingkat pertama (Klinik, Dokter Praktek Perorangan, dan Puskesmas) maupun faskes tingkat lanjutan (rumah sakit). Menurutnya, pelayanan yang diberikan oleh faskes mitra BPJS Kesehatan sudah mencukupi untuk melayani peserta program JKN-KIS yang ada di Kabupaten Sintang.

“Untuk ketersediaan faskes di Sintang saya rasa sudah sangat cukup, mungkin yang perlu ditambah adalah faskes di daerah-daerah yang jauh dari pusat keramaian kota. Dan untuk pelayanannya sendiri yang diberikan oleh faskes selama saya mengalami sangat baik. Tidak ada perbedaan antara pasien umum dan pasien dari peserta JKN-KIS. Kalau untuk antrian yang lama memang wajar karena banyaknya pasien yang berobat, tapi sekarang katanya sudah ada antrean online yang memudahkan masyarakat mendapatkan kepastian pelayanan,” imbuhnya.

Walau demikian, Vivie berharap agar pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS tetap berjalan maksimal seperti yang sudah ada saat ini. Bila perlu pihak-pihak terkait juga dapat mendukung program JKN-KIS dengan pemberian pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS, supaya lebih meningkatkan lagi pelayanan kesehatan yang diberikan kepada seluruh pasien tidak terkecuali bagi peserta JKN-KIS agar pelayanan di rumah sakit semakin cepat. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here