
LensaKalbar – Belakangan ini, sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang tampak gencarnya turun ke lapangan. Ada yang kembali ke daerah pemilihan (Dapil)- nya masing-masing, ada pula yang berkunjung ke daerah pedalaman dan perbatasan.
Mereka rerata menghadiri kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan.
Contoh, Billy Welsan, anggota DPRD Dapil Sintang 1 ini ikut menghadiri Musrenbang Kecamatan Ambalau. Selama kegiatan, banyak usulan dan aspirasi yang masuk untuk kalangan wakil rakyat, terutama soal pembangunan di Ambalau kedepannya.
Selain itu, ada hal yang mengesankan baginya saat berada di Kecamatan Ambalau. Dimana, dirinya menyempatkan diri berkunjung ke lokasi Air Terjun Nokan Cicak.
Billy mengaku kagum dan terposana melihat keindahan Air Terjun Nokan Cicak. Dia baru kali pertama memijakan kakinya di wilayah itu, tidak menyangka sama sekali di pedalaman Sintang terdapat objek wisata begitu bagus dan indah.
“Ternyata Sintang punya potensi wisata dan kekayaan alam yang sangat luar biasa ya,” ucap Billy Welsan.
Sebelumnya, Billy menilai bahwa Sintang hanya punya batu terbesar di dunia yaitu Bukit Kelam dan sungai terpanjang di Indonesia yakni Sungai Kapuas. Namun, setelah melihat Air Terjun Nokan Cicak dirinya baru tahu bahwa Sintang begitu kaya akan alam dan memiliki potensi untuk dikembangkan kedepannya.
“Apalagi, di Kecamatan Ambalau ini masih banyak hutan alami, pohon-pohon yang sangat besar. Dan Sungai-sungai dengan air yang jernih serta air terjun yang sangat luar biasa indahnya. Ini sangat potensi untuk dikembangkan,” tuturnya.
Karena itu, Billy bertekad memperkenalkan potensi wisata di Kecamatan Ambalau ke tingkat nasional bahkan internasional. Berbagai langkah akan diambilnya, terutama melakukan koordinasi dengan intansi terkait.
“Sayang kita punya potensi wisata begitu banyak dan indah-indah, namun tidak terekspose ke luar. Kalau ini dikembangkan maka wisatawan lokal, nasional, dan internasional mungkin dapat melirik wilayah ini,” ungkapnya.
Legislator Partai Gerindra inipun berpendapat bahwa peran masyarakat setempat juga penting untuk mengembangkan objek wisata di wilayahnya agar dapat dikenal banyak orang. Caranya dengan menjaga, merawat, dan memeilihara hutan-hutan yang masih alami dan asri itu.
“Intinya, antara masyarakat dan pemerintah daerah harus saling bersinergi. Keduanya memiliki peran penting. Tanpa masyarakat, pemerintah juga tidak dapat berbuat banyak. Dan ingat! yang harus kita perhatikan juga adalah kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah apalagi sampah plastik ke sungai,” pungkasnya. (Dex)