Ziarah ke Makam Kesultanan, Pemkot Pontianak Kenang Jasa Pendiri Kota Khatulistiwa
- calendar_month Rab, 22 Okt 2025
- comment 0 komentar

LensaKalbar – Pemerintah Kota Pontianak menggelar ziarah ke Makam Kesultanan Pontianak di Batu Layang sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-254 Kota Pontianak, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para kepala perangkat daerah.
Bahasan menegaskan, ziarah tahunan ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga wujud penghargaan atas jasa para pendiri dan pemimpin terdahulu yang telah meletakkan dasar pembangunan Kota Khatulistiwa.
“Kita mengenang dan mendoakan para pendahulu yang telah berjuang membangun Pontianak. Tradisi ini mengingatkan kita untuk melanjutkan semangat mereka dalam membangun kota yang lebih maju,” ujarnya.
Rombongan berangkat pukul 07.30 WIB dari dermaga menggunakan kapal wisata menyusuri Sungai Kapuas menuju kompleks makam di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara.
Setibanya di lokasi, rombongan disambut pengurus makam dan langsung mengikuti prosesi ziarah yang diawali dengan pembacaan Surah Yasin, tahlil, dan doa bersama di pusara para Sultan Pontianak, termasuk Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, pendiri Kota Pontianak.
Bahasan menambahkan, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antara pemerintah daerah, Forkopimda, dan masyarakat dalam menjaga nilai sejarah dan budaya peninggalan Kesultanan Pontianak.
“Kebersamaan ini penting agar kita terus menghargai dan merawat warisan para pendiri Pontianak,” tegasnya.
Ia berharap seluruh rangkaian Hari Jadi Pontianak dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap kota ini.
“Ziarah dan peringatan Hari Jadi adalah wujud syukur sekaligus cara kita mencintai Pontianak,” tutup Bahasan.
Makam Kesultanan Pontianak merupakan situs sejarah dan wisata religi yang terletak di tepi Sungai Kapuas. Kompleks ini menjadi tempat peristirahatan terakhir para Sultan Pontianak dan keluarganya, serta menjadi salah satu dari tiga aset warisan Kesultanan Pontianak yang masih lestari hingga kini. (prokopim/LK1)
- Penulis: Zainuddin

Saat ini belum ada komentar