Wagub Salurkan 10 Ton Beras dan Paket Sembako
- calendar_month Sel, 31 Agu 2021
- comment 0 komentar

Wagub Kalbar, H Ria Norsan secara simbolis menyerahkan bantuan kepada Bupati Mempawah, Hj Erlina. Foto Ist
LensaKalbar – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyalurkan bantuan untuk korban banjir di dua kecamatan yakni Mempawah Hilir dan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah. Bantuan berupa beras 10 ton dan paket sembako itu, diserahkan oleh Wakil Gubernur, H Ria Norsan, Selasa (31/8/2021).
Secara simbolis, bantuan diserahkan Ria Norsan ke Pengurus Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir. Dalam kesempatan itu, Ria Norsan didampingi Bupati Mempawah, Hj Erlina dan sejumlah pejabat OPD Pemerintah Kabupaten Mempawah.
“Bantuan yang disalurkan untuk dua kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Mempawah berupa beras 10 ton, 200 dus indomie, gula pasir, minyak goreng, teh dan lainnya,” kata Norsan.
Mantan Bupati Mempawah dua periode ini mengatakan, bantuan yang disalurkannya sebagai wujud kepedulian Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kepada masyarakat yang terdampak musibah banjir.
“Bukan hanya di Mempawah saja, bantuan serupa juga kami salurkan untuk beberapa daerah lainnya yang terdampak banjir di Kalbar. Seperti Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu,” papar Norsan.
Terkait banjir di Desa Pasir, Norsan mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Mempawah dimasa kepemimpinanya telah merencanakan pembangunan kanalisasi. Yakni dengan membuat aliran sungai kecil yang membelah jalan protokol menuju ke arah laut.
“Rencananya kanal tersebut memiliki lebar 10 meter. Lalu, kita bangun pintu air untuk mengatur keluar masuk air. Ketika banjir, maka pintu air dibuka agar air dengan cepat keluar ke laut. Sehingga, banjir tidak terlalu parah dan merendam pemukiman berhari-hari,” tuturnya.
Hanya saja, lanjut Norsan, rencana pembangunan kanalisasi terkendala perizinan dari pemerintah pusat. Sebab, pemotongan jalan protokol di Desa Pasir membutuhkan izin dari Kementerian PUPR di Jakarta.
“Kendalanya harus izin Menteri PUPR untuk memotong jalan negara. Nah perizinan ini yang membutuhkan waktu lama. Sedangkan perencanaan pembangunan kanalisasi sudah kita siapkan,” tegas Norsan.
“Karena itu, saya minta agar Bupati Mempawah, Hj Erlina dapat melanjutkan rencana pembangunan kanalisasi untuk mengurangi dampak banjir di Desa Pasir. Mudah-mudahan dengan dorongan Bupati dan seluruh pihak terkait, pembangunan kanalisasi ini bisa segera terwujud,” harapnya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Riyadhus Sholihin, Ustaz Mad Juri mengucapkan terima kasih atas kepedulian Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang telah menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir.
“Bantuan berupa bahan makanan pokok dan sembako ini sangat dibutuhkan masyarakat Desa Pasir yang terdampak banjir. Sebab, selama banjir masyarakat tidak dapat beraktivitas dengan normal dan lancar,” tuturnya.
Mad Juri menceritakan, banjir yang merendam kawasan Desa Pasir mencapai lebih dari 1 meter. Banjir menyebabkan aktivitas lumpuh termasuk kegiatan belajar mengajar dilingkungan Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin.
“Salah satu dampaknya, kami tidak dapat melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Siswa yang datang dari luar itu tidak dapat masuk ke pesantren karena banjir tinggi. Terkecuali bagi santri yang menginap tetap bisa belajar walau di tengah kondisi banjir,” ujarnya.
Lebih jauh, Ustaz Mad Juri menyebut banjir menimbulkan dampak kerusakan bagi lingkungan dan fasilitas pendidikan di Pesantren Riyadhus Sholihin. Beberapa fasilitas seperti kursi dan meja rusak akibat rendaman banjir yang berlangsung berhari-hari.
“Banyak barang-barang yang rusak seperti meja, kursi dan lainnya. Karenanya, kami sangat mengharapkan dukungan dan kepedulian pihak-pihak lainnya untuk membantu. Meski demikian, kami tetap upayakan santri tetap belajar dengan segala keterbatasan,” pungkasnya. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar