Wagub Minta Bupati dan Satgas Covid-19 Komitmen Tuntaskan Capaian Vaksinasi di Mempawah
- calendar_month Sen, 11 Okt 2021
- comment 0 komentar

Wagub Kalbar, Bupati, beserta Forkompinda dan jajaran pemerintahan Kabupaten Mempawah diabadikan usai rapat koordinasi peningkatan vaksinasi di Kabupaten Mempawah. Foto Ist
LensaKalbar – Wakil Gubernur Kalbar, H Ria Norsan menuntut komitmen Satgas Covid-19 Kabupaten Mempawah untuk memaksimalkan kinerja di masyarakat. Khususnya berkaitan dengan pencapaian vaksinasi agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
“Seluruh stakeholder yang tergabung di Satgas Covid-19 Kabupaten Mempawah harus komitmen merealisasikan kebijakan yang diputuskan dalam rapat. Jangan sampai pada saat rapat kita semua sepakat dan setuju, namun pelaksanaan dilapangan tidak sesuai dengan apa yang direncanakan,” pesan Wagub saat memimpin kegiatan pemaparan sosialisasi advokasi vaksinasi Covid-19 di Aula Kantor Bupati Mempawah, Senin (11/10/2021).
Menurut Mantan Bupati Mempawah itu, koordinasi dan kerjasama serta kekompakan kerja seluruh stakeholder harus diutamakan. Agar, program kerja dan rencana kegiatan dilapangan bisa terealisasi secara optimal.
“Sebagai pemimpin, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa, kelurahan hingga RT/RW harus bertanggungjawab terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya. Karena, jabatan itu amanah yang akan kita pertanggungjawabkan di dunia maupun akhirat,” tegasnya.
Masih dalam kesempatan itu, Wagub mengingatkan Bupati dan jajaran Satgas Covid-19 Kabupaten Mempawah agar melakukan percepatan vaksinasi di masyarakat. Sebab, vaksinasi menjadi langkah yang tepat dan strategis menangkal penyebaran virus corona di masyarakat.
“Kenapa vaksin menjadi sangat penting? Karena dari sisi ekonomis, biaya untuk mengobati pasien Covid-19 jauh lebih besar dibandingkan vaksinasi di masyarakat,” tuturnya.
Misalnya, Wagub mencontohkan, seorang pasien Covid-19 yang dirawat di RS Seodarso Pontianak sekitar 2 bulan menghabiskan biaya sebesar Rp 400 juta lebih. Sebab, biaya perawatan dan pengobatan pasien sangat mahal.
“Harga satu kali suntikan obat bisa belasan juta. Alhamdulillah, walau menghabiskan anggaran ratusan juta namun akhirnya pasien ini selamat dan sehat. Namun ada juga yang sudah menghabiskan biaya besar namun akhirnya pasien meninggal dunia,” ujarnya.
Berkaitan anggaran, Wagub menyebut dapat dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Misalnya digunakan untuk honor nakes maupun instansi pendukung seperti TNI/Polri.
“Kami di provinsi ada honor untuk nakes yang dibiayai oleh APBD. Begitu pun dengan instansi terkait yang membantu bisa dianggarkan. Misalnya untuk personil Polda dan Kodam, kita anggarkan melalui pos anggaran Sat Pol PP,” pungkasnya. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar