Breaking News
light_mode

Terinspirasi dari Karhutla, Cyndika Juarai Desain Fashion

  • calendar_month Sen, 21 Okt 2019
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Kalimantan beberapa waktu lalu, menjadi inspirasi desainer muda, Cyndika Verona (17) menuangkan idenya dalam sebuah karya fashion.

Bertemakan Miss The Rain, berhasil mengantarkan siswi Kelas XII SMK 5 ini meraih juara pertama dalam Pontianak Fashion Design Competition di Halaman Parkir A Yani Mega Mall, Minggu (20/10/2019) malam.

Cindyka menuturkan, karya yang ditampilkan pada kompetisi ini terinspirasi bencana kabut asap yang sempat menyelimuti Kota Pontianak beberapa waktu lalu. Dimana pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi karhutla dengan memadamkan lokasi kebakaran lahan. Namun semua itu belum juga tuntas.

“Maka dari itu, semua mahluk hidup merindukan turunnya hujan agar bencana itu segera teratasi. Dari situlah muncul ide saya dengan mengusung tema Miss The Rain atau Merindukan Hujan,” jelasnya.

Ia menambahkan, busana karyanya yang diperagakan sepasang model pria dan wanita bergaya casual bersiluet. Warna yang mendominasi adalah biru, abu-abu, krim, putih tulang dan hitam. Proses pembuatannya memakan waktu sekitar sepuluh hari.

“Bahan variasi tenun, drill dan katun,” terang gadis yang sebelumnya pernah mengikuti lomba serupa dan meraih juara dua.

Dia mengaku, tantangan yang dihadapi dirinya sebagai desainer muda adalah bagaimana mendesain busana yang tidak umum dan berbeda dari yang lain.

“Karena itu saya bertekad bagaimana menciptakan karya sekreatif mungkin sehingga menjadi sebuah karya terbaik,” ucap Cyndika.

Ia berharap pemerintah memberikan perhatian kepada para desainer lokal dengan memberikan ruang seluas-luasnya untuk mereka berkarya. “Banyak desainer lokal yang mempunyai potensi untuk dikembangkan,” tuturnya.

Ketua Dekranasda Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono mengapresiasi antusias para peserta Pontianak Fashion Design Competition yang digelar pihaknya dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Pontianak ke-248. Awalnya, peserta yang mendaftar berjumlah 23 peserta. Namun setelah melalui tahapan seleksi, tersisa 10 nominator.

“Kesepuluh nominasi ini lah yang tampil malam ini untuk memperebutkan Juara Pertama hingga Juara Harapan Ketiga atau enam posisi juara,” ujarnya.

Yanieta yang juga sebagai satu diantara juri yang menilai para peserta, menyebut, ada lima kriteria penilaian dalam kompetisi ini, yakni kreativitas, originalitas, kerapian, daya jual dan daya pakai.

“Dari sejumlah peserta yang mendaftar dalam kompetisi, didominasi desainer-desainer muda Pontianak yang memiliki kreativitas dan ide yang luar biasa,” tukasnya.

Tema kompetisi desain fashion ini, lanjut dia, adalah Ready to Wear, The Large Corak Insang. Diangkatnya tema corak insang karena sebagai upaya mengangkat dan melestarikan khas tenun Pontianak.

Yanieta menuturkan, Dekranasda Kota Pontianak terus melakukan pembinaan kepada para desainer-desainer muda yang memiliki potensi. Para desainer ini juga didorong untuk terus melestarikan kearifan lokal melalui karya-karya fashion yang mereka ciptakan.

“Kami akan berusaha memajukan dan meningkatkan kompetensi para desainer muda sehingga mereka bisa bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional,” kata dia.

Satu diantara juri Pontianak Fashion Design Competition, Uke Tugimin mengatakan, lomba desain fashion ini merupakan kali ketiga yang digelar setiap tahunnya. Dalam perjalanannya, setiap tahun berdasarkan pengamatannya, kualitas para desainer lokal kian menunjukkan peningkatan.

“Yang lebih membanggakan adalah para desainer muda ini merupakan siswa dari SMK, artinya dunia pendidikan sudah selaras dengan dunia usaha yang sebenarnya,” paparnya.

Diakui Uke, para desainer muda ini banyak menelurkan ide-ide dan kreativitas yang dituangkan dalam sebuah karya yang tak kalah dengan desainer profesional.

Ia optimis karya-karya desainer muda ini bisa bersaing di tingkat nasional, dengan catatan mereka harus berusaha lebih keras lagi meningkatkan kemampuannya.

“Terutama saya lihat kelemahan mereka adalah dari teknik menjahit. Tapi kalau dari segi desain, inspirasinya bagus-bagus,” imbuh desainer kenamaan yang sudah malang melintang menggeluti dunia fashion ini.

Dia menyambut baik digelarnya lomba-lomba fashion seperti ini sebagai upaya memotivasi anak-anak muda yang menggeluti dunia fashion untuk selalu berkarya dan menuangkan kreativitasnya. Apalagi hadiah yang disediakan panitia penyelenggara dinilainya cukup menarik, selain uang pembinaan, juga diberikan mesin jahit.

“Hadiah ini juga bisa menjadi motivasi mereka untuk tampil dengan karya terbaik,” pungkasnya. (Jim/Humpro)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • 2023, Pemkot Target Kurangi Limbah 25 Persen

    2023, Pemkot Target Kurangi Limbah 25 Persen

    • calendar_month Sel, 29 Mar 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menargetkan pengurangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hingga 25 persen. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, beberapa langkah yang akan diterapkan yakni dengan pengelolaan limbah rumah tangga. “Kita akan kurangi dengan cara kita coba kelola sampah habis di lingkungan, dipilah dan diproses dengan konsep 3R maupun bank […]

  • Bentuk Kualitas Unggul Anak Sejak Dini

    Bentuk Kualitas Unggul Anak Sejak Dini

    • calendar_month Sen, 5 Jun 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Bupati Mempawah, Hj Erlina membuka “Sosialisasi Penguatan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan di Gedung BMKMT Desa Parit Bugis, Kecamatan Segedong, Jongkat, dan Sungai Pinyuh, Senin (5/6/2023). Dalam sambutannya, Bupati Erlina mengatakan kualitas pengembangan SDM sangat ditentukan oleh proses perawatan, pengasuhan dan stimulasi yang didapatkan sejak awal kehidupan. “Rangsangan atau layanan pendidikan akan […]

  • Plh Sekda Tutup Kegiatan Naik Dango ke-XXXIX

    Plh Sekda Tutup Kegiatan Naik Dango ke-XXXIX

    • calendar_month Ming, 28 Apr 2024
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah, Juli Suryadi Budadi menutup seluruh rangkaian kegiatan Naik Dango ke-XXXIX di Rumah Radakng, Dusun Pak Ona, Desa Pak Laheng, Kecamatan Toho, Minggu  (28/4/2024) malam. Pada kesempatan tersebut, Juli Suryadi mengucap syukur seluruh rangkaian pelaksanaan Naik Dango ke-XXXIX Tahun 2024 di Kabupaten Mempawah dapat terlaksana dengan sukses. “Rasa syukur yang […]

  • Bupati Pastikan Pemerintah Bantu Korban Puting Beliung di Semudun

    Bupati Pastikan Pemerintah Bantu Korban Puting Beliung di Semudun

    • calendar_month Sel, 8 Agu 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Bupati Mempawah, Hj Erlina bersama Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi dan OPD terkait melalukan peninjauan serta penanganan korban bencana Angin Puting Beliung di Desa Semudun, Kecamatan Sungai Kunyit, Selasa (8/8/2023). “Atas nama pemerintah, kami sangat prihatin dan turut berduka atas musibah yang dialami para korban,” ucap Bupati Erlina disela-sela peninjauannya. Orang nomor […]

  • Tak Bayar Pajak, Kendaraan Harus Ditilang

    Tak Bayar Pajak, Kendaraan Harus Ditilang

    • calendar_month Jum, 24 Nov 2017
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wali Kota Pontianak Sutarmidji sangat mendukung dengan adanya razia pajak kendaraan yang dilakukan BPKPD Kalbar, Kamis (23/11). Razia di komplek Kantor Wali Kota Pontianak tersebut agar ASN juga taat pajak. “Kendaraan yang tidak bayar pajaknya ya harus ditilang,” tegasnya. Terkait ada motor dinas yang kedapatan tidak membayar pajak, kata Midji, Pemkot Pontianak akan […]

  • Sudah Tua, Rapuh Lagi, Jembatan Sungai Keliling Butuh Perhatian Pemkab Sintang

    Sudah Tua, Rapuh Lagi, Jembatan Sungai Keliling Butuh Perhatian Pemkab Sintang

    • calendar_month Kam, 10 Jan 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Lantaran sudah tua dan dinilai tidak safety lagi. Anggota DPRD Sintang, Agustinus mendesak pemerintah agar segera memperbaiki jembatan Sungai Keliling, Kecamatan Sepauk. Setidaknya ada solusi yang ditawarkan. Mengingat, tambah Agustinus, jembatan tersebut merupakan akses utama penghubung tiga desa di Kecamatan Sepauk seperti, Desa Tanjung Ria, Nanga Sepauk, dan Sungai Raya. Apabila tidak segera […]

expand_less