
LensaKalbar – Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia diuji kembali dengan teror bom. Kali ini di Kota Surabaya, tetapi indikasi terorisme bisa saja di mana-mana.
“Tentunya kita harus mewaspadai hal tersebut, dan kita teriakkan, bahwa kita tidak takut terhadap teroris,” kata Bupati Sintang, Jarot Winarno, ketika Pelatihan Perlindungan Masyarakat (Linmas), di Gedung Serbaguna, Kantor Camat Binjai Hulu, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, Senin (14/5).
Untuk mengantisipasi teroris, Jarot meminta Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) dihidupkan kembali dan terapkan tamu 1×24 jam wajib lapor. Ini tentunya tidak lepas dari peran Linmas.
“Setiap gerakan yang kira-kira mencurigakan, kita tanyai dengan baik-baik, agar dapat menangkal radikalisme dan terorisme di sekitar kita,” kata Jarot.
Ia mengingatkan agar Linmas selalu berupaya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat di lingkungan masing, dengan selalu mengingatkan empat pilar kebangsaan, yakni, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jarot mengatakan, Indonesia memiliki ribuan pulau, beragam suku dan jenis bahasa, tetapi tetap satu. “Dengan 17.504 pulau, 67 bahasa induk, dan 740 suku bangsa di Indonesia, tetapi kita tetap bersatu. Itu semua karena ada empat pilar kebangsaan yang perlu kita pahami bersama,” jelasnya.
Tujuan mendirikan Negara Republik Indonesia ini, menurut Jarot, juga mesti disimak seperti, Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Ikut melaksanakan ketertiban dan perdamaian dunia. (Dex)