LensaKalbar – Masyarakat di Desa Simba Raya, Kecamatan Binjai Hulu diminta untuk tetap menahan diri dan bersabar. Pasalnya, Pemerintah Provinsi Kalbar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12,3 miliar untuk menangani ruas jalan tersebut.
“Kita minta masyarakat besabar, karena ruas jalan itu sudah dianggarkan sebesar Rp12,3 miliar melalui APBD tahun anggaran 2019,” kata Ketua Komisi B DPRD Sintang, Florensius Ronny, kepada Lensakalbar.com, Sabtu (9/3/2019).
Ronny optimis janji yang disampaikan Gubernur Kalbar saat meninjau ruas jalan tersebut terealisasi di tahun anggaran 2019 ini juga. Hanya saja, butuh proses dan bertahap. Sebab untuk membangun tidak semudah mengembalikan telapak tangan. Semuanya butuh proses. Olehkarenanya masyarakat setempat diminta tetap bersabar.
“Tidak hanya ruas Jalan Sintang-Simba yang ditangani. Tetapi beberapa titik ruas jalan yang menjadi kewenangan Provinsi Kalbar juga akan ditangani,” ujar Ronny.
Ronny mengaku telah mengikuti rangkaian kegiatan kunjungan kerja Gubernur Kalbar beberapa waktu lalu. Termasuk di Desa Simba Raya. Setelah melihat secara langsung kondisi ruas Jalan Sintang-Simba Raya, Gubernur Kalbar langsung memberikan atensi kepada Kepala Dinas Pekerja Umum Provinsi Kalbar untuk segera melakukan lelang pekerjaannya, agar segera mungkin ditangani.
“Sudah diperintahkan Gubernur ke Kadis PU-nya untuk melakukan tender secepat mungkin, agar jalan ini cepat dibangun, dan masyarakat pun merasakan manfaatnya. Bahkan Gubernur Kalbar juga meminta kepada Dinas PU untuk tidak asal-asalan untuk mengerjakan ruas jalan tersebut,” ungkap Ronny.
Sebelumnya, Jumat (25/1/2019 lalu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji meninjau ruas Jalan Sintang-Simba Raya. Ruas jalan itupun diakui Gubernur Kalbar sangat-sangat memprihatinkan.solusi pun dijanjikannya. Catatannya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalbar agar tidak asal-asalan mengerjakan ruas jalan Provinsi di Kabupaten Sintang.
“Jangan asal bangun!. Kasian masyarakat tidak bisa menikmatinya,” ucap Bang Midji saat meninjau ruas Jalan Sintang-Simba.
Bang Midji menilai ruas jalan Sintang-Simba hanya masalah teknis dilapangan yakni kontruksi jalannya. Idealnya setiap ruas jalan ada turap sisi kiri dan kanannya. Tetapi ini tidak. Langsung dibeton saja.
“Kalau beton saja tanpa penahan beban jalan maka akan cepat hancur. Percuma saja kalau kita bangun tahun ini, tapi tahun depan sudah hancur. Saya minta ini diperhatikan dengan benar dan serius,” pinta Bang Midji.
Bang Midji berpendapat kontruksi ruas jalan yang benar adalah dengan melihat dan mengikuti kalsifikasi mutu beton dan kelas-kelas betonnya.
“Meskipun dikerjakan dengan molen atau pakai readymix. Syaratnya harus menggunakan kalsifikasi beton dengan kelas K300 dan K350 yang dapat menampung beban hingga 25 ton. Kalau tidak sesuai. Saye pastikan tidak bakal selesai permasalahan jalan. Korbannya adalah masyarakat. Kan kasihan,” tutur Bang Midji.
Pokoknya, tegas Bang Midji, apabila sudah di beton. Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak bakal dimintanya untuk menguji langsung kekuatan betonnya. Apakah sesuai syarat atau tidak.
“Prinsip saye, mengurus jalan itu sekali saja dilakukan. Tidak mau berulang kali. Ini sudah saya lakukan ketika menjabat sebagai Walikota Pontianak selama dua periode. Hasilnya, coba lihat sendiri ruas jalan di Pontianak,” tegasnya. (Dex)