Sekda Yosepha Hadiri Peringatan Hari Berkabung Daerah Secara Virtual
- calendar_month Sen, 28 Jun 2021
- comment 0 komentar

Sekda Sintang, Yosepha Hasnah mewakili Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri upcara peringatan Hari Berkabung Daerah tahun 2021 yang dilaksanakan secara virtual di Mini Command Center (MCC), Kantor Bupati Sintang, Senin (28/6/2021)
LensaKalbar – Momen kelam Mandor Berdarah Serentak diperingati di 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Tak terkecuali Kabupaten Sintang.
Peringatan Hari Berkabung Daerah tahun 2021 dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan didampingi anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalimantan Barat, dan Sekda Sintang, Yosepha Hasnah mewakili Bupati Sintang, Jarot Winarno secara virtual dari Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Senin (28/6/2021).
Di dalam sambutanya, Norsan menyampaikan bahwa peringatan Hari Berkabung Daerah dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2007 tentang Peristiwa Mandor sebagai Hri Berkabung Daerah dan Makam Juang Mandor sebagai Monumen Daerah Provinsi kalimantan Barat.
“Ditetapkannya Perda tersebut, menunjukan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menaruh perhatian secara serius terhadap peristiwa Mandor. Sekaligus menjadi salah satu cara menghargai dan menghormati jasa pejuang rakyat Kalimantan Barat yang gugur sebagai syuhada dalam melawan penjajahan Jepang di Kalimantan Barat,” terangnya.
Ia pun menjelaskan latar belakang peringatan Hari Berkabung Daerah tersebut. Kata Norsan, pada kurun waktu 1942-1945 adalah masa penjajahan Jepang di Kalimantan Barat. Pada saat itu, tentara Jepang sudah melakukan keganasan yang luar biasa sehingga Provinsi Kalimantan Barat telah mengalami kehilangan satu generasi.
“Berdasarkan beberapa data yang terangkum dari beberapa sumber menyebutkan bahwa jumlah korban akibat keganasan yang dilakukan oleh tentara Jepang mencapai kurang lebih 21. 037 jiwa dan itu merupakan jumlah korban yang sangat fantastis,” ucapnya.
Peristiwa Mandor tersebut merupakan peristiwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang menyebabkan gugurnya para pejuang khususnya di Kalimantan Barat.
Jatuhnya korban yang sangat banyak tersebut, kata Norsan, jangan sampai sia-sia. Ia pun berpesan kepada para penerus dan seluruh masyarakat Kalimantan Barat agar mengingat jasa para pejuang dan menjiwai semangat pejuang untuk membangun Kalimantan Barat ini.
“Petik pelajaran dari peristiwa Mandor dan mampu membuat mental kita semakin kokoh dan kuat dalam menghadapi masalah dalam kehidupan ini,” pesannya.
Masyarakat Kalimantan Barat, ucap Norsan, harus mengisi kemerdekaan ini dengan belajar memperbaiki diri, mengevaluasi diri, dan menumbuhkan sikap nasionalisme. Menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Peringatan Hari Berkabung Daerah setiap 28 Juni merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya. Serta dilaksanakan upacara di Mandor Kabupaten Landak. Serta setiap kabupaten kota juga melakukan upacara di masing-masing daerah. Namun, tahun ini karena pandemi Covid-19, maka peringatan dilaksanakan secara virtual di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar