Breaking News
light_mode

Pontianak Siap Mulai Pembelajaran Tatap Muka

  • calendar_month Kam, 18 Feb 2021
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Kota Pontianak berencana menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah mulai Senin, 22 Februari 2021. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, pembelajaran tatap muka untuk tahap awal akan dilaksanakan di enam SD dan enam SMP. Artinya, setiap kecamatan ada satu sekolah percontohan pembelajaran tatap muka. Sekolah-sekolah yang ditunjuk sudah siap untuk pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Kita inginnya semua sekolah menerapkan tatap muka, tetapi kendalanya ada sekolah yang sudah siap dan ada yang belum siap terkait penerapan protokol kesehatan,” jelasnya, Kamis (18/2/2021).

Ia menambahkan, pembelajaran tatap muka ini secara bertahap akan terus diperluas lagi apabila sekolah-sekolah yang ada di Kota Pontianak sudah siap menerapkan protokol kesehatan. Dirinya berharap sekolah-sekolah harus siap dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Kita juga mengantisipasi agar pembelajaran tatap muka yang akan dimulai nantinya tidak membuat kasus positif Covid-19 melonjak kembali,” ungkapnya.

Dalam teknis pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah, lanjut Edi, protokol kesehatan diterapkan secara ketat oleh masing-masing sekolah.

“Untuk jumlah siswa, separuh dari jumlah siswa di kelas. Secara bertahap kita terus akan melakukan evaluasi,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak, Syahdan Lazis menjelaskan, jumlah yang sudah didata sementara sebagai percontohan simulasi pembelajaran tatap muka setiap kecamatan satu SMP dan satu SD.

“Jadi secara total ada 12 sekolah. Untuk SMP khusus bagi kelas 9 dan SD kelas 6,” ungkapnya.

Ia berharap tahap awal pelaksanaan pembelajaran tatap muka berjalan lancar dan tidak menghadapi permasalahan sehingga bisa diperluas lagi bagi kelas-kelas di bawahnya. Untuk sekolah sudah dipersiapkan.

“Bahkan Satgas Disdikbud telah menilai layak atau tidak protokol kesehatan di sekolah tersebut,” terang Syahdan.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari kepala sekolah, sebanyak 80 persen orang tua siswa senang jika pembelajaran tatap muka dibuka. Tentu, kata dia, sekolah akan membuat surat pernyataan persetujuan dari orang tua siswa. Pihaknya mempersiapkan sarana dan prasarana penerapan protokol kesehatan.

“Kemudian akan dinilai oleh Satgas Covid-19 Kota Pontianak layak atau tidaknya,” tutupnya. (LK1/prokopim)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • 50 Persen Masyarakat Sintang Gantungkan Hidup di Kebun Sawit

    50 Persen Masyarakat Sintang Gantungkan Hidup di Kebun Sawit

    • calendar_month Jum, 24 Jun 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny mengatakan bahwa sampai hari ini 50 persen rakyatnya yang menggantungkan kehidupannya kepada kebun kelapa sawit. “50 persen masyarakat kabupaten ini yang menggantungkan hidupnya di kebun kelapa sawit, ini tersebar di 14 kecamatan kita,” ungkap Florensius Ronny, kemarin. Berkaitan dengan harga tandan buah segar […]

  • Kata Wagub: Festival Sahur-Sahur Mempawah Dipromosikan Masuk Kalender Event Pariwisata Nasional

    Kata Wagub: Festival Sahur-Sahur Mempawah Dipromosikan Masuk Kalender Event Pariwisata Nasional

    • calendar_month Sab, 1 Apr 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pelaksanaan Festival Sahur – Sahur ke- 20 Tahun 2023 kembali digelar penuh semarak dan kemeriahan dan dibuka langsung Wakil Gubernur Kalimantan Barat, H Ria Norsan di Halaman Kantor Dinas Dikporapar Kabupaten Mempawah, Sabtu (1/4/2023) malam. Pada kesempatan tersebut, Wagub Ria Norsan mengungkapkan bahwa Kalender Pariwisata Kalimantan Barat telah dilaunching oleh Menteri Pariwisata dan […]

  • JPU Nilai Rmd Diluar Aturan dan Tak Kooperatif

    JPU Nilai Rmd Diluar Aturan dan Tak Kooperatif

    • calendar_month Rab, 9 Agu 2017
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Jaksa Penuntut Umum Abdul Samad SH menegaskan bahwa Rmd yang tidak hadir dalam persidangan dan diketahui dari ungkapan para saksi yang datang dari Jember, Rmd satu hari sebelum persidangan ada di Jawa  Timur, sehingga membuat sidang ditunda merupakan suatu perbuatan yang diluar aturan dan tidak kooperatif. Samad mengakui, bahwa yang bertanggung jawab untuk […]

  • Jangan Diskreditkan Orang yang Masuk Status ODP

    Jangan Diskreditkan Orang yang Masuk Status ODP

    • calendar_month Rab, 1 Apr 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Bupati Mempawah meminta masyarakat agar memahami pengertian Orang dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien dalam Pemgawasan (PDP) virus Corona atau Covid-19. Sehingga, tidak menimbulkan kegaduhan karena menerima informasi hoaks dan belum tentu kebenarannya. Adapun yang dimaksud dengan Orang dalam Pemantauan (ODP) adalah seseorang yang mengalami gejala demam 38 derajat C atau riwayat demam atau […]

  • Perkuat Sinergi TNI–Pemda, Pangkogabwilhan I Sambangi Mempawah

    Perkuat Sinergi TNI–Pemda, Pangkogabwilhan I Sambangi Mempawah

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti Rumah Dinas Bupati Mempawah, Jumat (11/7/2025) malam, saat Wakil Bupati Mempawah, Juli Suryadi, menerima langsung kunjungan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I), Letjen TNI Kunto Arief Wibowo. Kunjungan kehormatan ini bukan hanya silaturahmi, tetapi menjadi momen penting yang menegaskan kuatnya komitmen sinergi antara TNI dan […]

  • Tekanan Darah Tinggi, Bupati Erlina, Wabup dan Sekda Gagal Divaksin Covid-19

    Tekanan Darah Tinggi, Bupati Erlina, Wabup dan Sekda Gagal Divaksin Covid-19

    • calendar_month Sen, 18 Jan 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Bupati Mempawah, Hj Erlina, yang menjadi orang pertama divaksinasi Covid-19 di Kabupaten Mempawah gagal disuntik vaksin ini. Pasalnya, orang nomor satu di Bumi Galaherang ini mengalami tekanan darah tinggi, meski sudah 4 hingga 5 kali dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan. “Saya tidak jadi divaksin, karena tekanan darah saya tinggi. Petugas kesehatan sudah melakukan pemeriksaan […]

expand_less