Petugas KPPS Sepauk dan PPD Dedai Gugur di Pemilu 2019, Ini Penyebabnya
- calendar_month Sel, 23 Apr 2019
- comment 0 komentar

Jenazah Karwan saat di RS Pratama Sintang, Senin (22/4/2019)
LensaKalbar – Kabar duka menyelimuti petugas Pemilu 2019 di Desa Semuntai, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang. Satu petugas pemilu di wilayah tersebut meninggal dunia saat menjalankan tugas.
Pahlawan demokrasi tersebut adalah Karwan (52) selaku petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 006. Karwan meninggal dunia, Selasa (22/4/2019) pukul 19.30 WIB, di RS Pratama Sintang.
Selain kelelahan dalam menjalankan tugasnya sebagai KPPS, Karwan diduga menderita infeksi paru-paru. Kondisi itu diekathui setelah keluarnya hasil rontgen dari pihak rumah sakit tersebut.
Kapolsek Sepauk, Iptu Suwaris membenarkan hal kabar duka tersebut. Tepat Rabu (17/4/2019) yang bersangkutan bertugas di TPS 06 Semuntai SKPC, Kecamatan Sepauk. Selesai pemungutan suara dilanjutkan dengan penghitungan hingga pukul 04.00 WIB.
“Selesai penghitungan yang bersangkutan mengeluh sakit tenggorokan dan tidak bisa menelan,” ungkap Kapolsek kepada Lensakalbar.com, Selasa (23/4/2019).
Kemudian, tambah Kapolsek, yang berangkutan langsung dibawa ke Polindes setempat. Sayangnya kondisinya tidak mengalami perubahan. Sabtu (20/4/2019) pukul 07.00 WIB yang berangkutan langsung di rujuk ke RS Pratama untuk mendapatkan perawatan medis.
“Tadi malam pukul 19.30 WIB Karwan dinyatakan meninggal dunia dari pihak RS Pratama Sintang,” ujarnya.
Menurut Kapolsek, jenazah Karwan telah dibawa pulang dikediamannya di Dusun Mengkurai, Desa Sungai, Kecamatan Sepauk dengan menggunakan satu unit ambulan. “Jenazahnya akan di makamkan hari ini,” katanya.
Selain Karwan yang gugur dalam menjalankan tugasnya pada Pemilu 2019. Nani Rosmiani (28) selaku Pengawas Pemilu Desa (PPD) juga dinyatakan gugur. Nani dan anak yang dikandungnya meninggal dunia setelah menjalani operasi sesar, Kamis (18/4/2019) pukul 18.00 WIB.
“Malam hari H pemungutan dan penghitungan suara, almarhumah di rujuk ke RSUD. Tapi almarhumah dan anaknya meninggal dunia setelah menjalani operasi sesar,” ungkap Komisioner Bawaslu Sintang,Ramadhon, Senin (22/4/2019).
Berdasarkan informasi yang diterima dari pihak keluarganya, tambah Ramadhon, almarhumah saat menjalankan tugasnya dalam keadaan hamil 9 bulan. Selain itu, almarhumah juga tidak sehat secara fisik, karena demam.
“Selain dalam kondisi hamil, juga demam. Tapi masih menjalankan tugasnya,” ujarnya.
Menurut Ramadhon, almarhumah membawahi lima TPS di desa tersebut. Sayangnya, tidak dapat menyelesaikan tugas dan tanggungajwabnya sebagai PPD.
Selain itu, ungkap Ramadhon, tidak hanya almarhumah yang meninggal dunia saat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai petugas Pemilu 2019.
Pasalnya, tercatat 14 petugas jajaran Bawaslu meninggal dunia yang tersebar di 5 kabupaten/kota seluruh Indonesia. (Dex)
- Penulis: lk-02 lk-02
Saat ini belum ada komentar