Breaking News
light_mode

Pabrik Tengkawang Diresmikan, Ingat! Jaga Hutan dan Adat Budaya Ya…

  • calendar_month Sen, 24 Feb 2020
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor 733 Tahun 2011 luas kawasan tutupan hutan yang masih alami di Kabupaten Sintang 1,2 juta hektar. Sekarang tinggal 870 ribu hektar.

“61 ribu hektar hutan di luar kawasan hutan. Nah, Sintang adalah Kabupaten Lestari, kita ingin ada keseimbangan antara menjaga lingkungan seperti kawasan hutan tetapi masyarakatnya bisa hidup, ekonominya hidup, dan yang paling pentingmenghargai adat dan budaya,” ujar Bupati Sintang, Jarot Winarno saat meresmikan pabrik tengkawang dan kosmetik yang ditandai dengan penandatanganan prasasti serta pengguntingan pita di pabrik tengkawang Jalan Nenak-Sungai Ringin, Desa Anggah Jaya, Kecamatan Sintang, Senin, (24/2/2020).

Dulunya, kata Jarot, buah tengkawang adalah maskotnya Kalbar, dan umumnya Kalimantan. Buah tersebut dinilainya erat kaitannya dengan masyarakat adat.

“Kalau saya dulu jadi dokter di daerah pedalaman, buah tengkawang ini diperas hingga keluar minyaknya , kemudian minyaknya itu bisa dipakai untuk pengobatan tradisional. Jadi, inilah yang dimaksud dengan tengkawang erat dengan adatnya”, ungkapnya.

Dengan hadirnya pabrik ini, kata Jarot, harga tengkawang akan menjadi meningkat dari pada harga sebelumnya. “Ada saatnya tengkawang ini harganya mahal, bisa-bisa masyarakat hidup bergantung kepada komoditi tengkawang ini. Kuncinya satu ya, kita sama-sama menjaga hutan, dan menjaga pohon tengkawang ini,” tuturnya.

Menurut Jarot, harga tengkawang untuk saat ini sangatlah rendah, sehingga komoditi ini ditinggalkan masyarakat. “Masyarakat kita bingung mau jual kemana, bahkan ada yang ditebang pohon tengkawangnya, padahal nilai jual tengkawang bisa tinggi. Nah, dengan adanya pabrik ini, kita harap dapat memberikan penghasilan baru bagi masyarakat Sintang,” ungkapnya.

Untuk itu, Jarot berharap agar masyarakat kedepannya dapat membudidayakan tengkawang dengan baik dan benar agar nilai jualnya semakin tinggi. Apalagi, pihak perusahaan dapat memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat tentang membudidayakan tengkawang dengan baik agar hasil budidaya tengkawang dapat bernilai harga tinggi, hal tersebut dinilai dapat menjaga kelestarian hutan yang kita miliki.

“Ini merupakan cahaya baru, harapan baru masyarakat untuk bisa membudidayakan tengkawang lagi, mudah-mudahan dengan pabrik buah tengkawang bisa ditampung sebanyak-banyaknya,” harapnya. (Dex)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Eksekutif dan Legislatif Usulkan Empat Raperda

    Eksekutif dan Legislatif Usulkan Empat Raperda

    • calendar_month Rab, 30 Mar 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyebut, terdapat beberapa usulan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), baik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak maupun usulan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak. Di antaranya tentang Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), ketenagakerjaan, Smart City dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL). Diusulkannya Raperda PBG sebagai tindaklanjut dari amanat […]

  • Sepakati Lima Raperda, Tiga Usulan Kepala Daerah, Dua DPRD

    Sepakati Lima Raperda, Tiga Usulan Kepala Daerah, Dua DPRD

    • calendar_month Sen, 9 Sep 2024
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Sebanyak lima buah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Pontianak telah disetujui. Dari kelima Raperda tersebut, dua di antaranya merupakan usulan DPRD Kota Pontianak dan tiga Raperda lainnya usulan dari eksekutif dalam hal ini kepala daerah. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian memaparkan, ketiga usulan dari pihaknya antara lain perubahan nomenklatur Badan Perencanaan […]

  • Waduh, 45 Hektar Lahan Mengandung Karbon Tinggi

    Waduh, 45 Hektar Lahan Mengandung Karbon Tinggi

    • calendar_month Jum, 10 Agu 2018
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Sebanyak 45 hektar lahan di Kabupaten Sintang mengandung karbon yang begitu tinggi. Olehkarenanya, Bupati Sintang, Jarot Winarno meminta kepada masyarakat, perusahaan, dan Pemerintah Kabupaten Sintang untuk menjaga bersama-sama lahan tersebut. “Kawasan konservasi tersebut harus dijaga baik-baik oleh masyarakat, perusahaan, dan Pemerintah,” ujar Bupati Sintang, Jarot Winarno ketika menghadiri rapat Ekspose Pengelolaan Usaha Perkebunan […]

  • Di Lokasi Kebakaran, Polres Mempawah Amankan 5 Pelaku Penjarahan

    Di Lokasi Kebakaran, Polres Mempawah Amankan 5 Pelaku Penjarahan

    • calendar_month Sab, 20 Mar 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Di tengah kebakaran yang menghanguskan enam rumah toko (ruko) di Jalan Gusti M. Taufik, Kabupaten Mempawah, Sabtu (20/3/2021) pukul 19.00 WIB, ada saja ulah tangan jahat yang mencoba mencari keuntungan. Ada sebagian barang-barang korban dijarah oleh 5 orang tak dikenal. Beruntung aksi tersebut tercium anggota Polres Mempawah yang mencurigai aksi ke 5 pelaku […]

  • Infrastruktur Kunci Kesejahteraan Petani Karet di Sintang
    OPD

    Infrastruktur Kunci Kesejahteraan Petani Karet di Sintang

    • calendar_month Rab, 21 Mei 2025
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintah Kabupaten Sintang menilai perbaikan infrastruktur, khususnya akses jalan ke wilayah pedalaman, merupakan kunci untuk meningkatkan pendapatan petani, khususnya petani karet. Ihwal inipun disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun)  Kabupaten Sintang, Gunardi Sudarmanto saat ditemui LensaKalbar.co.id pada kegiatan Lokakarya Inisiasi Peraturan Bupati (Perbup) Kemitraan Pengelolaan Kelapa Sawit Swadaya di Aula CU […]

  • Diterjang Ombak 5 Meter, 15 Nelayan Mempawah Selamat

    Diterjang Ombak 5 Meter, 15 Nelayan Mempawah Selamat

    • calendar_month Ming, 29 Nov 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Sebanyak 15 nelayan asal Kuala Secapah dilaporkan hilang setelah perahu yang ditumpanginya terhempas gelombang di perairan laut Mempawah, Minggu (29/11/2020). Kapolsek Mempawah Hilir, Iptu Marjuni membenarkan kabar nelayan tradiosional asal Kuala Secapah itu. Berdasarkan informasi yang diterimanya ada 15 nelayan yang pergi mencari ikan ke laut dengan 7 sampan yang berbeda pada pukul […]

expand_less