LensaKalbar – Warga kurang mampu alias miskin di Bumi Senentang mencapai sekitar 22.634 Jiwa. Tersebar di 14 Kecamatan dan 391 Desa.
“Ya, ada 22.634 jiwa kurang mampu di Sintang,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sintang, Sudin saat ditemui Lensakalbar.com, belum lama ini.
Data tersebut, kata Sudin, dapat dilihat pada keluarga penerima manfaat yang masuk dalam program keluarga harapan (PKH). Banyak faktor penyebab kemiskinan. Terutama, malas, dan boros. Akibatnya adalah miskin.
“Kalau memang yang berangkutan tidak mau mengubah pola kehidupannya. Hanya mengharapkan batuan dari program PKH yang tidak seberapa nilainya. Maka mereka tetap masuk dalam daftar warga kurang mampu,” ujar Sudin.
Memang, ungkap Sudin, saat ini Pemerintah Kabupaten Sintang telah melakukan berbagai upaya untuk meringankan beban warga miskin, melalui beberapa program. Terutama program PKH. Namun, program-program tersebut belum sanggup menekan angka kemiskinan di Bumi Senentang.
“Karena masyarakat kita tidak mau mengubah pola kehidupannya,” ungkapnya.
Tetapi, Sudin tidak menampik bahwasanya melalui program PKH banyak juga masyarakat terbantu. Meskipun banyak yang mengatakan program tersebut tidak tepat sasaran.
“Banyak yang bilang PKH tidak tepat sasaran. Faktanya bantuan ini berhasil. Karena dari hasil survei dilapangan kita temukan warga yang dulunya miskin. Skrg sudah terangkat atau naik satu tingkat di atas warga yang masuk daftar tidak mampu,” ucapnya.
Terpisah, Bupati Sintang, Jarot Winarno menilai Program Keluarga Harapan (PKH) diyakini dapat menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Sintang. Sebab program ini sangat relevan dengan visi pembangunan daerah.
“Perlu koordinasi dan komunikasi agar program-program yang ingin dicapai dapat tepat sasaran, dan Saya yakin pihak keluarga yang mendapatkannya merasa terbantukan,” ucap Jarot.
Olehkarenannya, Bupati Jarot meminta pihak terkait terus memvalidasi data dan informasi yang relevan, mengecek kembali tahapan-tahapan yang sudah berjalan.
“Agar keberhasilan program ini dapat dicapai dengan maksimal,” jelas Jarot. (Dex)