Mulai Menjamur, Warga Minta Satpol PP Tertibkan Gepeng dan Pengamen di Sintang
- calendar_month Jum, 25 Jan 2019
- comment 0 komentar

Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) saat berada di salah satu Warung Kopi (Warkop) Jalan PKP Mujahidin, Jumat (25/1/2019)
LensaKalbar – Keberadaan pengamen, gelandangan dan pengemis (Gepeng) di masyarakat memang tidak bisa dihindari begitu saja. Mereka merupakan potret permasalahan sosial yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk diselesaikan.
Contoh, di tengah keramaian warga sedang asyiknya ngobrol di sejumlah warung kopi (Warkop) sepanjang Jalan Lintas Melawi dan PKP Mujahidin. Ternyata masih banyak pengamen dan pengemis yang berkeliling mengais rejeki. Terkadang hal itu membuat warga kurang berkenan dengan kehadiran mereka.
Seperti yang diungkapkan Ryan (28) lelaki asal Kelurahan Kapuas Kanan Hilir, Kecamatan Sintang yang biasa menghabiskan waktu di warung kopi (Warkop) mengaku kehadiran pengamen terkadang cukup menganggu jika terlalu banyak.
“Kalau satu atau dua nggak masalah bang. Tapi kalau banyak mengganggu,” ujarnya, kepada Lensakalbar.com, Sabtu (26/1/019).
Selain itu, Ryan juga mengeluhkan sebagian pengamen tertentu yang jika tidak diberi uang terkadang menunggu dan tidak mau pergi. “Apalagi kalau kita sudah tidak memberi, mereka menunggu, kesannya kan maksa,” katanya.
Hal senada diungkapkan Mangak. Dia mengaku dalam setengah jam saja biasanya ada 3 sampai 4 pengemis yang menghampirinya. Belum pengamen.
“Kadang saya heran kenapa kok bisa banyak. Padahal Sintang dulu tidak seperti ini,” ujarnya.
Olehkarenanya, Mangak pun berharap Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Satpol PP Sintang untuk mengambil tindakan penertiban.
“Kalau bisa ditertibkan lah. Kemudian serahkan ke dinas sosial untuk dilakukan pembinaan atau dipulangkan ke kota asal mereka. Karena kalau dilihat – lihat sebagian besar Gepeng yang ada ini adalah warga luar Sintang,” tutupnya. (Dex)
- Penulis: lk-02 lk-02
Saat ini belum ada komentar