LensaKalbar – Rerata kabupaten yang berjuluk “Bumi Senentang” ini masih mengalami kekurangan tenaga kesehatan. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Edi Harmani ketika ditemui di Pondopo Bupati Sintang, Kamis (24/10/2024).
Menurut Edi Harmaini, kekurangan tenaga kesehatan atau medis tak hanya terjadi di satu kecamatan, tapi merata di 14 kecamatan dan 391 desa di kabupaten ini.
Untuk mensiasatinya, pemerintah daerah membuka lowongan untuk tenaga dokter melalui PPPK dan CPNS. Dengan harapan mereka yang lolos nantinya akan ditempatkan di beberapa puskesmas yang memang tidak ada dokternya.
Sayangnya, dari 19 formasi PPPK atau CPNS yang dibuka, hanya 8 pelamar hingga saat ini.
“Artinya, untuk tenaga medis memang kurang pelamar. Kalau tidak salah hanya 8 pelamar saja pada tahun ini. Tapi kalau untuk tenaga penunjang lainnya ramai. Padahal, Serangas itu tidak ada dokter, sehingga dokter di Mensiku kita tempatkan disana,” beber Edi Harmaini.
Selain itu, ungkap Edi Harmaini, kabupaten yang dipimpin Bupati Sintang, Jarot Winarno ini juga mengalami banyak kekurangan tenaga dokter, khususnya dokter gigi dan dokter umum.
Padahal, katanya, sarana dan prasarana untuk praktik dokter gigi sudah lengkap di tiap puskesmas.
“Kalau lihat secara keseluruhan kita sangat kekurangan tenaga medis. Apalagi dokter gigi dak usah cerita lah, payah kita cari. Padahal sarana prasarana untuk menunjang dokter gigi itu sudah kita siapkan di seluruh puskesmas , tapi dokternya tidak ada,” ucap Edi Harmaini.
Alasan mereka tak mau ditempatkan di daerah terpencil, karena minimnya infrastruktur dasar. Salah satunya jaringan listrik.
“Kalau alasannya tidak ada listrik, mari kita coba listrik semua puskesmas yang ada, saya rasa hanya sebagian kecil puskesmas kita yang listriknya memang tidak bisa 24 jam dan hanya bisa malam saja,” kata Edi Harmaini.
“Tapi kita bantu dengan solar cell,” pungkas Edi Harmaini menambahkan. (Dex)