Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H, Tetap Jaga Persatuan
- calendar_month Sen, 25 Okt 2021
- comment 0 komentar

Ustaz Haikal Hassan menyampaikan tausiyahnya. Foto Ist
LensaKalbar – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H di Masjid Darunna’im, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Senin (25/10/2021) malam berlangsung hikmad dan meriah.
Kegiatan tersebut menghadirkan penceramah kondang, Ustaz Haikal Hasan alias Babeh Haikal.
Ratusaan jemaah umat Islam di Kota Mempawah hadir dalam acara peringatan tersebut. Termasuk pula Asisten 2 Setda Pemkab Mempawah, Rohmat Efendi, Camat Mempawah Timur, Raden Agus Isnanto, Kabag Ops Polres Mempawah, AKP Arifin Harahap, Kasat Intelkam, Iptu Basuki Arif Wibowo, beserta jajaran POIres Mempawah, Kapolsek Mempawah Timur, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Ormas Islam di Mempawah.
Dalam ceramahnya, Babeh Haikal menyerukan umat Islam di Kabupaten Mempawah agar bergembira menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. Karena, malam Maulid Nabi merupakan malam yang mulia dari seluruh malam yang diciptakan Allah Ta’ala.
“Orang yang hanya beriman kepada Allah saja, maka haram sebelah kakinya masuk surga kecuali orang tersebut juga beriman kepada Nabi Muhammad SAW. Jadi, kunci surga itu adalah Nabi Muhammad. Makanya, kita semua harus mencintai Rasulullah SAW,” tegasnya.
Bahkan, menurut Babeh Haikal, jika ada orang yang tidak cinta dengan Nabi Muhammad SAW maka telah keliru dalam memahami Islam. Karena, Rasulullah diturunkan ke muka bumi sebagai rahmatan lil alamin.
“Kita mengenal Islam, alquran, salat dan lainnya karena Nabi Muhammad SAW. Bahkan semua pakaian muslim dan muslimah yang kita kenakan ini berkat Rasulullah SAW. Tanpa beliau, tidak mungkin kita bisa mengenal ini semua dan diamalkan dalam kehidupan,” tuturnya.
Lebih jauh, Babeh Haikal mengungkapkan, Nabi Muhammad SAW merupakan orang pertama yang mengajarkan tentang kemanusiaan, kerakyatan, musyawarah mufakat. Hal itu dibuktikan dalam sejarah perjuangan nabi yang selau bersmusyawarah dalam mengambil suatu keputusan.
“Nabi tidak pernah menurutkan hawa nafsu sendiri untuk memutuskan suatu perkara. Semuanya atas bimbingan Allah Ta’ala dan bermufakat bersama para sahabat. Maka, Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan kita tentang kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah,” ujarnya.
Hikmah, sambung dia, adalah wahyu. Allah menyebutkan kata hikmah sebanyak 14 kali dalam Alquran. Semua kata hikmah di dalam alquran bermakna wahyu dari Allah Ta’ala.
“Allah berikan hikmah kepada Nabi Ismail, Ibrahim, Musa hingga Muhammad. Maka sangat luar biasa pendiri negeri kita ini yang menjadikan butir-butir Pancasila dasarnya Alquran,” pendapatnya.
Babeh Haikal mengatakan, dirinya keliling Indonesia untuk berdakwah memperkenalkan dan menginformasikan berbagai persoalan di masyarakat. Mulai dari keberagaman agama, suku, adat istiadat, budaya hingga pulau-pulau di Indonesia.
“Karena itu, kita semua harus bersatu dibawah NKRI. Jangan mau diadu domba dan terpecah belah,” pesannya mengakhiri. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar