Breaking News
light_mode

Maskerku Pakaianku

  • calendar_month Sen, 13 Jul 2020
  • comment 0 komentar

lensaKalbar – Memakai masker menjadi salah satu cara efektif mencegah penularan virus Corona atau Covid-19. Penggunaan masker kain menjadi pengganti masker medis untuk mengurangi risiko penularan di tengah masyarakat umum.

Karena itu, di Kabupaten Kubu Raya gerakan massal penggunaan masker kain telah dilakukan sejak Maret 2020. Yakni tidak lama berselang setelah diumumkannya kasus pertama Covid-19 di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo.

Saat itu, masyarakat sempat dilanda kepanikan luar biasa. Selain terjadi aksi borong bahan kebutuhan pokok, juga terjadi aksi serupa pada kebutuhan kesehatan seperti masker, obat-obatan, dan antiseptik.

Fenomena kepanikan itu menjadi perhatian khusus Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan. Sebab secara ilmiah kepanikan dan stres dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Sehingga justru menjadi rentan terhadap penyakit termasuk terinfeksi Covid-19.

Karena itu, pada 18 Maret 2020 Bupati Muda langsung menginstruksikan para penjahit lokal Kubu Raya untuk membuat masker kain. Masker tersebut kemudian dibeli pemerintah kabupaten untuk selanjutnya dibagikan ke masyarakat. Hingga kini telah lebih dari 100 ribu masker kain yang didistribusikan kepada warga Kubu Raya.

“Strategi memasifkan pembuatan dan budaya masker pribadi adalah yang paling diutamakan dan terdepan,” ujar Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Senin (13/7/2020).

Muda mengatakan pengalaman di sejumlah negara membuktikan, respons yang terkendali terhadap pandemi berperan besar pada upaya penanganan. Termasuk di Kubu Raya, upaya menekan kepanikan masyarakat akibat kelangkaan masker pada fase awal datangnya pandemi, terbukti berkorelasi positif pada penanganan kasus Covid-19.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya per 11 Juli 2020, misalnya, menunjukkan dari 35 kasus terkonfirmasi positif di Kubu Raya, 33 di antaranya telah sembuh total. Praktis tinggal dua pasien yang masih dalam perawatan/isolasi.

“Kubu Raya menerapkan hal yang sama dengan semangat slogan ‘maskerku pakaianku’, dengan semangat kepung bakul berjibaku dengan masif melalui partisipasi rakyat di seluruh desa,” ujarnya.

Ia bersyukur angka penularan di Kubu Raya terbilang rendah. Padahal Kubu Raya merupakan hinterland atau daerah penyangga ibu kota provinsi yang berbatasan langsung dengan Kota Pontianak. Di mana Pontianak pernah menjadi wilayah transmisi lokal atau yang kerap disebut zona merah selain Singkawang dan Ketapang.

“Maka meski posisi Kubu Raya ini sebetulnya paling sangat rentan karena berada di hinterland kota dan memilik bandara internasional, kita bersyukur angka tertular sangat rendah. Karena sejak awal pandemi masuk, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sudah langsung berupaya membentengi sebagai resep strategi pencegahan ke warga. Dan hampir semua bukan kluster penularan di Kubu Raya atau transmisi lokal,” tuturnya.

Lebih jauh dari itu, gerakan “maskerku pakaianku” yang digaungkan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya juga berdampak positif pada bergeraknya ekonomi warga. Sebab warga memiliki opsi penghasilan baru yakni dari menjahit masker. Di mana masker-masker yang diproduksi kemudian dibeli oleh pemerintah daerah dengan harga yang wajar dan tidak komersil. Tidak hanya menerima masker buatan konveksi lokal, pemerintah kabupaten juga menampung masker buatan para penjahit mandiri.

“Penjahit-penjahit mandiri juga kita akomodir. Dan kita sarankan desa-desa jika di tempatnya ada penjahit bisa membikin masker. Ada yang bisa jahit maka bikinlah,” terangnya.

Selain untuk mencegah penularan Covid-19, aktivitas produksi masker juga membantu ekonomi warga. Semua elemen bergerak mulai ibu-ibu, para pemudi, hingga anak-anak yang ikut membantu. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi pengenalan dunia wirausaha bagi anak-anak muda.

“Jadi biar anak-anak belajar membantu baik menyetrika maupun merapikan. Nanti mendapat upah dari orangtuanya. Melatih wirausaha dan salah satu cara menghidupkan ekonomi. Jadi ada beberapa efek dalam sekali dayung,” sebutnya.

Muda menerangkan pembagian masker yang dilakukan pihaknya menindaklanjuti seruan pemerintah akan kewajiban memakai masker. Demi menghindari penyebaran wabah Covid-19. Hal itu adalah upaya untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki masker.

Pemerintah kabupaten, menurutnya, bertanggung jawab memastikan semua warga memiliki masker. Karena itu, dirinya membangun pemahaman bahwa saat ini masker telah menjadi bagian dari cara berbusana. Melekat dengan pakaian sehari-hari dan menjadi identitas yang dibawa. Slogan “maskerku pakaianku” pun digaungkan.

“Inilah kebijakan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan akan terus kita proses sampai semua masyarakat Kubu Raya punya masker pribadi,” tutupnya. (Lk1/rio)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pabrik Tengkawang Diresmikan, Ingat! Jaga Hutan dan Adat Budaya Ya…

    Pabrik Tengkawang Diresmikan, Ingat! Jaga Hutan dan Adat Budaya Ya…

    • calendar_month Sen, 24 Feb 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor 733 Tahun 2011 luas kawasan tutupan hutan yang masih alami di Kabupaten Sintang 1,2 juta hektar. Sekarang tinggal 870 ribu hektar. “61 ribu hektar hutan di luar kawasan hutan. Nah, Sintang adalah Kabupaten Lestari, kita ingin ada keseimbangan antara menjaga lingkungan seperti kawasan hutan tetapi masyarakatnya bisa hidup, […]

  • Wali Kota Minta Balai Jalan Nasional Perbaiki Duplikasi Jembatan Landak

    Wali Kota Minta Balai Jalan Nasional Perbaiki Duplikasi Jembatan Landak

    • calendar_month Kam, 3 Des 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XX untuk segera memperbaiki duplikasi Jembatan Landak. Sebagaimana diketahui, duplikasi Jembatan Landak terjadi penurunan pada oprit (jalan pendekat). “Karena jembatan tersebut saat ini masih dalam masa pemeliharaan maka kami minta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional untuk segera memperbaikinya,” ujarnya, Kamis (3/12/2020). Saat ini, […]

  • Dedai, Kelam Permai, dan Kayan Hilir jadi Lumbung Cabai Sintang
    OPD

    Dedai, Kelam Permai, dan Kayan Hilir jadi Lumbung Cabai Sintang

    • calendar_month Sab, 24 Mei 2025
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Perkiraan produksi cabai rawit di Kabupaten Sintang sepanjang Januari hingga April 2025 mencapai 527 ton, sedangkan produksi cabai keriting hanya mencapai 35 ton. Meski angka ini cukup signifikan, namun menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Sintang, Syafarman, jumlah tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan lokal secara optimal. “Cabai sangat membantu dalam […]

  • KARS Survei Akreditasi RSUD Ade M Djoen Sintang 

    KARS Survei Akreditasi RSUD Ade M Djoen Sintang 

    • calendar_month Rab, 6 Sep 2017
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), lembaga resmi yang ditunjuk dan bertanggungjawab kepada Menteri Kesehatan (Menkes) RI melakukan Survei Akreditasi RSUD Ade M Djoen Kabupaten Sintang selama tiga hari sejak Selasa (5/9). “Kami akan melihat dan memantau akreditasi berdasarkan tiga kategori, yaitu dari sisi manajemen pelayanan kepada masyarakat, bidang medis, dan keperawatan,” kata dr […]

  • Innalillah, Satu Jamaah Sintang Wafat di Mekkah

    Innalillah, Satu Jamaah Sintang Wafat di Mekkah

    • calendar_month Ming, 1 Sep 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun. Kabar duka datang kembali dari jemaah haji asal Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Satu dari 154 jamaah haji yang berangkat ke tanah suci dikabarkan meninggal dunia di Mekkah. Jamaah haji itu bernama Satari Saroji Sangid Bin Saroji (83) warga Kecamatan Binjai Hulu. Hal tersebut disampaikan Bupati Sintang, Jarot Winarno saat […]

  • Jembatan dari Serawai ke Ambalau Banyak Rusak, Minta Pemerintah Segera Perbaiki

    Jembatan dari Serawai ke Ambalau Banyak Rusak, Minta Pemerintah Segera Perbaiki

    • calendar_month Sen, 27 Jun 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintah Kabupaten Sintang diharapkan segera menangani beberapa titik jembatan dari Kecamatan Serawai menuju Kecamatan Ambalau. Ini penting karena kondisinya banyak lapuk dan roboh, sehingga menghambat aktivitas masyarakat. “Ada yang roboh dan ada yang sudah tudak layak dilalui jembatan dari Serawai menuju Ambalau. Tolong lah ini diperhatikan pemerintah daerah,” ucap Zulkarnain, anggota Dewan Perwakilan […]

expand_less