MABM Mempawah Harus Mampu Ikuti Perkembangan Zaman
- calendar_month Sab, 14 Mar 2020
- comment 0 komentar

Hj Erlina, Bupati Mempawah
LensaKalbar – Bupati Mempawah, Hj Erlina berharap dengan dikukuhkannya pengurus DPD MABM Kabupaten Mempawah periode 2020-2025, dapat mensinergikan setiap program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Mempawah.
“MABM Kabupaten Mempawah harus mampu memperkuat peran dan fungsinya, terutama untuk pembangunan daerah,” ujar Bupati Erlina saat menghadiri pengukuhan Pengurus MABM Mempawah periode 2020-2025 di Rumah Budaya Melayu (RBM), Sabtu (14/3/2020).
Selain itu, Bupati Erlina berpesan di era modern dan digital saat ini, MABM Mempawah harus menyesuaikan diri dengan perkembangan digitalisasi dengan tidak meninggalkan falasafah hidup, kebudayaan dan adat tradisi Melayu yang sesuai dengan syariat agama sehingga Melayu tidak hilang di telan zaman.
“Saya harap pengurus MABM Mempawah dapat melakukan beberapa inovasi dalam menyampaikan informasi dan pembinaan terhadap seluruh komponen-komponen melayu. Terutama generasi muda kita atau yang biasa kita kenal generasi milenial, agar generasi muda samakin cinta dengan kebudayaan Melayu,” katanya.
Wakil Gubernur Kalbar, H Ria Norsan mengatakan dengan terbentuknya DPD MABM Kabupaten Mempawah dan diresmikan Rumah Budaya Melayu maka masyarakat Kabupaten Mempawah dapat melestarikan dan mengembangkan adat istiadat dan budaya Melayu dengan lebih luas.
Olehkarenanya, Norsan meminta para pengurus MABM untuk memperhatikan akhlak dan perilaku remaja melalui kebudayaan Melayu yang kental dengan sopan santun dan ajaran syariat Islam.
“Saat ini banyak fenomena kenakalan remaja yang telah jauh meninggalkan adat istiadat sehingga terjadi sesuatu yang sangat tidak kita inginkan dalam kehidupan bermasyarakat. Kita sebagai orangtua dan memegang teguh adat budaya melayu dan syariat wajib membina akhlak para remaja agar tidak terjerumus lebih jauh lagi,” katanya.
Ketua DPP MABM Kalbar, Chairil Effendy menghendaki agar MABM Kabupaten Mempawah menjadi dominan culture. Karena itu, seluruh pengurus dituntut mampu menjadi teladan dan pengayom bagi masyarakat Melayu maupun etnis lainnya.
“Kenapa kemarin masih ada konflik etnis dan suku di Kalbar, karena masyarakat Melayu, Dayak dan lainnya tidak dapat menampilkan diri sebagai dominan culture. Melayu di Mempawah punya sejarah. Artinya Melayu bisa menjadi berkah bagi kelompok-kelompok masyarakat lainnya di Kabupaten Mempawah,” ungkapnya.
Menurut Chairil Effendy, upaya menjadikan MABM sebagai dominan culture sudah dilakukannya di tingkat Provinsi Kalbar. Diawali dengan mewadahi 6 organisasi atau kelompok etnis, sekarang MABM Provinsi Kalbar menjadi penggerak bagi 23 kelompok organisasi etnik lainnya.
“Dari waktu ke waktu keberadaan organisasi etnik ini terus muncul dan berkembang. Dengan begitu, kita mudah mendeteksi jika terjadi permasalahan sosial di masyarakat,” pungkasnya. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar