Breaking News
light_mode

Ketua Dewan Sarankan Pemerintah Dirikan Dapur Umum Lebih dari Satu

  • calendar_month Jum, 14 Okt 2022
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang meminta pemerintah daerah agar bergerak cepat dalam mengambil langkah strategis, khususnya pada penanganan bencna banjir yang melanda sejumlah kecamatan di kabupaten ini.

“Kami rasa pengalaman bencana banjir tahun lalu dapat dijadikan bahan evaluasi dalam penanganan banjir tahun ini. Tentunya, sudah tahu langkah yang akan diambil,” kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny ketika ditemui sejumlah awak media di Gedung Parlemen Sintang, Kamis (13/10/2022).

Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini, menyarankan agar pemerintah daerah melalui Satgas Penanganan Batingsor Sintang mendirikan dapur umum bagi warga terdampak.

“Dapur umum harus kita siapkan. Tapi, jumlahnya harus lebih dari satu dapur umum yang didirikan, sehingga dapat dimanfaatkan oleh warga terdampak banjir,” kata Florensius Ronny.

Misalnya nih, lanjut Florensius Ronny, di daerah Menyubung sudah banjir besar. Warga terdampak tidak perlu lagi bingung kemana lokasi dapur umumnya.

“Ya, ini untuk memudahkan warga terdampak banjir. Makanya, satu dapur umum tidak cukup, tapi didirikan lebih dari satu dapur umum,” ujar Florensius Ronny menyarankan.

Menurut Florensius Ronny, banyak faktor penyebab bencana banjir yang melanda kabupaten yang berjuluk “Bumi Senentang” ini. Salah satunya adalah faktor alam.

“Seperti intensitas curah hujan sedang hingga tinggi yang melanda Sintang. Selain itu, ada juga perubahan iklim. Mungkin dulu kondisinya tidak ekstrem seperti ini. Kalau ini kita lihat full ya, tahun ini tidak ada musim kemarau panjang. Artinya, curah hujan di wilayah kita terjadi sedang hingga tinggi,” ungkap Florensius Ronny.

Untuk faktor lingkungan, kata Florensius Ronny, tidak bisa dibilang tidak, sebab kita ketahui bersama bahwa kondisi hutan kita sudah tidak lagi sama dengan puluhan tahun lalu.

“Tapi, ada faktor ekonominya juga, jadi kita tidak bisa hanya menyalahkan hutan kita rusak,” kata Florensius Ronny berpendapat.

Kendati demikian, Florensius Ronny mengatakan bahwa pemerintah sampai saat ini terus berupaya memperbaiki kondisi hutan di kabupaten ini, agar pemanfaatannya dapat kembali.

“Ya, seperti baru-baru ini kita kembali mensosialisasikan Pergub Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Usaha Berbasis Lahan Berkelanjutan. Nah, di pergub ini perusahaan perkebunan diwajibkan menyisihkan 7 persen kawasan ekosistem esensial. Harapan kami aturan ini dapat dipatuhi seluruh perusahaan perkebunan yang beroperasional di kabupaten ini,” pungkas Florensius Ronny, wakil rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Kelam Permai – Kecamatan Dedai – Kecamatan Sungai Tebelian ini. (Dex)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kobar Berjaya Kampung KB Mandiri ke-2 di Pontianak

    Kobar Berjaya Kampung KB Mandiri ke-2 di Pontianak

    • calendar_month Kam, 17 Mar 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Camat Pontianak Selatan, Martagus mengungkapkan, untuk mengangkat taraf hidup masyarakat, khususnya di tingkat kampung atau kelurahan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mencanangkan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Mandiri Kobar Berjaya, Kamis (17/3/2022) di Rusunawa Harapan Jaya Kelurahan Kota Baru Kecamatan Pontianak Selatan. Melalui pencanangan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga, mulai dari Pasangan Usia Subur […]

  • PDAM dan Bank Pasar Ganti Nama

    PDAM dan Bank Pasar Ganti Nama

    • calendar_month Kam, 16 Jan 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Lima Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) diusulkan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak ke DPRD Kota Pontianak. Kelima Raperda itu adalah Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Khatulistiwa Pontianak, Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, Pajak Daerah Kota Pontianak, Penyertaan modal Pemkot Pontianak pada Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa dalam rangka Program Hibah Air Minum […]

  • DPRD Mempawah Sampaikan Rekomendasi LKPJ Bupati Tahun 2023

    DPRD Mempawah Sampaikan Rekomendasi LKPJ Bupati Tahun 2023

    • calendar_month Kam, 2 Mei 2024
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pj Bupati Mempawah, Ismail menghadiri Rapat Paripurna Penyampaian Rekomendasi LKPJ Bupati Mempawah Tahun 2023 di Gedung DPRD Kabupaten Mempawah, Kamis (2/5/2024). Rapat Paripurna ini juga dihadiri Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah, Juli Suryadi, para kepala OPD serta anggota DPRD Kabupaten Mempawah. Pj Bupati Ismail menyampaikan, bahwa penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati merupakan salah […]

  • Indonesia Rawan Konflik Etnis

    Indonesia Rawan Konflik Etnis

    • calendar_month Rab, 8 Nov 2017
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Kegagalan memahami konsep bhinneka tunggal ika berpotensi menyebabkan konflik etnis. Sikap toleransi dalam kehidupan sosial harus terus ditanamkan dalam jiwa generasi muda. Salah satunya melalui kegiatan Pengembangan Multikulturalisme di Wisata Nusantara Resort Mempawah, Selasa (7/11). Kegiatan yang diikuti 75 siswa – siswi sekolah menengah atas (SMA) se-Kabupaten Mempawah itu dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) […]

  • Gotong Royong Dirikan Dapur Umum

    Gotong Royong Dirikan Dapur Umum

    • calendar_month Rab, 17 Nov 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Banjir yang merendam sebagian besar wilayah di Kabupaten Sintang sejak 21 Oktober lalu itu tidak menyurutkan semangat warga dalam menghadapi bencana banjir. Hal ini ditunjukan oleh warga Kelurahan Ulak Jaya, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang. Sejak empat pekan terakhir dalam kepungan banjir, warga Kelurahan Ulak Jaya, khususnya warga RT 05/2, Ulak Jaya secara mandiri […]

  • Sudah Langka, Harganya Juga Bikin Susah

    Sudah Langka, Harganya Juga Bikin Susah

    • calendar_month Rab, 5 Des 2018
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Harga elpiji 3 kg di Kabupaten Sintang terus merangkak naik. Saat ini, harga sudah mencapai Rp30 ribu per tabung di wilayah perkotaan. Sedangkan di pelosok kampung (pedalaman), sudah mencapai Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per tabung. Selain harganya naik drastis, masyarakat yang membutuhkan, masih sering kebingungan karena barangnya menjadi langka. Dedi satu di […]

expand_less