LensaKalbar – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sintang, Kusnidar tak membantah bahwa berita bohong atau hoaks dan politik identitas terkait Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalbar serta Bupati dan Wakil Bupati Sintang masih marak terjadi.
“Jadi berita hoaks memang ada, tapi kita harus cerdas dalam menerima segala informasi, terutama pada tahun politik saat ini,” ungkap Kusnidar ketika ditemui sejumlah awak media usai menghadiri wisuda mahasiswa UNKA ke-XXI di Indoor Apang Semangai, Kamis (31/10/2024).
Kusnidar mengajak masyarakat untuk memilih sesuai hati nurani masing-masing pada Pemilu 2024 ini.
“Pilih lah calon pemimpin sesuai dengan hati nurani masing-masing, karena Pilkada ini berproses terus dan sudah menjadi hal yang biasa lah bagi masyarakat,” kata Kusnidar.
Selain itu, menurut Kusnidar, kampanye yang benar itu adalah menyampaikan visi misi dan sejumlah program kerja ke depannya.
Kemudian, ada juga kampanye negatif. Dimana hal ini, kata Kusnidar, masuk dalam kategori menyampaikan kelemahan dan kekurangan masing-masing lawan politik.
“Tapi harus dibuktikan dengan fakta dan data itu boleh-boleh saja. Dan yang tidak boleh adalah melakukan black campaign yang bernuansa fitnah, kebohongan, adu domba, dan politik identitas,” tegas Kusnidar.
Berdasarkan kaca matanya, Kusnidar mengakui saat ini marak politik identitas.
“Nah harus kita pahami semua, bahwa kita saat ini akan memilih kepala daerah baik itu gubernur dan wakil gubernur maupun bupati dan wakil bupati. Jadi kita bukan memilih kepala suku dan pemimpin agama. Tapi kita mau memilih pemimpin yang benar-benar mau membawa daerah kita dalam keberagaman,” pungkas Kusnidar. (Dex)