LensaKalbar – Gas elpiji bersubsidi 3 kilogram (Kg) di daerah pedalaman Kabupaten Sintang dijual dengan harga tinggi, dan kondisi ini tentu sangat memberatkan masyarakat desa.
Seperti di Desa Suak Medang, Kecamatan Ketungau Hulu, gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram (Kg) dijual seharga Rp55.000.
“Gas elipiji yang tak turun-turun harga jualnya di tempat kita nih, sedang gak tuh Rp55.000,- per tabungnya,” kata Kepala Desa Suak Medang, Ddedi Sumitro ketika ditemui Lensakalbar.co.id di Pendopo Bupati Sintang, Senin (14/10/2024).
Gas elipiji di tempatnya selalu ada. Tapi harganya yang meroket. “Gimana mau nolak. Mau tidak mau harus kami beli, karena sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Yang penting bagi masyarakat pedalaman gas selalu ada dan tidak terjadi kelangkaan saja,” ujar Dedi Sumitro.
Untuk belanja sembako, ungkap Dedi Simitro, masyarakatnya pergi ke desa tetangga, yakni Desa Empura, karena disana tergolong lengkap kalau untuk sembako.
“Kalau sudah di desa pedalaman seperti kami ini, tentunya semua barang mahal, contoh saja gas elipiji Rp55.000,- per tabungnya,” ulas Dedi Sumitro.
Walau demikian, Dedi Sumitro berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah untuk menekan harga sembako maupun harga gas elipiji.
“Apalagi kondisi ekonomi masyarakat kita sangat sulit. Untuk iru, kami harap adanya solusi terkait persoalan harga sembako dan gas elipiji ini,” pungkas Dedi Sumitro, Kepala Desa Suak Medang. (Dex)