Breaking News
light_mode

Guru di Mempawah Diduga Aniaya Dua Siswa

  • calendar_month Ming, 27 Feb 2022
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Dugaan tindak kekerasan seorang guru terhadap dua siswanya di sebuah sekolah di Kecamatan Mempawah Timur mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Mempawah. Kasus tersebut telah diadukan oleh pihak keluarga siswa ke Mapolres Mempawah.

Pengaduan tercatat dengan nomor: TBP/34/II/2022/Sat Reskrim/Res Mpw tanggal 25 Februari 2022. Dalam aduannya, keluarga siswa menduga telah terjadi tindak penganiayaan yang dilakukan seorang oknum guru yang menyebabkan siswa mengalami memar dan lebam.

Kasat Reskrim Polres Mempawah, Iptu Wendi Sulistiono membenarkan, adanya pengaduan terkait kasus dilingkungan sekolah itu. Kasat menyebut pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal terhadap siswa bersangkutan.

“Kami sudah menerima pengaduannya dan sudah ditangani sesuai prosedur yang ada. Murid yang menjadi korban sudah diperiksa,” kata Wendi, Minggu (27/2/2022).

Orang tua siswa korban pemukulan, Syarif Yandi mengaku tak terima dan keberatan dengan tindakan oknum guru kepada anaknya. Menurut dia tindakan tersebut sudah diluar batasan seorang guru terhadap muridnya.

“Saya sangat keberatan dengan kondisi anak memar dan lebam setelah dipukul gurunya. Tidak wajar seorang guru mendidik siswa seperti itu,” cecarnya.

Yandi tak mempermasalahkan jika memang anaknya bersalah dan mendapatkan hukuman lantaran tak menyelesaikan tugas dari guru. Namun, hausnya bukan hukuman dengan dipukul hingga puluhan kali.

“Kalau memang anak saya salah, silahkan diberikan hukuman tapi tidak dipukul dengan cara seperti itu. Misalnya dikeluarkan dari jam pelajaran dan lainnya,” sesalnya.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Kabupaten Mempawah, Kusmayadi menyambangi kediaman siswa yang menjadi korban dugaan penganiayaan oleh oknum guru di salah satu sekolah di Kecamatan Mempawah Timur.

“Tadi, saya sudah menemui korban dirumahnya. Jadi, saya sudah dengar langsung kesaksian korban tentang kejadian yang dialaminya,” kata Kusmayadi.

Menurut korban, ungkap Kusmayadi, dirinya dipukul oknum guru di sekolahnya menggunakan rotan. Korban dipukul berulang-ulang kali hingga menyebabkan luka memar di sekujur tubuhnya.

“Saat dipukul korban sudah sempat minta ampun, tapi oknum guru terus memukul. Bahkan, oknum guru ini sempat mengejar korban ke dalam kelas hingga akhirnya dilerai oleh guru lain,” ujarnya.

Berdasarkan kesaksian tersebut, KPAID sangat menyesalkan dan menyayangkan kejadian itu. Meski demikian, dia berharap kedua belah pihak dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan jalan perdamaian.

“Ini bukan membina, namun membinasakan. Karena, menurut korban sampai dicekik. Kita juga tidak mengharapkan oknum guru ini dijatuhi hukuman. Alangkah baiknya jika bisa diselesaikan dengan perdamaian,” harapnya.

Terkait persoalan itu, Kusmayadi memastikan KPAID akan melakukan pedampingan terhadap siswa korban dugaan penganiayaan. Sebab, UU mengamanatkan setiap anak untuk dilindungi.

“Sesuai amanat UU nomor 35 tahun 2014, sebagaimana perubahan dari UU nomor 23 tahun 2022 tentang perlindungan anak, maka KPAID siap memberikan pendampingan untuk menyelesaikan permasalahan ini,” katanya.

Korban yang ditemui wartawan di kediamannya, Sabtu (26/2) menceritakan kejadian itu bermula ketika oknum guru masuk ke kelas, sedangkan korban duduk dibelakang bangku. Kemudian, guru minta agar siswa menulis. Siswa bersangkutan tak membawa pulpen.

“Lalu, saya disuruh keluar dari ruangan kelas. Saya langsung keluar. Namun, tak lama saya dipanggil lagi dan disuruh masuk kelas dan diminta untuk mengerjakan lima soal. Tetapi saya hanya bisa menjawab tiga pertanyaan, sedangkan dua lainnya tidak terisi,” tutur siswa.

Ketika siswa lain hendak pulang, siswa tersebut tiba-tiba saja dipanggil oleh guru bersangkutan dan langsung dipukul memakai rotan. Siswa bersangkutan mengaku tak ingat jumlah pukulan rotan yang diterimanya, namun dia mengatakan hingga puluhan kali.

“Pertama dipukul bagian belakang. Puluhan kali dipukul pakai rotan sampai patah. Bukan hanya saya, kawan saya pun juga dipukul dengan rotan di bagian leher belakang. Hingga akhirnya, ada guru lain yang melihat dan melerai aksi guru tersebut,” lirihnya sembari dibenarkan rekanya yang turut dipukul oknum guru tersebut.

Terkait dugaan kekerasan tersebut, oknum guru bersangkutan yang coba dikonfirmasi melalui rekan guru lainnya belum bersedia diwawancara. (LK1)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bangun Integritas Anak Sejak Dini

    Bangun Integritas Anak Sejak Dini

    • calendar_month Rab, 27 Nov 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Gubernur Kalbar, H Sutarmidji mengingatkan pentingnya integritas dan karakater harus dibentuk sejak dini.  “Anak-anak TK harus di bentuk karakter muslim dan muslimahnya, kemudian integritasnya karena itu modal dasar untuk membina mereka sampai nanti. Saya berharap itu menjadi perhatian kita semua,” kata H Sutarmidji, saat Memberikan Sambutan pada acara Gebyar Satu Abad TK Aisyiyah […]

  • Tinjau Tiga Perusahaan di Wajok Hulu, Bupati Erlina Ingatkan soal CSR, BPJS, dan Perbup Protkes

    Tinjau Tiga Perusahaan di Wajok Hulu, Bupati Erlina Ingatkan soal CSR, BPJS, dan Perbup Protkes

    • calendar_month Rab, 9 Sep 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Bupati Mempawah, Hj Erlina melakukan kunjungan kerja di tiga perusahaan yang berdomisili di Desa Wajok Hulu, Kecamatan Jongkat, Rabu (9/9/2020). Kunjungan kerja dilakukan lewat laut dan air menggunakan speedboat. Bupati tampak didampingi Wakapolres Mempawah, Kompol Bermawis dan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Mempawah. Kedatangan orang nomor satu di Bumi Galaherang inipun […]

  • Salurkan Bantuan, Erlina Minta Warga Hati-hati Cuaca Ekstrim

    Salurkan Bantuan, Erlina Minta Warga Hati-hati Cuaca Ekstrim

    • calendar_month Rab, 6 Des 2017
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah menyalurkan bantuan untuk korban angin puting beliung di Dusun Lapan, Desa Wajok Hulu, Rabu (6/12). Bencana angin puting beliung terjadi Senin (4/12) lalu, terdapat banyak rumah warga yang mengalami rusak berat, sedang hingga ringan. Ketua PMI Kabupaten Mempawah, Hj Erlina Ria […]

  • Hadapi Purna Tugas dengan Bahagia

    Hadapi Purna Tugas dengan Bahagia

    • calendar_month Kam, 9 Mar 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pembekalan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan memasuki purna tugas pada tahun 2024 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang, bukanlah akhir dari pengabdian, tapi menjadi suatu momen yang harus dihadapi dengan bahagia. “Setelah purna tugas haruslah bahagia dan purna tugas bukan akhir dari pengabdian, karena purna tugas merupakan awal dari pengabdian kepada masyarakat,” […]

  • Dorong 14 Kabupaten/Kota untuk Jadi Produk Unggulan di Kalbar

    Dorong 14 Kabupaten/Kota untuk Jadi Produk Unggulan di Kalbar

    • calendar_month Rab, 11 Sep 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Ketua Dekranasda, Ny Lismaryani Sutarmidji mengatakan pihaknya akan mengumpulkan produk unggulan di masing-masing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalbar untuk menjadi produk unggulan kerajinan di Provinsi Kalbar. “Kita tahu, Provinsi Kalbar yang masyarakatnya sangat heterogen dan terdiri dari beberapa suku menjadikan kita memiliki banyak kerajinan khas yang sebenarnya memiliki nilai jual tinggi. Hanya […]

  • Wabup Pagi Terima DIPA dan TKD

    Wabup Pagi Terima DIPA dan TKD

    • calendar_month Sab, 3 Des 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi menghadiri penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN dan Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2023 di Provinsi Kalimantan Barat. DIPA dan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji didampingi Kepala Kantor Wilayah DJPb Kalbar, Imik Eko Putro di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Jumat (2/12/2022). […]

expand_less