LensaKalbar – Memasuki tahun ke-7 nya dalam pengelolaan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memperkenalkan beberapa kemudahan terbaru dalam pelayanan kepada peserta JKN-KIS.
Kemudahan tersebut berada dalam fitur baru di aplikasi Mobile JKN, yakni mulai dari cek ketersediaan kapasitas tempat tidur di fasilitas kesehatan, mendaftarkan pelayanan kesehatan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Kemudian melihat jadwal tindakan operasi, Program BPJS SATU (Siap Membantu) di rumah sakit, dan Program Praktis (Perubahan Kelas Tidak Sulit).
Berbagai kemuduhan pelayanan itu diapresiasi Anggota Komisi A DPRD Sintang, Lim Hie Soen.
Dia menilai terobosan dam inovasi yang diberikan BPJS Kesehatan kepada pesertanya merupakan bentuk komitmen BPJS dalam meningkatkan pelayanannya kepada peserta JKN-KIS.
“lni bagian dari komitmen BPJS Kesehatan dalam peningkatan kualitas layanan, kemudahan serta keterbukaan akses informasi bagi peserta JKN-KIS. Karenanya, fitur-fitur dan program yang ditampilkan ini, kita harap dapat membantu peserta saat membutuhkan pelayanan,” kata Lim Hie Soen, kepada Lensakalbar.co.id, Sabtu (29/2/2020).
Selain itu, Lim Hie Soen mendukung kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Namun, dia juga meminta pelayanannya ditingkatkan.
“Sepanjang pelayanan memang baik, pasti kami akan mendukung. Tapi sekarang tinggal bagaimana keluhan masyarakat terhadap pelayanan BPJS ini bisa ditingkatkan, dan juga kesadaran masyarakat untuk membayar iuran,” katanya.
Lim Hie Soen berpendapat iuran BPJS sebelum naik tersebut bisa dikatakan belum seimbang. Salah satu contoh misalkan masyarakat membayar iuran sebesar Rp 50.000 atau Rp 100.000, namun ketika sakit dia mesti harus operasi dengan biaya Rp 50 juta atau bahkan Rp 100 juta yang menjadi tanggung BPJS juga.
“Memang setelah kenaikan iuran BPJS ,bagi sebagian orang jumlahnya uang yang dikeluarkan juga menjadi besar. Biasakan kalau iuran bayarnya satu keluarga tuh, anggap mereka mengambil yang Rp 50.000 per orang, kalau sebulan dengan empat anggota keluarga jadi Rp 200.000, memang terlihat besar namun kalau dilihat manfaatnya sangat besar juga,” ucap politisi Hanura.
Menurutnya, manfaat BPJS Kesehatan sangat besar khususnya bagi masyarakat dalam hal kesehatan, maka tidak ada salahnya untuk selalu membayar tepat waktu meskipun bagi sebagian orang ada yang membayar BPJS namun jarang sakit, tentunya itu tidak menjadi persoalan.
Walau demikian, Lim Hie Soen berharap dengan kenaikan iuran BPJS agar kualitas pelayanannya juga harus ditingkatkan pula, sehingga masyarakat yang menjadi anggota BPJS Kesehatan tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan pelayanan dari fasilitas kesehatan. (Dex)