Beranda Sintang Bupati Sintang Soroti Bonus Demografi, Ekonomi dan Infrastruktur yang Masih Tertinggal

Bupati Sintang Soroti Bonus Demografi, Ekonomi dan Infrastruktur yang Masih Tertinggal

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang, Jumat (11/4/2025).

LensaKalbar – Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala menyoroti sejumlah isu strategis yang menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pembangunan daerah.

Ihwal inipun diungkapkannya dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang, Jumat (11/4/2025).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sintang memaparkan mengenai kondisi objektif Kabupaten Sintang. Iapun menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi lintas sektor untuk menjawab permasalahan yang ada, serta memanfaatkan potensi yang dimiliki secara maksimal.

Salah satu poin utama yang disampaikan adalah mengenai komposisi penduduk Sintang. Saat ini, Kabupaten Sintang memiliki jumlah penduduk sebanyak 443.684 jiwa, dengan 68 persen di antaranya merupakan penduduk usia produktif, yaitu antara usia 15 hingga 64 tahun. Fakta ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sintang tengah berada dalam masa bonus demografi, sebuah kondisi langka yang apabila dikelola dengan baik, dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.

“Bonus demografi ini adalah kesempatan emas. Namun, tanpa dukungan kualitas sumber daya manusia yang memadai, peluang ini bisa menjadi beban. Untuk itu, peningkatan pendidikan dan keterampilan kerja menjadi sangat penting,” ujar Bupati Sintang.

Sayangnya, berdasarkan data yang ada, rata-rata lama sekolah masyarakat Kabupaten Sintang baru mencapai 7,6 tahun, setara dengan tingkat pendidikan sekolah dasar hingga awal SMP. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.

“Kesenjangan ini dikhawatirkan akan berdampak pada produktivitas dan daya saing masyarakat di tengah perubahan zaman yang semakin cepat,” tambah Bupati Sintang.

Di bidang ekonomi, kata Bupati, Kabupaten Sintang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil, berada pada kisaran 4 hingga 4,6 persen. Sektor pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian daerah dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 23 persen.

Namun demikian, tantangan di sektor sosial ekonomi belum sepenuhnya teratasi. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Sintang masih berada di angka 8,03 persen, yang berarti masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata Provinsi Kalimantan Barat yang berada di angka 6 persen.

“Tentunya ini menjadi sinyal bahwa masih banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan membutuhkan perhatian serta intervensi yang tepat,” ungkap Bupati Sintang.

Masalah lain yang turut menjadi perhatian serius pemerintah daerah adalah kondisi infrastruktur, khususnya jalan. Saat ini, hanya 11 persen dari total panjang jalan di Kabupaten Sintang yang berada dalam kondisi mantap, sedangkan sisanya berada dalam kondisi rusak sedang hingga rusak berat.

“Kondisi ini tentu menjadi hambatan dalam hal konektivitas antarwilayah, distribusi hasil pertanian, serta akses masyarakat terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan,” kata Bupati Sintang.

Menurut Bupati Sintang, pembangunan infrastruktur harus menjadi prioritas, karena iniĀ  menyangkut aksesibilitas dan kualitas hidup masyarakat.

“Kita tidak bisa bicara tentang pertumbuhan ekonomi jika jalan-jalan di desa masih rusak parah,” tegas Bupati.

“Kami berharap semua elemen masyarakat, dunia usaha, serta pemerintah pusat dan provinsi dapat bekerja sama untuk mewujudkan Kabupaten Sintang yang maju, sejahtera, dan berdaya saing,” pungkas Bupati Sintang. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here