LensaKalbar – Tenaga kerja lokal menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Mempawah dalam perekrutan tenaga kerja perusahaan yang beroperasi di Bumi Galaherang. Sebab keberadaan perusahaan yang berinvestasi di daerah ini menjadi salah satu upaya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
“Kami hanya meminta 70 persen untuk penyerapan tenaga kerja lokal, 30 persennya terserah perusahaan,” tegas Bupati Mempawah, Hj Erlina di ruang kerjannya, Rabu (5/2/2020).
Penyerapan 70 persen tenaga kerja lokal akan diikat dengan perjanjian kerja sama (PKS) yang kemudian dilakukan penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Untuk itu, pemerintah terus menggelar ekspose terhadap perusahaan agar terjalin kokitmen bersama antara perusahaan dan pemerintah daerah terkait penyerapan tenaga kerja lokal.
Olehkarenanya, Bupati Erlina berharap perusahaan lebih memperhatikan dan memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk direkrut di setiap bidang pekerjaan yang dibutuhkan.
“Contoh PT Pelindo ya, dia bilang punya konsultan untuk merekrut tenaga kerja. Saya katakan tidak masalah, tapi dengan catatan harus melalui kami dulu. Artinya, kita harus tahu juga SDM apa yang dibutuhkannya, kalau yang dibutuhkan ada di Mempawah kenapa harus dari luar ya kan,” katanya.
“Kecuali SDM yang dibutuhkan memang kita tidak punya, bolehlah rekrut dari luar,” tambahnya.
Nah, dengan adanya sekolah Politeknik Industri di Kabupaten Mempawah, Bupati Erlina optimis 70 persen masyarakatnya dapat bekerja di semua perusahaan yang berdiri di Mempawah. Sebab pihaknya akan berusaha mensinergikan SDM yang dibutuhkan oleh pihak perusahaan.
“Tidak hanya Pelindo, tapi semua perusahaan yang ada di Mempawah. Target saya penyerapan tenaga kerja harus warga mempawah. Saya tidak ingin banyak orang luar masuk, tapi kita sebagai masyarakat Mempawah hanya jadi penonton,” pungkasnya. (Dex)