Bupati Ajak Rakyatnya Manfaatkan Sampah jadi Bahan Baku Biomassa
- calendar_month Kam, 13 Agu 2020
- comment 0 komentar

Bupati Mempawah, Hj Erlina menggelar Rapat Koordinasi dengan Tim Intelejen Menko Polhukam RI terkait pencegahan Karhutla di tengah Pandemi Covid-19, di Aula Balairung Setia, Kantoe Bupati Mempawah, Rabu (12/8/2020).
LensaKalbar – Saat ini Pemerintah semakin memberikan perhatian terhadap pemanfaatan sampah sebagai salah satu sumber energi melalui penggunaan teknologi tertentu. Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dapat menjadi salah satu sumber energi yang dapat dikembangkan pemanfaatannya dan diperkirakan mampu menghasilkan potensi energi baru.
“Secara garis besar kita perlu merubah mindset masyarakat khususnya para pengolah lahan bahwa selain membakar sisa pembersihan lahan (land clearing), masyarakat bisa mengolah sampah tersebut menjadi sesuatu yang bernilai,” kata Bupati Mempawah, Hj Erlina menggelar Rapat Koordinasi dengan Tim Intelejen Menko Polhukam RI terkait pencegahan Karhutla di tengah Pandemi Covid-19, di Aula Balairung Setia, Kantoe Bupati Mempawah, Rabu (12/8/2020).
Menurut Erlina, sampah dapat diolah dan dijadikan bahan baku biomassa. “Tentunya dapat menjadi bahan bakar padat yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya mencegah bencana kabut asap. Untuk itu, program ini kita harapkan dapat memperkuat ketahanan energi Indonesia, khususnya di Kabupaten Mempawah,” ujarnya.
Marsma TNI Andy M Taufik, Asisten Deputi Intelejen Pertahanan pada Kedeputian IV/Hanneg, mengatakan kedatangannya dan rombongan dalam rangka melakukan monitoring potensi krisis nasional yang diakibatkan oleh bencana alam dan juga bencana non alam. “Kita juga memonitoring perkembangan situasi Ipoleksosbudhankam yang ada di Kabupaten Mempawah khususnya dan juga di Provinsi Kalimantan Barat,” katanya.
Dia menjelaskan, Kementerian Politik Hukum dan Keamanan antara lain tugasnya adalah melakukan pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan di tingkat Kementerian lembaga pertahanan. Untuk menjalankan tugas tersebut, diperlukan sinergitas yang konkrit dari semua pihak, baik tingkat pusat maupun di daerah.
“Ini untuk merumuskan dan menyusun kebijakan strategi dari aspek pertahanan, karena ancaman yang mungkin kita hadapi sekarang adalah masalah natural environment disaster seperti bencana lingkungan dan bencana alam. Kedua bencana itu sudah diprediksi bakal terjadi karena setiap tahun terjadi. Parahnya tahun 2015 itu hampir satu Indonesia tertutup kabut asap,” pungkasnya. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar