LensaKalbar – Peningkatan turap dan penataan trotoar di Jalan HOS Cokroaminoto tengah berjalan. Peningkatan turap tahap pertama sepanjang 500 meter dengan anggaran senilai Rp3,3 miliar.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melakukan peninjauan proyek penataan turap tersebut, Jumat (6/9/2019).
Menurutnya, peningkatan turap dan penataan trotoar ini dalam rangka menjadikan Pontianak sebagai kota yang ramah, ramah disabilitas serta memperhatikan faktor keamanan pejalan kaki. Keberadaan trotoar ini semakin memperkaya ikon Kota Pontianak.
“Kita juga mohon dukungan masyarakat. Target tahap pertama akhir tahun ini selesai dengan anggaran senilai Rp3,3 miliar,” ujarnya.
Selain penataan trotoar, kawasan ini juga akan dibuat jalur sepeda dengan mengecor berem. Trotoar itu juga akan dipercantik dengan taman.
Turap ini, terang Edi, tidak mengecilkan penampang basah atau parit yang ada. Tetapi bentuknya over stage (lantai di atas turap lebih lebar) dengan lebar trotoar 5 – 6 meter, sementara turapnya masih di posisi sebelumnya.
“Sehingga penataan ini berkonsep eco city dengan penghijauan dan taman-tamannya,” ungkapnya.
Pohon-pohon yang ada di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto tetap dipertahankan. Sebab menurutnya untuk mendapatkan pohon dengan diameter selebar itu membutuhkan waktu hingga di atas 20 tahun. Namun pohon-pohon itu dirapikan dan dirawat untuk mencegah apabila ada angin kencang.
“Untuk area yang kosong, akan kita tambah lagi pohon-pohonnya sehingga menambah keindahan dan estetika kota,” kata Edi.
Ia menjelaskan, tahun ini Pemkot Pontianak tengah mengerjakan trotoar di Jalan Ahmad Yani. Tahun depan pihaknya akan memperbanyak lagi pembangunan turap sekaligus trotoarnya.
“Jadi penataan turap sekaligus trotoar supaya ada perubahan kota menjadi lebih rapi dan tertata serta ramah pedestrian,” jelasnya.
Sementara, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak, Hendra Bachtiar menerangkan, pembangunan turap ini berawal dari usia turap yang sudah cukup lama dan ada beberapa yang longsor sehingga dilakukan peningkatan turap sekaligus menata trotoar pedestrian.
Dengan anggaran yang tersedia, diperkirakan proyek ini hanya bisa dikerjakan setengah dari panjang jalan ini. “Sisanya akan dilanjutkan di tahun mendatang. Kita ingin cepat, mudah-mudahan tahun mendatang bisa tuntas,” terangnya.
Kemudian pedestrian atau trotoarnya akan dilengkapi dengan pola-pola batu alam serta jalur untuk disabilitas. Untuk posisi trotoar berada tepat di sisi sebelah parit. Sementara space yang dekat jalan berfungsi sebagai berem dan untuk jalur sepeda. Sementara pohon-pohon yang ada tetap dipertahankan sehingga pedestrian atau trotoarnya akan disesuaikan. Area di sekitar pohon sengaja tidak dicor untuk mempertahankan ruang akar pohon itu.
“Kita akan buat pot dengan ditanami bunga-bunganya untuk mempercantik penataan trotoar sehingga lebih asri,” pungkasnya. (Jim/Humpro)