Breaking News
light_mode

Alat Cuci Darah RSUD Sintang Belum dapat Difungsikan

  • calendar_month Rab, 23 Mei 2018
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Kendati sudah tersedia sejak 2015, namun hingga kini alat cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ade M Djoen Kabupaten Sintang belum dapat difungsikan.

“Masih persiapan operasional. Perkiraan satu atau dua bulan ini bisa digunakan,” kata Direktur RSUD Ade M Djoen, Rosa Trifina, Rabu (23/5).

Pengoperasian alat cuci darah ini, kata Rosa, melibatkan pihak-pihak lain. Terutama menyangkut hal teknis. Dibutuhkan pula penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dan perizinan.

Rosa mengaku, sudah mengirim seorang dokter penyakit dalam, dokter umum, dan tiga perawat untuk mengikuti pelatihan selama tiga bulan di Rumah Sakit (RS) Sarjito, untuk menyambut operasional alat cuci darah.

Sementara mengenai regulasi, lanjut Rosa, yang dilalui harus berlapis. Tahapan prosesnya begitu panjang dan tidak mudah.

Keterlibatan berbagai stakholer menjadi sangat penting. Pihak rumah sakit disebut telah mengupayakan secara maksimal. Bahkan melibatkan konsultan dokter.

“Konsultan kita yang pertama meninggal. Maka sempat memakan waktu untuk mencari pengganti,” ungkap Rosa.

Ia menambahkan, semula juga terkendala masalah ketiadaan gedung untuk ruang cuci darah. Kini ruangan sudah tersedia. Usai fasilitas terpenuhi berbagai persiapan persyaratan teknis juga terus berjalan.

“Sekarang sudah ada 18 pasien yang masuk daftar untuk cuci darah. Mudah-mudajan pelayanan  bisa secepatnya,” kata Rosa.

Sementara itu, salah seorang warga Sintang, Kisman mengaku, keluarganya sudah dua tahun harus menjalani cuci darah akibat gagal ginjal. Terpaksa perawatannya di Pontianak.

Selama dua tahun terakhir, lanjut Kisman, keluarganya itu harus tinggal di indekost, karena tidak memungkinkan pulang pergi Pontianak-Sintang. Apalagi dalam sepekan harus dua kali menjalani cuci darah.

Ia sudah berkali-kali datang ke RSUD Sintang bertanya tentang kapan bisa melayani cuci darah. Jawaban yang diterima selalu dalam waktu dekat dan sedang proses.

Jika cuci darah bisa dilakukan di Sintang, kata Kisman, tentu pihak keluarga sangat terbantu. Utamanya meringankan biaya.

“Sebelum memutuskan cuci darah ke Pontianak, pihak keluarga sempat mengupayakan dapat dirawat di Sanggau. Namun sudah penuh,” ungkapnya

Karena itu, sejak awal menjalani perawatan hingga kini pengobatannya di Pontianak. Kehadiran pelayanan cuci darah di Sintang disebutnya menjadi sangat dinantikan. (Dex)

  • Penulis: lk-02 lk-02

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Duh, 86 Desa di Sintang Masih Sangat Tertinggal

    Duh, 86 Desa di Sintang Masih Sangat Tertinggal

    • calendar_month Sel, 18 Jun 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Setakat ini, Kabupaten Sintang telah memiliki 6 desa mandiri dan 10 desa maju. Sayangnya masih 21 persen atau 86 desa masuk kategori sangat tertinggal. Ihwal tersebut diungkapkan Bupati Sintang, Jarot Winarno saat membuka kegiatan lomba desa tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Balai 4 Menyadik, Desa Sungai Pukat, Kecamatan Kelam Permai, Selasa (18/6/2019). Kendati […]

  • Kepsek Diberikan Pemahaman Bahaya Narkoba

    Kepsek Diberikan Pemahaman Bahaya Narkoba

    • calendar_month Kam, 25 Apr 2019
    • 0Komentar

    LemsaKalbar –  Kepala Sekolah dan guru pembimbing se Kecamatan Sintang mengikuti sosialisasi dan pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba. Kegiatan tersebut diadakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Sintang, di Hotel Bagoes Sintang, Kamis (25/4/2019). Kepala BNNK Sintang, Agus Akhmadin mengatakan kegiatan penyuluhan narkoba kali ini, memang khusus diikuti kepala sekolah dan guru pembimbing se Kecamatan Sintang. […]

  • Ancore…! Kades Jeruju Besar di OTT

    Ancore…! Kades Jeruju Besar di OTT

    • calendar_month Jum, 3 Nov 2017
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Tim Saber Pungli Polresta Pontianak menangkap Nur Halizah, Kepala Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap,  Kabupaten Kubu Raya dalam sebuah Operasi Tangkap Tangan (OTT), Jumat (3/11). Nur Halizah ditangkap sekitar pukul 10.00 WIB di Kantor Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap. Diduga Nur Halizah menerima uang ucapan terima kasih sebesar Rp1.5 Juta dari […]

  • Pj Bupati Ismail Hadiri Halal Bihalal PBNU Kalbar

    Pj Bupati Ismail Hadiri Halal Bihalal PBNU Kalbar

    • calendar_month Ming, 5 Mei 2024
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Penjabat (Pj) Bupati Mempawah, Ismail menghadiri Halal Bihalal Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat, Minggu (5/5/2024). Pj Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari, mengatakan NU telah banyak memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara dengan berbagai cara dan program, yang tentunya ini menjadikan NU sebagai organisasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Bari berharap […]

  • Hari Ini Babak Perempat Final Pertemukan Sintang Vs Ketapang, Rudy Andryas: Wajib Menang!

    Hari Ini Babak Perempat Final Pertemukan Sintang Vs Ketapang, Rudy Andryas: Wajib Menang!

    • calendar_month Sen, 21 Nov 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Cabang olahraga sepakbola putra pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalbar ke-XIII tahun 2022 telah dimulai dan memasuki babak perempatan final. Pada babak perempatan final ini mempertemukan Sintang versus Ketapang. Pertandingan tersebut berlangsung di Lapangan Stadion Sultan Syarif Abdurrahman Pontianak dan akan disiarkan secara langsung melalui live streaming Youtube Borneo Sport TV, Senin […]

  • Dewan Prihatin dengan Kondisi SMP 6 Pangkal Baru

    Dewan Prihatin dengan Kondisi SMP 6 Pangkal Baru

    • calendar_month Kam, 12 Okt 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6 di Desa Pangkal Baru, Kecamatan Tempunak terpaksa menumpang di Sekolah Dasar (SD), akibat kurangnya ruang kelas. Hal ini diungkapkan Nikodemus, anggota Dean Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, ketika ditemui di Gedung Parlemen Sintang, Kamis (12/10/2023). Pada kesempatan tersebut, Nikodemus mengaku cukup prihatin dengan keadaan SMP 6 […]

expand_less