Akibat Sibuk dengan “Gadget”, 80 Persen Anak Muda Hidup dengan Kesendirian
- calendar_month Rab, 19 Jun 2019
- comment 0 komentar

Bupati Sintang, Jarot Winarno saat membuka kegiatan Pekan Umum Persekutuan Pemuda Harapan Gereja (PPHG) di Gereja GPSK Gloria, Jalan Teluk Menyurai, Rabu (19/6/2019)
LensaKalbar – Saat ini, hampir semua orang menggunakan gadget, seperti smartphone dan tablet. Pada era digital, pengguna gadget bahkan usianya semakin dini.
Perkembangan teknologi memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupan manusia. Dampak positifnya, antara lain, gadget dapat mempermudah komunikasi, mengembangkan kehidupan sosial, dan akses informasi jadi cepat. Sementara salah satu dampak negatifnya, yaitu mengurangi interaksi sosial secara langsung dengan orang di sekitar kita.
Tantangan itu harus diatasi dengan berbagai langkah konkrit. Apabila tidak anak muda sebagai generasi penerus akan masuk dalam dampak negatif itu sendiri.
“Saat ini, dunia modern telah menunjukkan bahwa kita hidup sudah kurang bersosial. Ini fakta, karena kita sibuk dengan smartphone masing-masing. Tentunya ini menjadi tantangan sendiri bagi kita dalam mengatasinya,” kata Bupati Sintang, Jarot Winarno saat membuka kegiatan Pekan Umum Persekutuan Pemuda Harapan Gereja (PPHG) di Gereja GPSK Gloria, Jalan Teluk Menyurai, Rabu (19/6/2019).
Selain itu, orang nomor satu di Bumi Senentang inipun menilai bahwa anak muda saat ini lebih banyak hidup dalam kesendirian. Sebab hanya 20 persen waktu yang dimiliki untuk sahabat dan keluarga. Lebihnya hidup dalam kesendirian. Penyebabnya adalah perkembangan teknologi yang samkin pesat dari waktu ke waktu.
“Contohnya, kalau ada 5-6 orang duduk dalam satu meja, rencananya ingin makan bersama tetapi sibuk dengan smartphonenya masing-masing, ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita,” jelasnya.
Olehkarenanya, Jarot meminta kepada kaum muda yang ikut kegiatan Pekan PPHG untuk dapat menjaga kesatuan dan persatuan. Sebab tantangan di tingkat Nasional saat ini bangsa sedang terpecah belah, tapi kita memiliki dua jimat yaitu Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Sehingga kita haruslah hidup tentram, rukun, damai dan bersatu,” tutupnya. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar