LensaKalbar – Abdul Muhaimin Hanur Fikri (20) dan Vianisya Nurfiqa (18) dinobatkan sebagai Bujang Dare 2019. Penobatan pasangan muda-mudi itu ditandai dengan penyerahan tongkat kepada Bujang dan mahkota kepada Dare terpilih pada malam pemilihan Bujang Dare di Gedung Pontianak Convention Center (PCC), Rabu (4/9/2019).
Sebanyak 10 pasang peserta yang tampil pada ajang pemilihan Bujang dan Dare ini. Mereka merupakan hasil seleksi dari 50 Dare dan 31 Bujang yang mendaftar pada perhelatan tahunan ini.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pemilihan Bujang dan Dare ini merupakan agenda rutin setiap tahunnya digelar dalam rangka rangkaian Hari Jadi Kota Pontianak ke-248.
“Mereka akan menjadi duta Kota Pontianak pada setiap even dan mereka juga harus mampu menjelaskan semua hal berkaitan dengan Pontianak,” ujarnya.
Terpilihnya Bujang dan Dare ini pula sebagai ikon remaja dan pemuda di Kota Pontianak. Karena itu, mereka diharapkan memiliki wawasan yang luas, cerdas, sekaligus sebagai duta pariwisata. Mereka nanti juga ikut aktif mempromosikan pariwisata Kota Pontianak.
“Ini salah satu kegiatan ekonomi kreatif yang harus kita lestarikan,” tutur Edi.
Bujang Pontianak, Abdul Muhaimin Hanur Fikri, menjelaskan, dari program kerja yang disampaikannya, yakni Mengunjungi, Mengabadikan dan Memposting (3M).
Selain 3M itu, juga menggelar even seperti Festival Budaya yang dikemas secara kekinian agar menarik perhatian dari generasi muda sekarang. “Karena generasi muda lah yang sangat penting melanjutkan estafet melestarikan adat dan budaya di Pontianak,” ungkapnya.
Dari program yang disampaikan yakni Mengunjungi, Mengabadikan dan Memposting. Juga mengadakan even seperti Festival Budaya yang dikemas secara kekinian agar menarik perhatian dari generasi muda sekarang.
“Karena generasi muda lah yang sangat penting melanjutkan estafet melestarikan adat dan budaya di Pontianak,” kata Mahasiswa Fakultas Hukum Untan ini.
Hal menarik dari Pontianak, lanjut dia, adalah sebagai kota yang heterogen dengan multi etnisnya dan keberagamannya namun tetap damai. “Dengan berbagai ragam budaya yang ada di Pontianak ini sangat menarik bagi wisatawan Kota Pontianak,” terangnya.
Sementara itu, Dare Pontianak, Vianisya Nurfiqa, menyebut, Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa merupakan merupakan destinasi menarik yang ada di Pontianak.
“Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di Indonesia dan Tugu Khatulistiwa satu-satunya berada di tengah kota,” sebut Mahasiswi Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Negeri Pontianak.
Keprihatinan Vianisya adalah belum terjaganya kebersihan Sungai Kapuas. Masyarakat masih banyak belum mempunyai kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan sungai.
“Saya ingin mengubah keadaan Sungai Kapuas menjadi lebih bersih dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai,” pungkasnya. (Jim/Humpro)