Festival Melayu Khatulistiwa 2025, Bahasan: Budaya Adalah Jiwa Kota Pontianak
- calendar_month 14 jam yang lalu
- comment 0 komentar

LensaKalbar – Suara tabuhan kompang menggema di Taman Alun Kapuas, membuka meriah Festival Melayu Khatulistiwa 2025 yang menjadi bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-254 Kota Pontianak.
Di tengah semarak warna dan lantunan musik tradisional, Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyerukan pesan mendalam “Cintai dan lestarikan budaya Melayu, karena di sanalah jati diri kita berpijak.”
Menurutnya, festival yang berlangsung 23–26 Oktober ini bukan sekadar pesta rakyat, tetapi sebuah panggung untuk menghidupkan kembali napas kebudayaan yang telah menjadi denyut nadi Pontianak sejak kota ini berdiri di garis khatulistiwa.
“Budaya Melayu adalah jiwa dari Kota Pontianak. Dari sinilah karakter, nilai, dan semangat kita tumbuh,” ujarnya penuh semangat.
Selama empat hari, festival ini menyuguhkan beragam atraksi budaya dan seni khas Melayu: parade budaya, Festival Jepin, ritual sakral Cuci Pusaka, hingga Expo Budaye, bazar UMKM, dan kuliner tradisional yang menggugah selera. Tak ketinggalan, workshop, seminar serumpun, dan lomba-lomba kreatif ikut menambah semarak perayaan.
Bahasan menekankan, tanggung jawab menjaga warisan budaya tidak hanya berada di tangan pemerintah, tetapi seluruh masyarakat, terutama generasi muda.
“Budaya adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Jika generasi muda menjaganya, Pontianak akan selalu punya ruh yang hidup,” pesannya.
Festival Melayu Khatulistiwa bukanlah perayaan, tapi cermin kebanggaan, pengingat akar, dan penegas identitas Kota Pontianak sebagai kota berjiwa Melayu di bawah garis khatulistiwa. (prokopim/LK1)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar