LensaKalbar – Persoalan sampah di Bumi Senentang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) krusial. Bila tidak diselesaikan maka akan menimbulkan dampak yang siginifikan bagi daerah ini.
Minimnya kesadaran masyarakat buang sampah pada waktu dan tempat yang telah ditetapkan pemerintah daerah, menjadi salah satu penyebab membludaknya volume sampah.
“Sampah masih jadi PR krusial kita bersama lah. Tentunya ini juga erat kaitannya dengan kesadaran masyarakat pada buang sampah,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sintang, Edy Harmaini kepada Lensakalbar.co.id ketika ditemui di Gedung DPRD Sintang, Kamis (24/11/2022).
Kata Edy Harmaini, kepatuhan masyarakat untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan masih rendah. “Contoh ya, petugas mengangkut sampah itu pukul 07.00 WIB tiap harinya. Tapi pukul 08.00 hingga 09.00 WIB, masih ada masyarakat yang membuang sampah, sehingga sampah jadi tidak terangkut bersih oleh petugas kita,” bebernya.
Selain itu, Edy Harmaini mengakui bahwa instansi yang dipimpinnya ini mengalami beberapa kendala dalam mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Sintang.
“Salah satu kendala kita adalah armada, karena kita minim armada untuk mengakut sampah,” katanya.
Untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang krusial ini, dibutuhkan sinergitas bersama dari semua pihak, terutama masyarakat itu sendiri.
“Selain minim armada, kita juga terkendala dengan anggaran. Nah, kita harap sinergitas dari semua pihak dapat bersama menyelesaikan persoalan sampah ini,” pungkasnya berharap. (Dex)
