Breaking News
light_mode

Sultan Muhammad jadi Destinasi Wisata

  • calendar_month Sen, 7 Nov 2022
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Proses penataan wajah baru Kota Pontianak terus dilakukan. Yang terbaru, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berencana untuk menghias kawasan Pasar Parit Besar dan kota tua yang berada di sepanjang Jalan Sultan Muhammad. Pembangunannya sendiri telah dimulai sejak tahun 2021, seperti waterfront dan Mal Pelayanan Publik.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, pihaknya akan melakukan perbaikan penataan lagi, dengan menambah penunjang infrastruktur lainnya seperti merawat jalan, keamanan dan menyiapkan air bersih. Dia menyebut hal itu dibuat untuk mendorong geliat ekonomi dengan adanya pusat aktivitas, khususnya wisata.

“Karena di sana akan jadi ikon, jika sudah tertata rapi, bersih dan memiliki nilai besar tentunya sekaligus menjadi model bagi warga sekitar,” ucapnya usai memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Penataan Ruang, sekaligus peringatan Hari Tata Ruang Nasional (Hantaru) 2022, di Hotel Ibis, Senin (7/11/2022).

Beberapa ruko yang semula masih menghadap jalan, nantinya akan diubah untuk mengarah ke sungai. Dari total 104 ruko di kawasan Parit Besar, tidak sampai lima persen akan terdampak penataan. Edi mengajak pemilik bangunan untuk mendukung dan turut berpartisipasi menjaga kerapian serta kebersihan kawasan.

“Saya mengajak warga mengecat, merehab dan jangan dibiarkan bangunan-bangunan itu kumuh dan juga pasang CCTV di beberapa titik,” sebutnya.

Pemkot Pontianak sebelumnya sudah melakukan sosialisasi bagi bangunan yang melewati Garis Sempadan Sungai (GSS). Dari informasi yang disampaikan itu, menurutnya tidak ada masalah meski beberapa bangunan masih menjorok.

“Makanya yang kena GSS itu kita potong, ada juga yang sudah bebas. Hanya bangunannya masih menjorok, mereka berkewajiban untuk memotongnya,” terangnya.

Edi menuturkan, banyak masyarakat yang merasa puas semenjak dibangunnya waterfront. Beberapa manfaat sudah dirasakan warga, terutama pendatang, lewat kawasan tersebut. Seperti olahraga, wisata menikmati pemandangan Sungai Kapuas.

“Mereka mengapresiasi, terutama pendatang, mereka merasa senang bisa menikmati pemandangan Sungai Kapuas sambil berolahraga. Ada pula yang melepas penat sehabis kerja dengan keluarga, berlibur ke sana,” imbuhnya.

Kepala Dinas Penataan Ruang dan Pekerjaan Umum (PUPR) Kota Pontianak, Firayanta menambahkan, terdapat beberapa kendala di lapangan yang memerlukan percepatan pembangunan, seperti di segmen Kapuas Indah. Hal itu dikarenakan aktivitas bongkar muat masih berjalan. Namun pihaknya tengah mengevaluasi kebijakan tersebut bersama pihak terkait.

Selain itu juga, lanjutnya, fungsi pergudangan di kawasan kota tua akan ditiadakan, kemudian diganti menjadi fungsi perdagangan dan jasa. Beberapa kali pihaknya juga sudah menggelar sosialisasi maupun rapat bersama tokoh masyarakat setempat terkait penataan kawasan tersebut melalui lurah dan camat.

“Tapi itu dalam area GSS 10 meter, sedangkan yang 15 meter kedepan akan kita lakukan upaya komunikasi sebelum pemotongan. Aktivitas di sana biasanya hingga pukul 17.00 WIB, malamnya kosong. Rencananya kegiatan dari sore sampai malam, seperti rencana Wali Kota, akan dijadikan pusat kuliner,” sambungnya. (kominfo/prokopim/LK1) 

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Selesai! Pembangunan Rumah Betang “Tampun Juah” Telan APBD Sintang Rp11,5 Miliar

    Selesai! Pembangunan Rumah Betang “Tampun Juah” Telan APBD Sintang Rp11,5 Miliar

    • calendar_month Sen, 15 Mar 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Progres pembangunan Rumah Betang “Tampun Juah” akhirnya rampung dikerjakan. Bangunan tersebut menelan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Sintang sebesar Rp11,5 miliar. Rumah Betang “Tampun Juah” inipun dibangun dua lantai dengan ukuran 72×21 meter. Lantai dua terdapat 16 bilik. 2 bilik besar dan 14 bilik ukuran sama untuk Dewan Adat Dayak (DAD) […]

  • 2023, Mempawah Gelar Pilkades di 19 Desa

    2023, Mempawah Gelar Pilkades di 19 Desa

    • calendar_month Jum, 18 Nov 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Sebanyak 19 desa di 8 kecamatan, Kabupaten Mempawah akan menggelar pesta demokrasi pemilihan kepala desa (Pilkades) pada tahun 2023 mendatang. “Jadi, 2023 nanti ada 19 desa yang akan melaksanakan Pilkades,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Mempawah, H Ismail ketika membuka Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pemanfaatan Aplikasi SIM Linmas Dalam Persiapan Menghadapi Pilkades Tahun 2023, […]

  • Akhirnya, 10 Warga Pendatang Angkat Kaki dari Desa Antibar

    Akhirnya, 10 Warga Pendatang Angkat Kaki dari Desa Antibar

    • calendar_month Kam, 14 Mei 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – 10 warga pendatang baru akhirnya meninggalkan Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, Kamis (14/5/2020) pukul 07.00 WIB. “Saat kami datang lagi ke sana mereka sudah pergi, katanya sejak pukul 07.00 WIB. Mereka pergi menuju ke Kota Pontianak,” ungkap Kapolsek Mempawah Timur, Ipda Karnita Pujianto Menurut Kapolsek, pihaknya memberikan waktu hingga pukul 10.00 WIB. Tapi […]

  • Mempawah jadi Silaturahmi Perdana Pangdam XII Tanjungpura

    Mempawah jadi Silaturahmi Perdana Pangdam XII Tanjungpura

    • calendar_month Sen, 15 Mei 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi menghadiri kegiatan silaturahmi Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan bersama Forkopimda dan tokoh masyarakat serta tokoh agama se-Kabupaten Mempawah di Rumah Jabatan Bupati Mempawah, Senin (15/5/2023). Panglima Kodam XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan mengatakan, Mempawah merupakam kunjungan kerja dan silaturahminya yang perdanandi wilayah Kalimantan Barat. […]

  • Andini Ungkap Kelebihan Program JKN-KIS

    Andini Ungkap Kelebihan Program JKN-KIS

    • calendar_month Sab, 3 Okt 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pepatah mengatakan harga kesehatan itu tergantung bagaimana kita menjaganya. Semakin kita melupakannya, semakin mahal pula harganya, karena kesehatan adalah aset yang tidak ternilai harganya. Investasi kesehatan tidak akan membuat kita bangkrut, namun banyak orang bangkrut karena mengabaikan kesehatan. Beranjak dari hal itulah negara hadir untuk memberikan investasi kesehatan dalam bentuk Program JKN-KIS kepada […]

  • Ini Tiga Zona Penanganan Rabies di Sintang…

    Ini Tiga Zona Penanganan Rabies di Sintang…

    • calendar_month Rab, 5 Sep 2018
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan Kabupaten Sintang membagi tiga zona dalam penanganan kasus rabies. Ketiga zona tersebut adalah: Zona Tertular Zona Terancam Dan, Zona Bebas “Desa yang kita indikasikan tertular itu desa yang positif. penangannya tim kita langsung bergerak ke lapangan, targetnya 100 persen harus divaksin,” kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Dinas Pertanian […]

expand_less