LensaKalbar – Hari Ulang Tahun Himpunan Pendidik dan Tenaga Pendidik Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) ke -17 tingkat Provinsi Kalbar, digelar di Halaman Dinas Dikporapar Kabupaten Mempawah, Sabtu (27/8/2022).
Peringatan HUT Himpaudi tersebut juga dilakukan dengan berbagai perlombaan yang ikuti 14 kontingen dari kabupaten/kota se- Kalbar.
Bupati Mempawah, Hj Erlina mengatakan
di usianya yang ke -17 Himpaudi harus lebih baik lagi dalam menjalankan program pendidikan anak usia dini, sehingga anak – anak bisa mengenyam pendidikan yang sesuai dengan porsinya saat usia dini.
Menurut Bupati Erlina, dalam peraturan pemerintah pembelajaran pada anak usia dini adalah pemberian rangsangan dan pembentukan moral yang baik, secara pertumbuhan maupun perkembangan.
“Dalam tumbuh kembang anak, tidak hanya dari segi fisik, namun mentalnya juga harus dipantau, dalam sebuah lembaga PAUD anak lebih sering diajak bermain dan diperkenalkan dengan lingkungan sekitar, hal tersebut bertujuan untuk adaptasi dan pengetahuan mereka dengan lingkungan,” ungkap Bupati Erlina.
Peningkatan mutu SDM Kabupaten Mempawah tak luput dari perhatian. Sebab kabupaten yang berjuluk “Bumi Galaherang” ini, kata Bupati Erlina tak hanya unggul dari sisi religius, tetapi sisi pendidikannya juga.
Olehkarenanya, Bupati Erlina mengajak semua pihak agar berkomitmen dalam memelihara masa keemasan serta terus mengembangkan mutu pendidikan anak usia dini.
“Manfaatkan masa keemasan anak, masa-masa tersebut merupakan masa yang tepat dalam memberikan dasar-dasar pengembangan serta kemampuan anak,” ujar Bupati Erlina.
Selain itu, kata Bupati Erlina, upaya peningkatan mutu pendidikan anak di sekolah tidak hanya berfokus pada pencapaian kualitas peserta didik. Tetapi juga kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.
“Dari pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas, akan terwujud pula PAUD yang berkualitas. Sehingga dapat pula terwujud generasi bangsa yang membanggakan sesuai dengan visi misi yaitu menjadikan Kabupaten Mempawah yang Cerdas, Mandiri dan Terdepan,” jelasnya.
Kemudian Bupati Erlina berpendapat bahwa anak usia dini hanyalah mengenal dan bermain sehingga ketika naik ke pendidikan dasar, mental dan jasmaninya siap bertemu dengan lingkungan yang lebih besar.
“Semua anak harus diakui kepintarannya, jangan ketika anak bisa membaca, menulis dan berhitung baru dianggap pintar, “, pungkas Bupati Erlina. (Dex)
