Dewan Minta Pemkab Mempawah Tunda Proses Belajar Tatap Muka
- calendar_month Jum, 21 Agu 2020
- comment 0 komentar

Ilustrasi
LensaKalbar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mempawah, Dedi Hariyadi meminta agar Pemerintah Kabupaten Mempawah menunda proses belajar mengajar tatap muka.
Hal itu dilakukan agar memutus rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. “Demi keselamatan anak didik, guru, tenaga kependidikan dan seluruh masyarakat Kabupaten Mempawah, sebaiknya proses belajar mengajar tatap muka ditunda dulu, hingga situasi benar-benar aman dari Covid-19,” ujar Dedi Hariyadi, Jumat (21/8/2020).
Anak didik yang berusia belia, menurut dia, sangat rentan terpapar Covid-19. Sebab sangat sulit bagi warga atau pihak sekolah untuk mengawasi atau memaksakan anak agar disiplin mengenakan masker, mencuci tangan atau menjaga jarak.
“Saat di usia belajar, anak-anak kadang lebih suka bermain. Berkumpul bersama teman-temannya. Tidak ada jaminan jika mereka tak berpotensi terpapar Covid-19 yang bisa datang dari mana saja,” katanya.
Terkait pengumuman terkonfirmasi positif Covid-19 para guru di SMAN 1 dan SMPN 1 Mempawah, diakui Dedi Hariyadi, sangat mengejutkan. Publik Mempawah bereaksi, antara percaya atau tidak percaya dengan hasil swab PCR.
“Namun bagaimanapun reaksi publik, Pemerintah Kabupaten Mempawah melalui Satgas Covid-19 harus tetap fokus dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Tentu akan kita sesalkan jika status zona hijau Kabupaten Mempawah bisa berubah menjadi zona kuning atau merah,” tegas Legislator PPP ini.
Adanya kasus baru di Mempawah, membuktikan Covid-19 belum benar-benar hilang dan potensi penyebarannya masih mengancam. Olehkarenanya, dia mengimbau agar seluruh masyarakat mematuhi anjuran pemerintah agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Kepada para guru yang telah terkonfirmasi, Dedi Hariyadi mendoakan agar mereka segera diberikan kesembuhan selama menjalani proses isolasi mandiri 10 hari. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar