Beranda Kesehatan Muisah Penderita Penyakit Kencing Manis yang Dimanjakan Program JKN-KIS

Muisah Penderita Penyakit Kencing Manis yang Dimanjakan Program JKN-KIS

Muisah peserta JKN-KIS

LensaKalbar – Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di tengah masyarakat sejak tahun 2014 telah memberikan perubahan dalam sistem kesehatan di Indonesia.

Program JKN-KIS telah memberikan akses yang lebih besar kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik. Biaya pelayanan kesehatan yang tinggi menjadikan masyarakat sulit untuk mengakses pelayanan kesehatan yang baik, namun dengan adanya program JKN-KIS dengan menggunakan sistem gotong royong telah menjadi solusi bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Program ini merupakan salah satu program strategis yang dicanangkan oleh pemerintah. Semakin meningkatnya jumlah kepesertaan Program JKN-KIS, meningkat pula beban pembiayaan pelayanan kesehatan di tengah banyaknya masyarakat yang menderita penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, jantung dan lainnya. Hal ini tentunya akan memerlukan beban biaya yang tidak sedikit jumlahnya.

Muisah (57) warga Desa Perembang, Kecamatan Sungai Telebian, Kabupaten Sintang, merupakan peserta program JKN-KIS. Bu Isah begitu sapaanya menderita kencing manis sejak tahun 2012 silam. Bu Isah telah merasakan manfaat besar dari program pemerintah ini.

“Saya sudah berkali-kali menggunakan fasilitas dari BPJS Kesehatan. Saya menderita kencing manis, awal mengetahui saya terkena kencing manis saat melakukan pengecekan gula darah dan hasil gula darah saya tergolong tinggi yakni 429. Kemudian saya dirujuk untuk melakukan pengecekan lanjutan di rumah sakit. Dari hasil pengecekan lab di rumah sakit, saya di diagnosa terkena kencing manis. Dari sejak itu saya rutin melakukan pengobatan setiap bulan menggunakan jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan,” tuturnya saat dihubungi Lensakalbar.co.id, Rabu (25/3/2020).

Ia pun mengungkapkan rasa bahagianya telah bergabung sebagai peserta JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Sebab dia mendapatkan kepastian pelayana dii salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
“Kini gula darah saya menjadi terkontrol. Saya termotivasi untuk semakin menjaga pola hidup sehat terutama menjaga pola makan agar tetap terkontrol,” ungkapnya.

Selain itu, Bu Isah pun menceritakan banyak manfaat dan merasa dimanjakan oleh BPJS Kesehatan. “Saya dapat bertukar informasi dengan teman-teman sesama penyandang penyakit kronis, ada pula tenaga kesehatan dan dokter yang memantau kesehatan saya dan memberikan informasi seputar kesehatan,” katanya.

Dengan berbekal pengalaman tersebut, Bu Isah dan keluarga memberi apresiasi kepada BPJS Kesehatan. “Saya berterima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah dapat membantunya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, khususnya bagi peserta JKN-KIS penyandang penyakit kronis. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada program JKN-KIS, karena berkat BPJS Kesehatan kondisi saya sekarang semakin membaik dan saya bisa berkumpul bersama keluarga, bermain bersama cucu-cucu dengan penuh rasa bahagia,” ucapnya.

Selanjutnya, Bu Isah menyarankan masyarakat dan perusahaan-perusahaan yang belum mendaftarkan pekerjanya, segera untuk mendaftarkan serta rutin membayar iuran setiap bulannya. Sebab dengan iuran yang dibayarkan tersebut maka dapat membantu peserta lain yang sedang sakit. Sekecil apapun yang kita berikan, itu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

“Semoga Program JKN-KIS ini semakin dipercaya di tengah masyarakat dan semakin dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat karena banyak manfaat bagi masyarakat dari program JKN-KIS ini,” pungkasnya. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here