
LensaKalbar – Penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bukan hanya menjadi tanggung jawabnya pemerintah daerah, kepolisian, dan TNI saja. Tapi, menjadi tanggung jawab semua pihak.
Ihwal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi saat menghadiri Focus Goup Discussion (FGD) dengan tema “Pencegahan dan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan serta Pembuatan Cuka Kayu” di Aula Wisata Nusantara, Senin (9/3/2020).
Berdasarkan data yang ada, ungkap Wabup, kejadian Karhutla memgalami peningkatan 40 persen dari tahun 2018 ke 2019.
“2018 ada kurang lebih 800 hektar lahan yang terbakar, kemudian meningkat menjadi 1.250 hektar lahan terbakar pada 2019. Kalau kita kalkulasikan itu peningkatannya memcapai 40 persen,” ungkap Wabup.
Olehkarenanya, dibutuhkan sinergitas bersama untuk menangani, menanggulangi, dan meminimalisir kejadian Karhutla di Kabupaten Mempawah.
“Artinya, bukan hanya tugasnya pemerintah daerah, polri, dan tni saja, tapi menjadi tanggung jawab kita semua untuk meminimalisir karhutla,” kata Wabup Mempawah.
Selain itu, kata Wabup, Presiden RI Joko Widodo juga menekankan kepada seluruh wilayah rawan Karhutla agar mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan dini dalam memperkecil kejadian Karhutla, termasuk di Kabupaten Mempawah.
“Bapak presiden menekankan kepada kita semua bahwa di tahun 2020 karhutla supaya diperkecil dan diminimalisir. Tentunya data karhutla yang terjadi di Mempawah menjadi evaluasi lita bersama, mudah-mudahan tahun 2020 ini bisa ditekankan lah ya,” ujarnya.
Kapolres Mempawah, AKBP Tulus Sinaga mengungkapkan hal serupa. Dimana, penanganan dan penanggulangan Karhutla tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Namun, dibutuhkan sinergitas bersama.
“Yang paling pentingnya lagi ini menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat yang ada di Kabupaten Mempawah,” kata Kapolres.
Karena itu, Kapolres meminta kepada semua pihak dan stakeholder terkait agar mulai bersiap-siap untuk mengambil langkah progresif
dan sistematis dalam mencagah, menangani, dan meminimalisir Karhutla.
“Kiita harus siap-siap untuk menanggulangi karhutla, karena kita tahu di Kalbar ini, terutama Kabupaten Mempawah. Pengalaman membuktikan bahwa wilayah kita masih ditemukan bencana karhutla. Jadi, perlu upaya yang masif dan sistematis dari semua pihak dalam mencega karhutla,” tuturnya.
Nah, lanjut Kapolres, pihaknya mengapresiasi terobosan yang telah dibuat oleh Manggala Agni dalam upaya penanganan Karhutla dengan cara membuat cuka kayu.
Cuka Kayu, menurut Kapolres, dapat meminimalisir Karhutla. “Untuk itu, kita harapkan pembuatan cuka kayu ini dapat dimanfaatkan dan diimplementasikan kepada masyarakat kita dalam upaya menekan bencana karhutla,” pungkasnya. (Dex)