
LensaKalbar – Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi (Migas) M Fashurullah Asa dan rombongannya berkunjung ke Kabupaten Mempawah, Kamis (13/2/2020).
Kedatangannya disambut langsung Bupati Mempawah, Hj Erlina, Sekda Mempawah, H Ismail dan sejumlah stakeholder terkait.
Rombongan yang dipimpin langsung Kepala BPH Migas itupun ingin memastikan supply side dan demand side gas di kabupaten itu.
“Ini berkaitan bagaimana dengan supply side atau pasokan gas dan demand side atau permintaan ya ada atau tidak. Nah, ternyata kami lihat hari ini demand ya sudah ada. Insyaallah, Juli 2020 fase pertama pembangunan pelabuhan internasional kijing itu akan diresmkikan. Nah, kita harapkan nanti bisa menggunakan bahan bakar dari energi gas bumi, karena clean, ramah lingkungan, dan lebih murah,” kata Kepala BPH Migas, M Fashurullah Asa.
Terkait wacana pembangunan Pipa Gas Trans Kalimantan, menurut dia, tahap awalnya belum bisa direalisasikan. Sebab demand side-nya belum signifikan. Apalagi panjang pipa yang dibangun kurang lebih 500 kilometer dari Natuna ke Mempawah. Kemudian, 1000 kilometer dari Kalimantan Tengah (Kalteng) ke Mempawah.
“Tapi, kalau pipa dibangun kemudian ditanya ada nggak yang beli nih, ini seperti goreng pisang. Kalau goreng pisangnya tidak ada yang beli gimana mau jualnya, jadi tahap awal jangan besar dulu. Makanya, kita kirim dulu pakai kapal angkut ke sini bangun di pelabuhan nannti gas gas itulah masuk ke industri yang ada di sini,” tuturnya.
Bupati Memoawah, Hj Erlina menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Mempawah siap mendukung dan mensupport apa yang diharapkan Presiden RI, Joko Widodo yang mana pemerintah bertekad menerapkan sistem rama lingkungan.
Olehkarenanya, sambung Bupati Erlina, apa yang menjadi tujuan dari Kepala BPH Migas dan rombongannya ke Bumi Galaherang dapat teruwjud.
“Pemda Mempawah akan mensupport apapun kebijakan regulasi yang diharapkan. Intinya, kami siap membantu dalam regulasinya,” pungkasnya. (Dex)