Beranda Hukum Cuka Kayu Solusi Atasi Karhutla, Kapolres Dukung Inovasi Manggala Agni

Cuka Kayu Solusi Atasi Karhutla, Kapolres Dukung Inovasi Manggala Agni

Kapolres Sintang, AKBP Adhe Hariadi

LensaKalbar – Masalah utama kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia terjadi akibat adanya pembakaran lahan oleh oknum masyarakat maupun korporasi. Untuk meminimalisasi asap itu, pemerintah melalui Manggala Agni menawarkan inovasi baru, yakni “cuka kayu” atau asap cair (asam pyroligneous).

Inovasi ini dinilai mampu menekan kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang setiap tahunnya melanda Provinsi Kalbar, khususnya di Kabupaten Sintang.

“Ini salah satu solusi yang bisa diterapkan di tempat kita. Selain banyak manfaatnya juga dapat menekan kasus karhutla,” kata Kapolres Sintang, AKBP Adhe Hariadi, Sabtu (30/11/2019).

Berdasarkan hitungan satelit landsat oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan luas lahan terbakar di Kabupaten Sintang tercatat 2.624 titik. Kondisi inipun tentunya bikin semua pihak bersinergi agar kedepannya tidak lagi terjadi karhutla.

“Ya, paling tidak dapat menekan angka karhutla kita,” ujarnya.

Olehakarenanya, Kapolres mendukung inovasi dan terobosan baru yang dilakukan Manggala Agni itu. Diharapkannya, inovasi tersebut dapat disosialisasikan dan diimplementasikan hingga ke daerah-daerah yang ada di Provinsi Kalbar, khususnya di wilayah hukumnya sendiri.

Sebab, Kapolres juga tidak ingin kasus karhutla terus menghantui Sintang setiap tahunnya. Sehingga terobosan dan inovasi yang dilakukan oleh Manggala Agni mesti didukung oleh semua pihak.

“Tidak mungkin masyarakat hanya mau dilarang untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar tanpa diberikan solusi. Untuk itu, inovasi cuka kayu ini harus disosialisasikan hingga ke daerah,” pungkasnya.

Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Pontianak, Sahat Irawan Manik menjelaskan, terobosan ini dibuat saat petugas melaksanakan patroli dan masyarakat meminta solusi cara bertani tanpa membakar lahan. Yakni memanfaatkan sisa kayu tebangan yang terbakar dan mengolahnya menjadi cuka kayu.

“Petugas memfaatkan cuka kayu sebagai suatu solusi untuk berladang. Manfaat cuka kayu ini sangat besar, karena bisa menjadi solusi alternatif bagi para petani,” jelasnya.

Lebih lanjut Sahat, mengatakan  cuka kayu ini memiliki nilai ekonomi tinggi. Sebab penggunaan cuka kayu sudah mulai diuji coba dan disosialisasikan kepada masyarakat sejak tahun 2017 lalu.

“Tetapi, baru kali ini dilakukan uji coba dalam skala besar dan terbukti cuka kayu ini bisa untuk dijual maupun digunakan sendiri oleh petani,” tutupnya. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here