Breaking News
light_mode

Hore, Parit Nenas Dapat Bantuan RTLH

  • calendar_month Jum, 25 Okt 2019
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Sebanyak 25 unit rumah tak layak huni (RTLH) di kawasan Parit Nenas, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara akan mendapat bantuan perbaikan dari PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

Program bantuan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan ini dituangkan dalam sebuah Perjanjian Kerjasama (PKS) Kolaborasi Bidang Perumahan antara Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Dirjen Cipta Karya Kementerian Perumahan Rakyat, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, dan PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero).

Penandatanganan PKS tersebut digelar di Ruang Rapat Kantor Wali Kota Pontianak, Jumat (25/10/2019).

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), atau SMF merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan, yang didirikan untuk mewujudkan salah satu program pemerintah dalam penyediaan rumah untuk kesejahteraan masyarakat.

Direktur Manajemen Resiko dan Operasional PT SMF (Persero), Trisnadi Yulrisman menerangkan, program yang dikucurkan pihaknya ini sesuai dengan arahan Menteri Keuangan, di mana perusahaan BUMN tersebut berada di bawah Kementerian Keuangan.

Beberapa program yang akan dilaksanakan salah satunya adalah pengembangan atau perbaikan rumah tak layak huni di kawasan kumuh.

“Kebetulan dengan data yang cukup lengkap dan sesuai dengan program yang dilaksanakan SMF, kawasan Parit Nenas di Pontianak Utara menjadi pilihan kami di luar Pulau Jawa. Jadi ini yang pertama kali untuk wilayah di luar Pulau Jawa,” ujarnya.

Dia menambahkan, sejak ditekennya PKS ini, pihaknya akan segera menunggu proposal dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Siantan Hulu.

Menurutnya, ada sekitar 25 unit rumah yang akan diusulkan untuk menerima bantuan perbaikan RTLH. Proposal-proposal itu nantinya dikumpulkan secara kolektif oleh BKM.

Dalam waktu dekat, kata dia, setelah penandatanganan PKS maka BKM akan segera menyampaikan proposalnya. “Kami sudah siap mencairkan bantuannya. Kita optimalkan agar rumah-rumah tersebut dari yang awalnya tidak layak huni menjadi layak huni. Total dana bantuan yang dikucurkan senilai Rp2 miliar,” ungkap Trisnadi.

Dalam menjalankan program ini, pihaknya melakukan koordinasi dengan pelaksana program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang disebutnya sebagai program yang selaras dengan program pengembangan rumah di kawasan kumuh yang digagas SMF.

Dari data pelaksana Program KOTAKU, kawasan tersebut menjadi daerah prioritas untuk perbaikan RTLH. Satu aspek yang tidak dapat ditangani melalui Program KOTAKU adalah perbaikan RTLH dikarenakan bangunan rumah sebagai ruang privat.

“Untuk itulah SMF bisa hadir dan berkolaborasi melalui program perbaikan rumah tak layak huni,” jelasnya.

Diakuinya, berdasarkan pengalaman, tantangan yang kerap dihadapi pihaknya adalah proses dalam melakukan perencanaannya. Mulai dari melakukan pertemuan dengan masyarakat terkait kebutuhan mereka seperti apa, kemudian menyiapkan bestek atau Detail Engineering Design (DED)-nya sehingga menghasilkan kesepakatan terutama dengan mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat.

Artinya, ketika sudah bersepakat untuk mulai melakukan renovasi perbaikan rumah, maka sudah ditentukan titik-titik mana yang akan mendapat bantuan perbaikan rumah tak layak huni.

“Pada akhirnya, aspek dari rumah tidak layak huni, sepanjang kita bantu atap, lantai dan dinding  sudah memenuhi syarat menjadi rumah layak huni,” terang dia.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menuturkan, untuk program yang baru saja dilakukan penandatanganan kerjasamanya, saat ini diperuntukkan bagi pemukiman di Parit Nenas.

Ia berharap kawasan ini ke depan bisa menjadi destinasi wisata air, agrowisata dan lainnya. “Selain Parit Nenas, kawasan lainnya yang bisa dikembangkan seperti Tambelan Sampit, Sungai Beliung, Siantan Tengah dan sebagainya,” tuturnya.

Kawasan kumuh di Kota Pontianak saat ini tersisa 24 hektare. Adanya kerjasama berupa program perbaikan RTLH ini, dirinya optimis kawasan kumuh kian berkurang.

“Insya Allah dua tahun ke depan kawasan kumuh di Kota Pontianak semakin berkurang, bahkan bukan tidak mungkin bisa menjadi nihil,” sebutnya.

Ia memaparkan, dalam menangani kawasan kumuh, hal yang dilakukan pertama adalah memetakan dulu serta melihat status kepemilikan lahannya.

“Mesti dikonsolidasi surat menyuratnya termasuk kepemilikannya perlu dibenahi supaya lebih mudah dalam penataannya,” imbuhnya.

Langkah selanjutnya, sambung Edi, menata kawasan tersebut menjadi seperti sesuai peruntukannya. Kalau itu kawasan pemukiman, maka harus menjadi kawasan yang layak dan segala persyaratannya terpenuhi.

Demikian pula kawasan perdagangan, maka mesti menjadi cerminan kawasan perdagangan yang hidup, berkembang, bersih, rapi dan aman. “Termasuk kawasan perkantoran, pelabuhan dan masih banyak lagi kawasan lainnya,” pungkasnya. (Jim/Humpro)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ronny: Keterbatasan Anggaran Penyebab Usulan Mentok

    Ronny: Keterbatasan Anggaran Penyebab Usulan Mentok

    • calendar_month Jum, 1 Jul 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny menyadari tiap usulan atau aspirasi yang disampaikan masyarakat tentunya tidak berjalan mulus atau dapat direalisasikan pemerintah daerah. Hal itupun disebabkan kondisi postur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mengalami keterbatasan. Dimana ungkap Florensius Ronny, di tahun 2022 ini APBD Sintang bertahan di angka Rp1,7 […]

  • Audiensi FKUB: Komitmen Jaga Kerukunan di Mempawah

    Audiensi FKUB: Komitmen Jaga Kerukunan di Mempawah

    • calendar_month Jum, 1 Nov 2024
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Penjabat (Pj) Bupati Mempawah, Ismail menerima audiensi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mempawah di ruang kerjanya, Jumat (1/11/2024). Diketehui audiensi dikomandoi oleh Ketua FKUB Kabupaten Mempawah, Askandar ini bertujuan untuk melakukan koordinasi dan diskusi bersama antara pengurus FKUB Kabupaten Mempawah dengan Pj Bupati Mempawah mengenai rencana pelaksanaan program kerja FKUB Kabupaten Mempawah […]

  • Optimis 3 Tahun ke Depan Kalbar Mandiri Pangan

    Optimis 3 Tahun ke Depan Kalbar Mandiri Pangan

    • calendar_month Ming, 22 Sep 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Gubernur Kalimantan Barat,H Sutarmidji optimis dalam jangka tiga tahun kedepan provinsi Kalbar akan menjadi daerah kemandirian pangan. Tidak akan tergantung lagi dengan kebutuhan pangan dari luar Kalbar. “Kalbar saya yakin dua atau tiga tahun kedepan kemandirian pangan itu, secara rill pasti kita wujudkan,” kata Gubernur Kalbar H. Sutarmidji saat menjadi narasumber dalam seminar […]

  • Penyaluran PKH Sementara Ditunda, Dinsos Sintang Fokus Pendataan DTSEN
    OPD

    Penyaluran PKH Sementara Ditunda, Dinsos Sintang Fokus Pendataan DTSEN

    • calendar_month Ming, 1 Jun 2025
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sintang mengatakan bahwa penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk sementara waktu dihentikan atau dipending. Kebijakan ini diambil seiring dengan proses pendataan ulang yang tengah dilakukan, sebagai bagian dari implementasi program baru pemerintah pusat bernama Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Kepala Dinas Sosial Sintang, Ulidal Muhtar, mengatakan […]

  • Polres Sintang Bantu 4 Ribu Dosis Vaksinasi Covid-19 untuk Guru
    OPD

    Polres Sintang Bantu 4 Ribu Dosis Vaksinasi Covid-19 untuk Guru

    • calendar_month Rab, 16 Jun 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wakapolres Sintang, Kompol Rizal Satria Ferdianto menyaatakan bahwa TNI/Polri siap mendukung rencana pelaksanaan belajar tatap muka di Kabupaten Sintang. Namun fasilitas protokol kesehatan ketat harus benar-benar diperhatikan di setiap sekolah. “Kami menyarankan ada simulasi pelaksanaan belajar tatap muka, kita akan sama-sama melakukan pengecekan. Kalau pengalaman di Pontianak, di setiap meja siswa diberikan pelindung […]

  • 3 Masalah Utama Pendidikan di Sintang yang Harus Dibereskan
    OPD

    3 Masalah Utama Pendidikan di Sintang yang Harus Dibereskan

    • calendar_month Kam, 25 Mar 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Sintang, Lindra Azmar mengatakan, Kabupaten Sintang perlu beberapa persiapan guna menjawab tantangan kedepan untuk menyongsong Indonesia Emas 2024. “Kata kuncinya ialah bagaimana kita mampu menyiapkan diri untuk generasi kedepan menuju Indonesia Emas,” ujarnya. Guna mewujudkan hal tersebut, perbaikan kualitas pendidikan pun menjadi sorotan utama. Lindra mengatakan, […]

expand_less