Optimis 3 Tahun ke Depan Kalbar Mandiri Pangan
- calendar_month Ming, 22 Sep 2019
- comment 0 komentar

LensaKalbar – Gubernur Kalimantan Barat,H Sutarmidji optimis dalam jangka tiga tahun kedepan provinsi Kalbar akan menjadi daerah kemandirian pangan. Tidak akan tergantung lagi dengan kebutuhan pangan dari luar Kalbar.
“Kalbar saya yakin dua atau tiga tahun kedepan kemandirian pangan itu, secara rill pasti kita wujudkan,” kata Gubernur Kalbar H. Sutarmidji saat menjadi narasumber dalam seminar Hari Tani Nasional 2019, di Gedung Kuliah Bersama Untan B, Sabtu (21/9/2019).
Optimisnya ini berdasarkan data yang dirinya terima dari Kantor Agraria dan Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Provinsi Kalbar, bahwa lahan tanam di daerah Kalbar memiliki 217 ribu hektar lahan yang ada. Jika diasumsikan para petani dua kali panen dalam setahun, maka kebutuhan pangan akan surplus dari target yang ditentukan.
“Seandainya kita bisa buat satu hektar empat ton hasil pangan, maka dia (petani,red) akan hasilkan 1,7 juta ton sama dengan 1,1 juta ton beras dan itu akan surplus 500 ribu ton di Kalbar. Nah kalo tiga ton perhektar kita juga akan surplus, jadi tidak begitu sulit asal bibit, dan pupuknya benar pasti akan menghasilkan tiga ton perhektar,” tuturnya.
Menurutnya, tidak hanya beras saja yang bisa dijadikan sebagai kemandirian pangan. Talas merupakan tumbuhan penghasil umbi-umbian yang cukup menjanjikan dan dapat menjadikan kemandirian pangan di Kalbar.
“Talas juga merupakan pontensi di Kalbar. Talas juga memiliki pasaran eksport sangat luas di bandingkan dengan negara tentangga kita Malaysia. Kalo Talas ditanam dalam satu hektar bisa menghasilkan 25 ton,” katanya.
Olehkarenanya, dia berharap kedepan, Nilai Tukar Petani (NTP) diatas 100 persen, sehingga masyarakat tidak akan mengalihkan lahan tanam yang mereka miliki beralih ke lahan lainnya.
“Kita berharap kedepan Nilai Tukar Petani (NTP) itu harus diatas 100 persen, sehingga orang tidak akan mengalihkan lahan sawah mereka perumahan, perkebunan dan lain-lain, apalagi perkebunan sawit. Tapi kalo NTP-nya dibawah 100 persen kan kasihan petani di Kalbar,” pungkasnya. (Nrt/Humpro)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar