Breaking News
light_mode

50 WP Ditargetkan Terpasang Alat Monitoring Transaksi

  • calendar_month Sab, 29 Jun 2019
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Sebanyak enam di antara 50 Wajib Pajak (WP) pelaku usaha hotel, restoran dan tempat hiburan dipasang alat tapping box untuk monitoring transaksi harian WP.

Pemasangan dilakukan Tim dari Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pontianak dan Bank Kalbar serta Tim IT dari PT Collega, Sabtu (29/6/2019).

Sekretaris BKD Kota Pontianak, Yaya Maulidia menjelaskan, pemasangan yang dilakukan pihaknya ini merupakan pertama kalinya sejak dilakukannya kerjasama dengan Bank Kalbar beberapa waktu lalu. Tahun ini pemasangan alat ditargetkan sebanyak 50 unit alat monitoring transaksi WP terpasang.

Dari 50 unit alat, 35 di antaranya merupakan bagian dari kerjasama dengan Bank Kalbar, sementara sisanya akan disediakan melalui anggaran BKD Kota Pontianak. “Hari ini enam alat dulu karena pemasangan alat ini memang memakan waktu, sebagai ujicoba, kita prioritaskan terhadap enam WP dulu. Kemudian yang lainnya akan menyusul hingga mencapai 35 alat terpasang,” jelasnya.

Sebelumnya, tim sudah melakukan survei terhadap sejumlah WP dari target 50 WP. Untuk tahap awal, enam WP yang terpasang alat tapping box adalah Pondok Ale-ale,, Hotel Grand, Jly Dessert, Tofu, Bioskop XXI, dan Amazon.

“Dengan adanya alat ini akan memudahkan kami dalam mengevaluasi pelaporan pajak dari WP,” sebutnya.

Yaya menambahkan, sejauh ini dari 50 WP yang sudah diundang untuk rencana pemasangan alat monitoring transaksi, tidak ada penolakan atau keberatan terhadap kebijakan ini. Prinsipnya, mereka sangat mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk pemasangan alat tersebut.

“Mereka yang sudah dipasang alat tapping box maupun i-POS harus sudah memungut pajak 10 persen per-transaksi,” ungkapnya.

Menurutnya, pemasangan alat tersebut sebagai upaya optimalisasi pendapatan daerah. Yaya menilai sejauh ini para pelaku usaha sudah sangat kooperatif. Hal itu terlihat dari peningkatan realisasi pendapatan setiap tahunnya.

“Sehingga ini dilakukan untuk meyakinkan kewajaran pelaporan masing-masing obyek pajak,” kata dia.

Diakuinya, pihaknya melakukan pemasangan alat tapping box itu, selain sebagai komitmen menjalankan program dari KPK, juga untuk mengoptimalkan pendapatan daerah supaya kedepan sektor pajak ini bisa menjadi unggulan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Terlebih sumber pendapatan Kota Pontianak mengandalkan pajak dan retribusi.

“Kita berharap sektor pajak ini bisa memberikan kontribusi untuk pembangunan Kota Pontianak,” imbuhnya.

Husain, IT dari PT Collega menerangkan, tapping box ini sebagai alat filtering data transaksi WP yang ada diantara priter atau database. Alat ini juga bisa memonitor secara realtime sehingga apabila tidak ada terjadi transaksi pada waktu tertentu, bisa langsung diketahui.

“Alat ini memantau setiap usaha WP beroperasi sebagai bentuk transparansi,” tuturnya.

Waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan alat ini disebutnya relatif, tergantung pada sistem transaksi yang digunakan WP. Kalau hanya menggunakan printer saja, dipastikan pemasangannya dalam waktu singkat.

“Sedangkan WP atau pelaku usaha yang menggunakan sistem transaksi database, akan membutuhkan waktu untuk bisa mengintegrasikan tapping box tersebut,” terangnya.

Satu di antara WP yang menjadi sasaran pemasangan tapping box, Supriadi, Humas Pondok Ale-ale, memberikan respon positif atas program pemasangan tapping box ini. Pihaknya mengaku siap untuk dipasang alat tersebut karena memang dari awal sistem transaksi restorannya bersifat terbuka atau transparan.

“Setidaknya kami ikut membantu program pemerintah dalam transparansi transaksi usaha. Tidak ada yang kami tutup-tutupi,” ucapnya.

Ia mengaku bangga karena pihaknya ikut memberikan kontribusi bagi pemerintah daerah  sekaligus membantu program Pemkot Pontianak untuk memungut pajak.

“Ini kan pajak dari konsumen yang kami setorkan ke Pemkot Pontianak sebagai pendapatan daerah yang digunakan untuk pembangunan,” kata Supriadi.

Selaku sektor usaha, dirinya berharap semakin hari pengunjung kian ramai di tempat usahanya. Untuk mewujudkan itu, pemerintah daerah dimintanya lebih rutin menggelar event-event skala nasional bahkan internasional di Kota Pontianak.

“Sehingga orang-orang luar tertarik datang ke Pontianak dan dampaknya adalah semakin ramainya pengunjung atau konsumen di restoran atau rumah makan yang ada,” pungkasnya. (Nrt/Jim/Humpro)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bupati Erlina Kunjungi dan Bantu Rakyatnya yang Sakit

    Bupati Erlina Kunjungi dan Bantu Rakyatnya yang Sakit

    • calendar_month Sel, 2 Agu 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Hari ini, Selasa (2/8/2022) Bupati Mempawah, Hj Erlina menyambangi dua rakyatnya yang mengalami gangguan kesehatan. Pertama Bupati Erlina menyambangi bocah penderita kebocoran jantung, Adzril Alfarezi (2), warga Kelurahan Anjungan Melancar, Kecamatan Anjongan dan memberikan bantuan berupa tali asih dari PMI Kabupaten Mempawah, makanan serta perlengkapan anak. Orang nomor satu di Bumi Galaherang inipun […]

  • MTQ XXVII, Mempawah Siap Rebut Juara Umum

    MTQ XXVII, Mempawah Siap Rebut Juara Umum

    • calendar_month Kam, 8 Feb 2018
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Sebagai tuan rumah Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVII Tingkat Kalbar yang berlangsung selama delapan hari sejak 14 April mendatang, Kabupaten Mempawah bertekad merebut Juara Umum dari tangan Kabupaten Kubu Raya. “Dulu, pada MTQ XXVI Kalbar, tuan rumah Kabupaten Kubu Raya mampu keluar sebagai Juara Umum. Kenapa kita tidak,” kata Ria Norsan, Bupati Mempawah, Rabu […]

  • Alhamudulillah WTP 7 Kali Berturut, Bupati Erlina: Pertahankan!

    Alhamudulillah WTP 7 Kali Berturut, Bupati Erlina: Pertahankan!

    • calendar_month Sel, 16 Mei 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintah Kabupaten Mempawah kembali meraih predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2022 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Predikat opini WTP yang diraih tersebut, menjadikan Pemerintah Kabupaten Mempawah berhasil meraih penghargaan sebanyak 7 kali secara berturut-turut. Penyerahan dan Penandatanganan Laporan Hasil Pemeriksaaan atas LKPD Tahun Anggaran […]

  • Kepsek Diberikan Pemahaman Bahaya Narkoba

    Kepsek Diberikan Pemahaman Bahaya Narkoba

    • calendar_month Kam, 25 Apr 2019
    • 0Komentar

    LemsaKalbar –  Kepala Sekolah dan guru pembimbing se Kecamatan Sintang mengikuti sosialisasi dan pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba. Kegiatan tersebut diadakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Sintang, di Hotel Bagoes Sintang, Kamis (25/4/2019). Kepala BNNK Sintang, Agus Akhmadin mengatakan kegiatan penyuluhan narkoba kali ini, memang khusus diikuti kepala sekolah dan guru pembimbing se Kecamatan Sintang. […]

  • Rampung 100 Persen, Rumah Melayu Mempawah jadi Simbol Pemersatu Etnis dan Budaya

    Rampung 100 Persen, Rumah Melayu Mempawah jadi Simbol Pemersatu Etnis dan Budaya

    • calendar_month Sel, 4 Feb 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Rumah Budaya Melayu (RBM). Rasanya tak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Mempawah. Bangunan yang berdiri kokoh dan indah ini tepat berhadapan langsung dengan Masjid Agung Al Falah. Ornamen bangunan ini merupakan perpaduan dari ornamen berbagai keraton yang ada di Kalimantan Barat. Keindahan kawasan Rumah Budaya Melayu semakin elok dengan adanya taman yang dapat […]

  • Jadilah Pemimpin yang Siddiq

    Jadilah Pemimpin yang Siddiq

    • calendar_month Sen, 16 Okt 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senen Maryono berpesan agar menjadi pemimpin harus amanah sesuai dengan sifat yang ada pada Nabi Muhammad SAW “Jadi, pemimpin itu harus sidik, amanah sesuai dengan sifat kepemimpinan yang ada pada diri Rasulullah Muhammad SAW,” kata Senen Maryono pada kegiatan Pengajian Rutin Muhammadiyah di Masjid Nurul […]

expand_less