Breaking News
light_mode

42 Sekolah di Pontianak Sudah Inklusi

  • calendar_month Sel, 25 Okt 2022
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Setiap anak di Kota Pontianak memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan, tidak terkecuali dengan penyandang disabilitas. Hal itu terbukti dengan ditetapkannya 42 sekolah inklusi, mulai dari SD dan SMP Negeri, yang diikuti 128 Peserta Didik Penyandang Disabilitas (PDPD) di Kota Pontianak.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti menerangkan, meski beberapa sekolah belum terdaftar sebagai sekolah inklusi, namun pihaknya tengah berupaya agar semua sekolah dapat ditetapkan menjadi sekolah inklusi.

“Sedangkan dari 121 SD dan SMP Negeri se-Kota Pontianak yang belum inklusi, terdapat 237 peserta didik yang dilaporkan terduga penyandang disabilitas,” paparnya saat memberikan sambutan mewakili Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono pada kegiatan Bimbingan Teknis Lanjutan Sekolah Inklusi Tahun 2022, di Hotel Borneo, Selasa (25/10/2022).

Sri menuturkan, ketetapan sekolah inklusi diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas. Dia menyebut, pihaknya merintis pendidikan inklusi di Kota Pontianak sejak tahun 2020.

“Bagi sekolah yang sudah menerima peserta didik penyandang disabilitas, wajib menjalankan prinsip sekolah inklusif secara mandiri di sekolah masing-masing, meski bukan sekolah inklusi,” ujarnya.

Meski pada prosesnya masih terdapat kendala, seperti minimnya sarana dan prasarana, keterbatasan jumlah dan kompetensi guru reguler yang mampu melayani PDPD, dirinya berharap, pemerintah pusat dapat menerbitkan aturan kebijakan yang konkret bagi karir Guru Pembimbing Khusus (GPK) yang melayani PDPD.

Dia kemudian mengajak setiap instansi terkait, OPD dan orang tua yang menangani pelatihan, rekrutmen dan formasi guru maupun kepala sekolah pada pendidikan inklusi.

“Saya harap tidak hanya menyiapkan tidak hanya satu GPK, paling tidak satu GPK bisa mengajarkan kepada guru yang lain bagaimana cara menghadapi peserta didik disabilitas,” imbuhnya.

Sri lalu menyampaikan apresiasinya kepada GPK yang sudah berdedikasi dan berlapang dada memberikan tenaga, waktu dan pikiran bagi kemajuan pendidikan. Tanpa GPK, hak yang sama dalam menerima pendidikan di Kota Pontianak akan timpang.

“Bapak dan ibu harusnya bangga, karena saya paham, mendidik siswa disabilitas itu sulit. Kalau saya juga belum tentu bisa,” tutupnya.

Kepala UPT Layanan Disabilitas dan Asesmen Center (LDAC) Kota Pontianak, Ismi Ardhini, menjelaskan, agenda Bimtek Sekolah Inklusi bertujuan memberikan pemahaman serta meningkatkan kapasitas GPK di sekolah inklusi dalam menangani PDPD dan diikuti seluruh guru TK, Paud, SD dan SMP Negeri serta swasta yang ditunjuk sebagai GPK hingga terapis di UPT LDAC yang berjumlah 100 orang.

“Kami atas nama penyelenggara mengungkapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung bimtek ini,” pungkasnya.

Perlu diketahui, Sekolah inklusi adalah tempat di mana anak-anak berkebutuhan khusus dapat belajar bersama dengan anak-anak reguler lainnya. Namun, anak berkebutuhan khusus tetap didampingi oleh guru pendamping selama kegiatan belajar mengajar.

Sistem pembelajaran, pengajaran, kurikulum, sarana dan prasarana, serta sistem penilaian di sekolah inklusi akan mengakomodasi kebutuhan anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka dapat beradaptasi dan menerima pendidikan sebaik mungkin.

Dengan bersekolah di sekolah inklusi, anak berkebutuhan khusus akan mendapatkan berbagai manfaat seperti, hak dan kewajiban yang sama dengan peserta didik reguler lainnya di kelas, berbagai fasilitas untuk belajar dan mengembangkan diri, terlepas dari keterbatasannya, dorongan untuk lebih percaya diri hingga kesempatan untuk belajar dan menjalin persahabatan bersama teman sebaya.

Di sekolah inklusi, anak berkebutuhan khusus akan dididik bersama anak lainnya yang tidak memiliki keterbatasan serupa. Di kelas tersebut, para siswa bisa terlatih dan terdidik untuk dapat menghargai, menghormati, dan menerima satu sama lain dengan penuh empat. (kominfo/LK1) 

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Api Obor Asian Para Games, Sutarmidji: Ini Istimewa Bagi Kota Khatulistiwa

    Api Obor Asian Para Games, Sutarmidji: Ini Istimewa Bagi Kota Khatulistiwa

    • calendar_month Rab, 19 Sep 2018
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Kota Pontianak merupakan Kota kelima yang dilalui Api Obor Asian Para Games setalah sukses dan semarak di empat kota seperti, Solo, Ternate, Makassar dan Denpasar. Hari ini, Rabu (19/09/2018) Pawai Obor Asian Para Games III tahun 2018 menyambangi Kota Pontianak atau akrab dikenal sebagai Kota Khatulistiwa. Tidak hanya itu saja,Api obor Asian Par […]

  • Satgas Covid Sintang Akan Dirikan Posko Penyekatan di Sepulut, Ini Tujuannya…
    OPD

    Satgas Covid Sintang Akan Dirikan Posko Penyekatan di Sepulut, Ini Tujuannya…

    • calendar_month Sel, 4 Mei 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang, Bernhad Saragih menegaskan bahwa pihaknya akan mendirikan Posko Penyekatan Covid-19 dan Mudik di perbatasan antara Kabupaten Sintan dan Kabupaten Sekadau, tepatnya di Sepulut, Kecamatan Sepauk pada 6 sampai 17 Mei 2021 mendatang. “Satgas dan Forkopimda telah sepakat bahwa posko penyekatan kita ada di Sepulut,” tegas […]

  • Sintang Komitmen Jaga Ketentraman Antar Umat Beragama

    Sintang Komitmen Jaga Ketentraman Antar Umat Beragama

    • calendar_month Rab, 24 Mar 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintah Kabupaten Sintang menggelar diskusi “Temu Konsultasi” tentang penanganan konflik keagamaan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar, di Pendopo Bupati Sintang, Rabu (24/3/2021). Hadir dalam kegiatan diskusi tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Barat, H Ridwansyah, Kepala Bagian Tata Usaha Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Barat, H Rohadi, Kepala Bidang Urusan Agama Islam […]

  • Dewan Sintang Kesal PJU Jarang Hidup

    Dewan Sintang Kesal PJU Jarang Hidup

    • calendar_month Kam, 27 Jun 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Kondisi lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang berada di dalam Kota Sintang sering padam. Hal ini mendapat sorotan serius dari kalangan DPRD Kabupaten Sintang. Di mana, Anggota DPRD Sintang, Abdurrazak meminta kepada instansi terkait, untuk memperhatikan masalah itu. “Siapa yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan PJU, kita minta agar perhatikan hal itu. Masa di […]

  • Bupati Erlina Ajak Orang Tua jadi Teladan Disiplin Prokes Bagi Anak

    Bupati Erlina Ajak Orang Tua jadi Teladan Disiplin Prokes Bagi Anak

    • calendar_month Sen, 30 Agu 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Bupati Mempawah, Hj Erlina berharap kepada orang tua agar menanamkan disiplin hidup bersih dan sehat bagi anak-anaknya. Mengingat, perilaku hidup bersih dan sehat menjadi kunci penting bagi anak-anak agar tetap bugar dan fit ditengah situasi pandemi Covid-19. “Sangat penting untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak-anak di Kabupaten Mempawah. Sebab, kedisiplinan […]

  • Tak Becus Atasi Karhutla, Dana Pembangunan 14 Kabupaten/Kota di Kalbar Tercancam Dipotong

    Tak Becus Atasi Karhutla, Dana Pembangunan 14 Kabupaten/Kota di Kalbar Tercancam Dipotong

    • calendar_month Jum, 20 Sep 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji memastikan bakal mengurangi dana pembangunan bagi kabupaten/kota di Kalbar yang tidak serius mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Sudah saya lakukan di APBD 2020, daerah – daerah yang tidak peduli urusan dengan kayak gini, membiarkan perusahaan perusahaan seenaknya itu, ya terpaksa dana pembangunannya  saya akan alihkan ke […]

expand_less