LensaKalbar – Lomba Mazmur Orang Muda Katolik dan Remaja sama-sama diikuti 7 peserta atau 7 kecamatan pada pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I Tingkat Kabupaten Sintang.
Lomba tersebut dilaksanakan di Gereja Katedral Sintang pada Rabu, (16/10/2024).
Pada kedua jenis lomba, dewan juri menilai peserta dari materi suara, teknik vokal dan intonasi, artikulasi dan ekspresi, interpretasi, impresi artistik dan kesesuaian dengan partitur.
Adapun peserta lomba Mazmur OMK berasal dari Ketungau Hilir, Sepauk, Kayan Hilir, Kelam Permai, Binjai Hulu, Serawai, dan Sintang. Sedangkan peserta Lomba Mazmur Remaja berasal dari Serawai, Sepauk, Sintang, Sungai Tebelian, Kelam Permai, Kayan Hilir dan Tempunak.
Untuk lomba mazmur OMK, Sintang juara pertama, Kayan Hilir juara kedua dan Ketungau Hilir juara ketiga.
Pembina LP3KD Kabupaten Sintang, Ignasius Juan menyampaikan bahwa membawakan mazmur itu perlu ekspresi dan penjiwaan yang baik.
“Dengan bermazmur, kita ungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan. Kita juga bisa memuji Tuhan dengan bermazmur, sehingga saya sangat senang kalau OMK dan remaja pandai bermazmur,” kata Ignasius Juan.
Menurut Ignasius Juan, tidak semua orang bisa membawakan atau menyanyikan mazmur ini, karena mereka harus memiliki talenta yang cukup terang.
Helena Darus, salah satu dewan juri menyampaikan perlunya kejernihan suara dalam membawakan mazmur yang baik.
“Warna dan kekokohan suara, penjiwaan dari pembawa mazmur sangat penting. Ada beda penjiwaan lagu yang riang gembira dan sedih, penjiwaan harus sesuai tema lagu. Artikulasi juga penting diperhatikan. Ketepatan dalam memilih nada, juga sangat penting. Jangan terburu-buru, harus tenang. Karena kita menyampaikan firman Tuhan melalui mazmur,” kata Helena Darus.
“Pemenggalan kata, jangan asal-asalan,” pungkasnya menambahkan. (Kominfo/LK1)