LensaKalbar – Sebagai upaya stabilisasi harga dan menekan laju inflasi di Kabupaten Sintang, Pemerintah Kabupaten Sintang berencana rutin akan melakukan operasi pasar atau OP.
“Operasi pasar sebagai langkah awal kita untuk menekan laju inflasi,” kataKartiyus ketika ditemui usai pelantikan pimpinann DPRD Sintang periode 2024-2029 di Gedung Parlemen Sintang, Rabu (16/10/2024).
Menurut Kartiyus, operasi pasar atau OP yang dilakukan pemerintah daerah tersebut, guna menekan angka inflasi daerah. Selain itu, ada beberapa komoditi yang betul dijaga pemerintah daerah.
“Kami betul-betul menjaga jangan sampai harga beras menanjak. Nah, itu yang kita selalu jaga betul. Kita bersyukur harga BBM juga mengalami penurunan, mudah-mudahan ini juga tidak mendorong angka inflasi di sektor angkutan dan transportasi kita,” ujar Kartiyus.
Selain itu, Kartiyus menyebut Badan Pusat Statistik (BPS) salah survei terkait ikan pati dan baung sebagai penyumbang angka inflasi daerah beberapa waktu lalu.
“Itu tidak ya, banyak salah beli dan salah survei BPS itu. Yang mereka survei itu ibu-ibu bukan beli ikan baung tapi ikan pati bah. Jarang yang beli ikan baung, karena ikan baung kan besak. Jadi yang suka dibeli warung padang itu bah ikan pati . Ikan pati ya ikan pati, jangan kalian sebut ikan baung,” kesal Kartiyus.
Selain itu, Kartiyus mengatakan bahwa pihaknya juga menjaga harga sayur mayur agar tetap stabil.
“Harga sayur juga masih tetap kita kendalikan. Nah, pasar tani sekarang sudah buka jumat sama sabtu. Artinya dalam satu minggu dua hari kita buka ya. Tentu kita lakukan ini untuk menekan harga hortikultura yakni harga sayur mayur kita. Mudah mudahan itu bisa membantu dan terus menekan jangan sampai naik lagi harga sayur kita,” ungkap Kartiyus.
“Misalnya harga cabe kita di Sintang sekarang masih stabil dibandingkan harga cabe yang datang dari luar Sintang, kita punya jauh lebih murah harga cabe kita,” pungkas Kartiyus. (Dex)