Beranda Parlemen Dewan Ingatkan Dinkes Benahi Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Dewan Ingatkan Dinkes Benahi Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Ssbastian Jaba, Anggota DPRD Sintang

LensaKalbar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Sebastian Jaba meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) agar melengkapi fasilitas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di setiap desa dan kecamatan.

Kurangnya fasilitas di puskesmas, menurut Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kerap menjadi keluhan masyarakat yang berobat, hal tersebut merupakan permasalahan yang perlu segera ditindaklanjuti.

“Tentunya persoalan ini harus segera ditindaklanjuti oleh dinas terkait, kasihan masyarakat kita yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan,” ujar Sebastian Jaba ketika ditemui Lensakalbar.co.id di Gedung Parlemen Sintang, belum lama ini.

Selain fasilitas puskesmas, kata Sebastian Jaba, yang tidak kalah penting lagi adalah tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas juga harus ditambah, sehingga pelayanan kesehatan yang diterima masyarakat dapat maksimal.

“Tenaga kssehatanseprti dokternya harus ditambah, jangan sampai ada masyarakat yang berobat tapi dokternya tidak ada, seperti di Nanga Mau kemarin kan. Nah, itu juga sangat kita sayangkan ya. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi,” kata Sebastian Jaba.

Menurut Sebastian Jaba, tenaga kesehatan diĀ  puskesmas rerata masih kekurangan. “Rata-rata puskemas kita itu masih kekurangan tenaga kesehatan. Tentunya pemerintah harus mencari solusi untuk masalah ini,” pungkas Sebastian Jaba.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Edi Harmaini mengaku bahwa Sintang mengalami kekurangan tenaga kesehatan, khususnya di Puskesmas.

Kurangnya tenaga kesehatan di desa-desa, menurut Edi Harmaini, tidak hanya disebabkan oleh distribusi yang tidak merata, tetapi juga berbagai faktor lain, seperti persoalan gaji dan tunjangan yang rendah bagi tenaga kesehatan di daerah terpencil.

“Hal ini membuat profesi ini kurang menarik dan mendorong tenaga kesehatan untuk mencari peluang di perkotaan,” kata Edi Harmaini.

Selain itu, lanjut Edi Harnaini, fasilitas dan infrastruktur kesehatan yang minim di desa-desa. Kekurangan infrastruktur seperti puskesmas dan rumah sakit yang memadai membuat tenaga kesehatan enggan untuk mengabdi di desa.

“Contoh di PusekesmasSerangas itu cuma ada satu dokter, dokter satunya lagi cuti diluar tanggungan negara. Serangas itu jauh dan sepi. tidak ada listrik, jaringan telekomunikasi itu menjadi masalah dan tantangan kita disana,” ungkap Edi Harmaini. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here